Ada 30 Laporan Ganda, Polisi Pastikan Data yang Dimiliki Sesuai 75 Pendaki BKSDA Sumbar
Polisi memastikan sampai saat ini semua laporan yang masuk masih sesuai dengan data 75 pendaki dari BKSDA Sumbar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Padang Panji Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, BUKIT TINGGI - Tim DVI Polda Sumbar mengatakan, ada 30 laporan terkait korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat yang baru masuk ternyata laporan ganda, Kamis (7/12/2023).
"Laporan baru ada, tapi setelah kami cross check ternyata pelapor melaporkan korban yang sudah masuk dalam data pencarian," ujar Kepala bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer.
Ia menyebut satu korban bisa dilaporkan oleh dua sampai tiga orang sehingga banyak laporan masuk.
Polisi memastikan sampai saat ini semua laporan yang masuk masih sesuai dengan data 75 pendaki dari BKSDA Sumbar.
Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati mengaku ada sebanyak 30 laporan baru masuk dari kerabat korban erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: 14 Mahasiswa Politeknik Negeri Padang Terjebak Erupsi Gunung Marapi, 7 Meninggal dan 1 Masih Dicari
Laporan itu masuk di pos DVI Rumah Sakit Ahmad Mochtar Bukittinggi, sampai Selasa malam.
Sampai saat ini pihaknya baru bisa memastikan jumlah laporan masuk, sedangkan identitasnya belum bisa ia pastikan.
"Untuk identitas korbannya, mungkin bisa dipastikan di posko DVI langsung, apakah masuk nama yang terdata di BKSDA atau tidak,"ujarnya.
Diketahui berdasarkan 75 korban data dari BKSDA sampai siang ini sudah 22 orang korban meninggal dunia dan sudah teridentifikasi identitasnya.
Sehingga belum ditemui adanya identitas baru di luar data yang diberikan BKSDA pada pihaknya.
Hanya saja pihaknya mengaku masih menerima dan menampung semua laporan dari masyarakat, jika memang ada keluarga atau kerabatnya menjadi korban.
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengatakan, tim gabungan akan terus melakukan penyisiran, pencarian dan evakuasi korban yang bertemu di kawasan Gunung Marapi.
Ia menyebut, pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember.
Untuk diketahui, Gunung Marapi erupsi pada Minggu (3/12/2023). Ketika erupsi, sebanyak 75 pendaki tengah beraktifitas di atasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Puluhan Laporan Baru Korban Erupsi Gunung Marapi Ternyata Pelapor Ganda