Didampingi Danrem dan Wakapolda, Menhan RI Datang ke Posko Tanggap Bencana Erupsi Gunung Marapi
Menteri Pertahanan mengunjungi posko tanggap bencana erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12/2023).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengunjungi posko tanggap bencana erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (9/12/2023).
Dalam kunjungan tersebut, Menhan didamping Danrem 032/WBR, Wakapolda Sumbar, Kepala Basarnas Padang, Kapolresta Bukittinggi, Kapolres Agam, hingga Dandim 0304/Agam.
Sebagaimana diketahui, erupsi Gunung Marapi terjadi sekitar pukul 14.53 WIB, Minggu, 3 Desember 2023.
Sesampainya di posko, Menhan Prabowo langsung meninjau tenda pengungsi untuk bertemu, serta berkomunikasi secara langsung dengan warga yang menjadi korban terdampak erupsi Gunung Marapi.
Prabowo dalam kesempatan ini menyampaikan berbelasungkawa kepada para keluarga korban, serta memberikan santunan kepada ahli waris korban erupsi Gunung Marapi.
Menhan juga melihat kondisi dapur umum dan Posko Pelayanan Kesehatan untuk memastikan warga yang mengungsi tertangani dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan Prabowo menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak baik instansi, Pemerintah Daerah, TNI, Polri dan Relawan, atas kerja sama yang erat dan kerja keras dalam membantu mengatasi bencana ini.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih atas nama pemerintah kepada semua petugas, semua pihak yang telah bekerja keras membantu menyelamatkan para korban, membawa jenazah dan yang masih terluka,” kata Menhan.
IDI Siagakan Dokter
Sebelumnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyiagakan dokter di sejumlah fasilitas kesehatan dan posko kesehatan untuk korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat.
Ketua Umum PB IDI, DR Dr Moh Adib Khumaidi SpOT menyampaikan bahwa kesiapan para tenaga kesehatan tersebut merupakan hasil koordinasi IDi Wilayah Sumatra Barat dengan IDI Cabang di area terdampak serta dengan sejumlah lembaga terkait seperti BNPB, BMKG, dan Kedokteran Kepolisian.
PB IDI mengingatkan masyarakat luas yang ingin melakukan pendakian di gunung berapi aktif maupun pasif di seluruh wilayah Indinesia agar melakukan pelaporan terlebih dahulu melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dengan melampirkan data diri lengkap sesuai ketentuan.
"Serta tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan pendakian apabila situasi tidak memungkinkan," kata dr Adib dalam keterangannya, kemarin.
Diketahui, saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki terjebak di Gunung Marapi.
52 di antaranya ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan 23 pendaki meninggal dunia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.