2 Pria Berkelahi Rebutan Jadi Imam Masjid di Kediri, Jemaah yang Melerai Dicekik hingga Pingsan
Peristiwa dua pria rebutan jadi imam masjid di Kediri viral di media sosial, apesnya satu jemaah yang berusaha melerai ikut jadi korban.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Peristiwa dua pria rebutan jadi imam masjid di Kediri viral di media sosial.
Apesnya satu jemaah yang berusaha melerai ikut jadi korban.
Jemaah ini pingsan kena cekik teman dari pria yang rebutan jadi imam di masjid tersebut.
Baca juga: Pria di Jaktim Tikam Imam Masjid, Mengaku Terganggu Suara Speaker, Polisi Masih Selidiki
Sosok jemaah itu bernama Mashuri (40).
Ia menjadi sasaran amukan massa yang tengah bertikai di dalam Masjid Al Muttaqun, Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/12/2023).
Mashuri yang saat itu sedang hendak salat berjamaah di masjid melihat orang berkerumun.
Namun, wajah mereka tak dikenalinya. Menurut Mashuri, mereka bukan warga Kelurahan Manisrenggo.
Seusai menjalani salat sunah, Mashuri tiba-tiba melihat keramaian di area tempat imam salat.
Saat itu lah terjadi pemukulan di tengah masjid.
Melihat keributan itu, Mashuri berniat untuk melerai dengan ditemani satu orang.
Namun, alih-alih keributan mereda, justru ia kena sasaran amukan dari kerumunan tersebut.
Mashuri mengaku dipiting hingga dicekik oleh mereka.
"Saya berusaha melerai dengan membawa satu orang. Ternyata di luar serambi masjid banyak teman-temannya dan saya dicekik dan selanjutnya saya tidak sadar," kata Mashuri.
Menyusul kejadian itu Mashuri kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Kediri Kota.
"Waktu itu saya mau menolong Pak Khamid. Tapi di luar masjid banyak teman-temannya pelaku," jelasnya.
Persoalan
Pihak Masjid Al Muttaqun angkat bicara terkait kasus keributan yang terjadi di dalam Masjid.
Keributan terjadi karena ada pihak yang tidak terima penggantian imam salat Magrib.
"Karena masjid masih dalam konflik dan pihak takmir masih menunggu keputusan dari pihak Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Kediri," jelas Saifuddin, Sekretaris Takmir Masjid Al Muttaqun.
Sebenarnya pihak takmir akan legowo (rela) dengan hasil yang diputuskan oleh pihak BWI.
Namun pihak sebelah justru ingin menguasai masjid sebelum ada putusan BWI.
Dari pihak ketakmiran telah melaporkan kejadian keributan ke Polres Kediri Kota.
Karena ada tiga orang jamaah yang menjadi korban.
Baca juga: Kebakaran Dahsyat Gudang Tiner di Surabaya Turut Hanguskan 5 Truk dan 4 Motor Karyawan
Sebelumnya telah diupayakan melakukan perdamaian dari kepengurusan ketakmiran masjid. Namun sayangnya tetap ada kebuntuan.
"Karena yang diinginkan dari masyarakat sama-sama mengelola masjid. Namun kalau bentuknya perdamaian seolah-olah ingin menguasai masjid kami tidak terima," jelasnya.
Karena Masjid Al Muttaqun merupakan masjid dari orang banyak dan yang wakaf juga lebih dari satu orang.
"Yang membangun masjid 100 persen warga masyarakat," jelasnya.
Sementara Rahmat Mahmudi, dari pihak takmir kubu lain menjelaskan, kejadian Rabu malam sampai Kamis dinihari karena ada pihak yang tidak terima dengan penggantian takmir dan penggantian imam sholat Magrib.
"Kami bertahan meski ditekan dan didorong dan ada teman kami yang menjadi korban pemukulan dan pengeroyokan sehingga dilerai aparat," jelasnya.
Selanjutnya pihak yang tidak terima berkerumun di halaman masjid dan tidak membubarkan diri dan jumlahnya semakin bertambah banyak.
"Massa bubar setelah ada dialog perwakilan takmir dengan keluarga KH Idris dan ada kesepakatan damai hingga adanya keputusan dari BWI," jelasnya.
Satu korban dirawat di RS
Diketahui duel perebutan pengurus takmir masjid itu terjadi di Masjid Al Muttaqun di Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri pada Rabu (13/12/2023).
Dua pria di Kediri saling serang satu sama lain.
Salah satu korban menderita luka memar dan muntah-muntah serta harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Baca juga: Kebakaran dan Ledakan di Gudang Tiner Surabaya, Ada Drum Terpental hingga 100 Meter
Dia saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Muhammadiyah atas nama Muhammad Ilhamudin (26) warga Baron, Kabupaten Nganjuk.
Kejadian itu terjadi ketika keluarga ahli waris tanah wakaf masjid bersama kelompoknya memaksakan diri menjadi imam Shalat Maghrib, walaupun jadwal imam Shalat Maghrib sebelumnya telah disepakati.
Kasus yang sama kemudian berlanjut pada Rabu (13/12/2023) malam sampai Kamis (14/12/2023) dini hari.
Puluhan personel kepolisian mengamankan dari kemungkinan terjadinya bentrokan susulan dari kedua kubu takmir yang berbeda.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Viral 2 Pria Rebutan Jadi Imam Masjid di Kediri, Apes Ada Jemaah Melerai Malah Pingsan Kena Cekik,