Guru Ngaji yang Cabuli 15 Muridnya Ditangkap, Sembunyi di Kebun 2 Minggu, Bertahan Hidup Makan Daun
Guru ngaji di Purwakarta yang cabuli 15 muridnya ditangkap setelah kabur 2 minggu. Pelaku bersembunyi di kebun yang tak jauh dari rumahnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Opan Sopandi (46), oknum guru ngaji di Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diamankan polisi.
Ia ditangkap karena mencabuli belasan muridnya. Hingga saat ini, ada 15 orang yang menjadi korban.
Jumlah itu kemungkinan bertambah lantaran pelaku sudah beraksi selama empat tahun.
Opan ditangkap pada Senin (25/12/2023), setelah sempat kabur selama dua minggu.
Keberadaan Opan pertama kali diketahui warga Desa Salem, Kecamatan Pondoksalam.
Selama dua minggu dalam pengejaran polisi, Opan bersembunyi di kebun yang tak jauh dari rumahnya.
Baca juga: Buron 2 Pekan, Oknum Guru Ngaji Cabuli 15 Anak di Purwakarta Berhasil Ditangkap Polisi
"Setelah mendapatkan informasi dari warga, kami akhirnya menerjunkan tim untuk menangkap pelaku."
"Pelaku selama ini bersembunyi di kebun yang tak jauh dari rumahnya."
"Pelaku bertahan sekitar dua minggu di tempat persembunyian," kata Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain, Senin, dilansir TribunJabar.id.
Edwar mengatakan, dari data sementara, tercatat ada 15 orang yang menjadi korban pencabulan yang dilakukan Opan.
"Empat disetubuhi dan 11 dicabuli. Namun, kami masih mendalami karena khawatir ada alumni dari pengajian itu yang menjadi korban atau yang belum melapor," ujarnya.
Saat melancarkan aksinya, Opan menjanjikan korban mendapat ilmu spiritual, diwartakan TribunJabar.id.
Selain itu, pelaku juga mengancam ilmu itu akan hilang apabila korban melaporkan perbuatan pelaku kepada orang lain.
"Para korban ini dijanjikan bisa mendapatkan ilmu. Lalu mereka diancam, bila melaporkan kepada orang lain, maka ilmu spiritual tersebut bisa hilang," jelasnya.
Selama dua minggu bersembunyi di kebun, Opan mengonsumsi umbi-umbian dan daun-daunan untuk bertahan hidup.
"Makan singkong, ubi, sama daun-daun di kebun," kata Opan, Senin, dilansir TribunJabar.id.
Ia mengaku melihat polisi yang selama dua minggu mencari keberadaannya.
Untuk itu, Opan memilih bertahan di kebun dan makan seadanya agar keberadannya tak terendus polisi.
Namun, persembunyiannya itu akhirnya diketahui oleh warga yang kemudian melapor ke polisi.
Opan akhirnya diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan.
Awal Kasus Terungkap
Dikutip dari TribunJabar.id, kasus pencabulan ini dilaporkan pada Sabtu (9/12/2023) lalu, setelah seorang korban bercerita kepada orang tuanya.
Dari keterangan korban, pelaku telah melakukan perbuatan bejatnya itu selama empat tahun.
"Berdasarkan keterangan korban, pelaku yang merupakan guru ngaji di wilayah tersebut melakukan perbuatan itu dari tahun 2019 sampai Maret 2023," ujar Edwar saat dihubungi melalui WhatsApp, Sabtu.
Edwar menuturkan, aksi bejat pelaku itu dilakukan di rumahnya yang dijadikan tempat belajar mengaji.
Perbuatan cabul pelaku itu membuat warga setempat geram.
Baca juga: Cabuli 15 Murid, Guru Ngaji di Purwakarta Diburu Warga dan Polisi, 5 Hari Belum Ditemukan
Sejumlah warga desa merusak sebuah bangunan pondok pesantren tempat pelaku mengajar.
Akibat tindakan anarkis warga desa itu, kaca bangunan rusak setelah dilempari dengan batu.
Batu dan tanah juga berserakan di dalam ruangan yang digunakan para santri untuk mengaji.
"Awalnya ya itu kan muridnya, di masjid ini murid dia, suruh ngaji."
"Kok heran ada peristiwa ini, sama dia (pelaku) malah diperkosa, dicabuli," kata Cucu, kerabat korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS Ustaz Cabul di Purwakarta Dibekuk, Dia Sembunyi di Sini Selama Dua Minggu
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Deanza Falevi)