Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motor Listrik Menjangkau Semua, Pedagang Sembako hingga Dosen Sejahtera

Kehadiran sepada motor listrik sebagai energi ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penggunanya

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Motor Listrik Menjangkau Semua, Pedagang Sembako hingga Dosen Sejahtera
Istimewa
Deretan motor listrik yang terparkir dari komunitas Molis Soloraya 

TRIBUNNEWS.COM Bermacam profesi terbantu bahkan mengandalkan listrik untuk menunjang berbagai pekerjaan.

Seperti halnya kehadiran sepada motor listrik sebagai energi ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penggunanya.

Hal ini sejalan dengan manfaat listrik yang diungkap Han (2004). Dalam buku berjudul Pengantar Mikroekonomi; Edisi Kesepuluh karya Richard Lipsey, energi listrik memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi dan menjadi faktor penting yang menopang kesejahteraan rakyat.

Sementara kegunaan motor listrik dalam kehidupan sehari-hari pun secara tidak langsung telah didefinsikan dalam buku berjudul Makro Ekonomi pada 2007. Agung Wijaya dan Neti Lim dalam buku itu mengatakan listrik merupakan sebuah kebutuhan utama dan sumber energi yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Dua kutipan tersebut di atas cukup menjelaskan bagaimana listrik berada di sekililing kita dan membersamai kehidupan masyarakat.

Dalam hal ini, motor listrik adalah bukti nyata masyarakat tumbuh dan menjadi tangguh bersama listrik.

Motor listrik milik pedagang sembako mengangkut sembako
Motor listrik milik pedagang sembako di Sukoharjo, Aan Erika Nardi saat mengangkut sembako

Bukti tersebut telah dirangkum pada perwakilan berbagai pekerjaan yang merasakan manfaat menggunakan motor listrik.

BERITA REKOMENDASI

Mulai dari pedagang sembako, lurah, keluarga hingga dosen pun berani bersaksi dan telah bersiap akan peradaban teknologi ramah lingkungan.

Tak Khawatir Angkat Beban dan Tanjakan

Pengguna motor listrik yang merasakan keuntungan adalah Aan Erika Nardi (31).

Aan merupakan pedagang sembako yang sehari-hari bermarkas di Pasar Ir Sukarno, Sukoharjo.

Dari pasar, ia lalu menyalurkan berbagai bahan pokok makanan ke berbagai daerah.


Aktivitas mobilitasinya terbilang tinggi. Sehari jarak tempuhnya berkisar 60 kilometer.

“Harian ya pakai ini motor listrik, angkat beban berat puluhan kilogram, mondar mandi puluhan kilometer seharian non-stop tidak rewel,” jelasnya kepada Tribunnews, Jumat (29/12/2023).

Pemilik lapak Sembako Tomy ini menilai, motor listrik sangat tangguh.

Bahkan ia mengaku, sudah satu tahun motornya tidak mengalami masalah meskipun belum juga diservis.

Apalagi bicara mengenai efisiensi. Motor listrik baginya lebih hemat daripada motor mesin berbahan bakar bensin.

“Bayangkan soal bensin, tiap hari isi dua liter, belum lagi perawatan servis ganti oli tiap bulan, berlipat ganda pengeluaran,” paparnya.

Komunitas motor listrik saat touring
Komunitas motor listrik saat touring

Kondisi serupa juga dialami oleh Felix Brian Hari (32).

Ia adalah seorang dosen yang mengajar di perguruan tinggi swasta di Yogyakarta.

Setiap hari, Felix yang berdomisili di Kartasura, Sukoharjo ini menggunakan KRL dari Solo ke Yogyakarta.

Lantas ia mengendarai motor listrik dari rumah ke Stasiun Purwosari untuk selanjutnya naik KRL ke Yogyakara.

“Saya ikut mendukung teknologi ramah lingkungan, motor listrik ini segalanya. Hemat dan penggunannya mudah. Yang paling penting adalah perawatan, tidak rumit,” ucapnya ditemui di rumahnya (Sabtu (30/12/2023).

Tidak hanya pekerjan, hobinya berpetualang juga bisa terpenuhi dengan motor listrik.

Untuk pergi ke Tawangmangu (lereng Gunung Lawu) contohnya, Felix gemar untuk rekreasi sejenak untuk menikmati udara sejuk pegunungan.

Disebutnya, motor listrik yang ia gunakan tak mendapati masalah meski menempuh jalan berkelok dan menanjak khas pegunungan.

“Aman sangat aman (dikendarai menanjak), tak beda jauh dengan motor matik motor bensin ya. Tenaganya kuat mulus di tanjakan,” terang pria berzodiak Gemini itu.

Hemat Jadi Acuan

Testimoni lainnya datang dari seorang Yhoga Hendra Surya (40), pegawai di Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Yhoga merasakan perubahan besar saat beralih dari motor bensin ke penggunaan motor listrik.

Tiga motornya pun rela ia jual demi membeli motor listrik untuknya, istri dan anak.

Bicara soal kehematan, Yhoga dengan tegas membenarkan motor listrik belum ada tandingan.

Sejumlah alasan ia sampaikan tatkala memilih motor listrik sebagai kendaraan harian.

“Saya pribadi sudah mulai jengah dan capek antre (mengisi bensin) di SPBU, Pertamax juga sudah mulai langka, sudah naik juga harganya,” katanya kepada Tribunnews, Kamis (14/12/2023).

Yhoga bercerita, awalnya perkenalan dengan motor listrik teradi pada 2022 lalu.

Saat itu dirinya mulai berselancar dunia maya untuk mencari motor listrik impian.

Motor listrik Alva One menjadi motor listrik pertama Yhog, setelahnya ia membeli Polytron Fox-R.

Adapun pria yang juga menjabat Ketua Molis Soloraya ini menguraikan hematnya tenaga motor listrik dianding motor bensin.

“Saya tiap hari pergi pulang kantor 40km, habis Pertamax seliter Rp 14 ribu, ketika pakai Fox-R nge-charge cuman habis 3kwh per hari, bahkan saya bisa bolak baik PP dua kali kerja,” ulasnya.

“Ya kita merasakan perubahannya karena hemat itu.”

Selain itu, Yhoga juga menerangkan mengenai kemudahan untuk memiliki motor listrik dewasa ini.

Dengan pilihan merk dan model bervariasi, kini motor listrik bisa ditemui di daerah manapun.

Soal persuratan juga mudah diurus, masing-masing dealer memberikan fasilitas tersebut kepada pembeli.

Penyerahan motor listrik dinas Pemkot Solo
Penyerahan motor listrik dinas Pemkot Solo

Lurah dan Camat Pakai Motor Listrik untuk Dinas

Selain warga sipil, kendaraan listrik juga digunakan oleh lurah dan camat di lingkup Pemerintah Kota Solo.

Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa memberikan secara simbolis penggunaan motor listrik tersebut pada Rabu (7/6/2023) lalu.

Ia menyebut, penggunaan kendaraan listrik ini memang diinisiasi Pemkot untuk mengurangi emisi karbondioksida.

Tahun depan, ia menyatakan, seluruh operasional dinas Kota Solo diupayaka menggunakan kendaraan listrik.

"Ini untuk mengurangi emisi co2 (karbondioksida) yang begitu melebihi batas. Tadi baru kita launching kepada lurah dan sekcam sepeda motor listrik," katanya.

Para lurah dan camat telah diberikan motor listrik United T1800.

Manager United Motor Jateng-DIY, Gufron motor listrik ini memiliki kecepatan 60-70 kilometer per jam dengan jarak tempuh sekitar 60-70 kilometer.

"Satu kali pengisian baterai selama 1,5 jam kapasitas baterai kita ada di 72 folt 62 ampere. Baterai kita jenis baterai paling tinggi, spesifikasi paling tinggi di kelasnya," kata Gufron.

Untuk melakukan charging motor listrik ini bisa dilakukan dirumah dan tidak perlu mengganti. Garansi yang disiapkan mencapai kurun waktu 5 tahun.

Gufron mengatakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) motor united mencapai 57 persen. Sisanya import dari luar negeri. Seperti dinamo berasal dari Jerman.

"United ini TKDN tertinggi di semua motor listrik yakni 57 persen. Kalau dinamo kita ambil dari Jerman, motor ini ada fasilitas seperti radio, speaker, MP3, bluetooth," katanya.

Mudah Miliki Motor Listrik

Masyarakat kini bisa beli motor listrik lewat PLN Mobile.

Melalui menu Electric Vehicle (EV), PLN telah bekerja sama dengan pabrikan motor Volta, GESITS dan SELIS untuk memudahkan masyarakat memilih motor listrik favorit.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan langkah yang dilakukan PLN bersama Himbara dan manufaktur motor listrik ini untuk menyambut kebijakan pemerintah yang memberikan bantuan potongan harga Rp 7 juta per unit motor listrik untuk masyarakat.

Harapannya, dengan kemudahan mengakses motor listrik bisa meningkatkan awareness masyarakat beralih ke kendaraan listrik.

“Pemerintah telah menyampaikan ada pemberian insentif Rp 7 juta untuk setiap pembelian motor listrik yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen. Untuk itu PLN dengan Himbara dan para produsen motor listrik hadir di sini dalam rangka membangun suatu ekosistem kendaraan listrik dan bagaimana kebijakan pemerintah itu bisa berjalan secara efektif,” ungkap Darmawan.

Darmawan juga mengajak kepada para manufaktur motor listrik di Indonesia untuk terus meningkatkan TKDN dan memproduksi kendaraan secara lokal agar dapat turut berpartisipasi dalam mewujudkan ekosistem EV yang didukung oleh insentif pemerintah.

“PLN melalui SuperApp PLN Mobile berperan sebagai fasilitator produsen motor listrik untuk dapat memasarkan produknya dan juga sebagai one stop solution bagi pelanggan yang ingin melakukan pembelian motor listrik,” tambahnya.

Untuk melakukan Pembelian Motor Listrik melalui aplikasi PLN Mobile, pelanggan hanya perlu mengikuti beberapa langkah, yaitu :

1. Pilih menu “Marketplace”

2. Pilih kategori “Electric Vehicle”

3. Pilih Marketplace

4. Pilih jenis motor sesuai keinginan

5. Pilih tombol “Pesan Sekarang”

6. Isi “Alamat Pengiriman” (untuk pengguna baru)

7. Pilih tombol “Pengiriman oleh Seller” dalam kurir pengiriman

8. Pesanan akan diverifikasi

9. Pilih kanal pembayaran

10. Lakukan pembayaran sesuai dengan hasil verifikasi

11. Pesanan terkonfirmasi dan menunggu pengiriman

Pada kanal pembayaran masyarakat bisa langsung memilih paket kredit yang ditawarkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).

Lewat kerja sama dengan BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BSI masyarakat dapat mengakses layanan kredit ringan kepemilikan motor listrik yang ditawarkan oleh masing masing bank.

Selain potongan harga Rp 7 juta tersebut, PLN juga menyiapkan voucer potongan tarif listrik. Voucer ini otomatis didapatkan oleh para pelanggan yang baru pertama kali memiliki motor listrik.

“Voucer ini nanti bisa dimanfaatkan baik untuk pelanggan pasca bayar maupun prabayar yang menggunakan token. PLN juga memberikan berbagai promo menarik bagi masyarakat yang bertransaksi melalui PLN Mobile,” kata Darmawan.

Lewat platform EV pada aplikasi PLN Mobile, masyarakat juga dimudahkan dalam mencari tahu lokasi Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) terdekat. Melalui platform ini, masyarakat juga dapat memantau pengeluaran biaya mengisi daya motor listrik.

Saat ini PLN telah mengoperasikan 1.056 unit SPBKLU dan 6.705 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang bisa digunakan masyarakat untuk melakukan pengisian daya kendaraan listriknya.

“Masyarakat tak perlu ragu lagi untuk beralih ke kendaraan listrik. Dari Hulu sampai Hilir PLN sudah siapkan semuanya, masyarakat semakin mudah dan kita bersama sama bisa menciptakan bumi yang lebih ramah lingkungan,” tutup Darmawan.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas