Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Wonogiri: 3 Pria Diracun, 1 Perempuan Dicekik

Berikut kronologi lengkap pembunuhan berantai di Wonogiri. Pelaku bernama Sarmo menghabisi nyawa empat korbannya dengan diracun dan dicekik.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Wonogiri: 3 Pria Diracun, 1 Perempuan Dicekik
Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Pelaku pembunuhan berantai yang diamankan Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). - Berikut kronologi lengkap pembunuhan berantai di Wonogiri. Pelaku bernama Sarmo menghabisi nyawa empat korbannya dengan diracun dan dicekik. 

TRIBUNNEWS.COM - Polres Wonogiri, Jawa Tengah, mengungkap kasus pembunuhan berantai dengan korban sebanyak 4 orang.

Kasus ini terungkap setelah petugas kepolisian menangkap Sarmo pada 6 Desember 2023, aatas kasus pencurian dengan pemberatan di Wonogiri.

Dari hasil pemeriksaan, Sarmo mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap dua orang, Sunaryo pada 2022 dan Agung Santoso tahun 2021.

Jasad keduanya ditemukan sudah menjadi kerangka di dua lokasi berbeda di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, Kamis (7/12/2023).

Dari pengakuan Sarmo, ia membunuh kedua korban dengan motif yang berbeda.

"Masalah utang piutang (korban Sunaryo) dan bisnis kerja (korban Agung Santosa," ujar Sarmo, Sabtu (9/12/2023), dilansir TribunSolo.com.

Baca juga: Awal Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terungkap, 3 Korban Diracun dan 1 Dicekik hingga Tewas

Sarmo menghabisi nyawa Sunaryo dan Agung Santoso dengan cara diracun menggunakan potas.

Berita Rekomendasi

Oleh Sarmo, potas itu dimasukkan ke dalam minuman kedua korban.

"Benar yang bersangkutan (pelaku) atas nama Sarmo (35) mengakui telah membunuh dua orang dengan meracun."

"Kemudian dikembangkan lagi pada tanggal 21 Desember 2023," ujar Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi, Sabtu (30/12/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Dari hasil pengembangan yang dilakukan polisi, pada 21 Desember 2023, ditemukan satu korban perempuan bernama Katiyani (26).

Katiyani dibunuh pada 2020 lalu dengan cara dicekik.

Kemudian, ditemukan lagi korban Sudimo yang dibunuh pada 2022 dengan cara diberi minuman beracun.

"Jadi empat kejadian inilah megawali diungkapnnya kasus," tambahnya.

Berikut kronologi lengkap Sarmo bunuh empat korbannya:

Agung Santoso menjadi korban pembunuhan berantai yang dilakukan Sarmo pada 2021 lalu.

Kejadian bermula saat dirinya bertemu dengan Sarmo di sebuah gubuk perkebunan di Kecamatan Girimarto, 24 November 2021.

Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan soal usaha penggergajian yang dijalankan bersama di Kawasan Girimarto.

Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno yang hilang sejak beberapa waktu lalu. Ternyata menjadi korban pembunuhan.
Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno yang hilang sejak beberapa waktu lalu. Ternyata menjadi korban pembunuhan. (Istimewa)

Korban diduga meminta bagi hasil yang besar dari usaha tersebut.

Namun, pelaku kurang setuju dengan permintaan itu karena usaha penggergajian tak selalu ramai.

"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang, dia tidak bisa menerima."

"Mintanya penuh terus, dikira saya korupsi, saya tidak becus," ungkap Sarmo.

Puncak emosi Sarmo adalah ketika Agung Santoso menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindahkan ke Klaten.

Niat jahat Sarmo pun muncul. Ia lantas merencanakan untuk menghabisi nyawa korban dengan memberi minuman yang telah dicampur potas.

Usai menenggak minuman yang diberikan Sarmo, Agung Santoso pun tewas.

Pelaku lantas mengubur jasad korban di area perbukitan.

Baca juga: Detik-detik Sarmo Bunuh Katiyani pada Februari 2020, Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terungkap

Sementara itu, korban Sunaryo juga dibunuh oleh Sarmo dengan cara diberi minuman beracun.

Dengan korban Sunaryo, Sarmo mengaku punya urusan utang piutang.

Sarmo menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo sebesar Rp 48 juta.

"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa."

"Akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya, telatnya dua bulan," ungkap Sarmo.

Menurut Sarmo, korban Sunaryo kerap menekannya dan mengucapkan kata-kata yang kasar.

"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," tandasnya.

Ia lantas menghabisi nyawa Sunaryo dengan sebotol air putih yang telah dicampur potas.

Jasad Sunaryo kemudian dikubur di bawah dipan yang berada di tempat penggergajia kayu milik Sarmo.

Sarmo mengaku ketakutan usai melakukan pembunuhan tersebut.

Berbagai cara pun ia lakukan untuk menghilangkan barang bukti, salah satunya dengan membakar jasad Sunaryo.

Kanti memperlihatkan foto semasa hidup Agung Santosa, korban pembunuhan berantai di Wonogiri, saat berada di rumahnya di Klaten, Sabtu (9/12/2023).
Kanti memperlihatkan foto semasa hidup Agung Santosa, korban pembunuhan berantai di Wonogiri, saat berada di rumahnya di Klaten, Sabtu (9/12/2023). (TribunSolo.com / Zharfan Muhana)

"Saya kubur dulu tiga bulan, kemudian ada polisi naik ke atas (tempat penggergajian) saya panik."

"Dari kepanikan muncul inisiatif untuk menghilangkan jejak dengan membakar," jelasnya.

Korban selanjutnya adalah Sudimo yang juga dibunuh dengan cara diracun.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada informasi lengkap soal motif dan kronologi Sarmo menghabisi nyawa Sudimo.

Lantas korban keempat adalah Katiyani. Ia dibunuh pada 2020 lalu.

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri mengatakan, Katiyani dan Sarmo kenal lewat Facebook.

Dari situ, keduanya intens berkomunikasi.

Katiyani dan Sarmo kemudian memutuskan untuk bertemu pada 12 Februari 2020.

Keduanya pergi ke Kecamatan Sidoharjo untuk menjual sepeda motor Katiyani.

Baca juga: Barang Bukti Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 4 Korban Dibunuh dari Tahun 2020 hingga 2023

Setelah motor terjual, Katiyani dan Sarmo pergi ke Kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Sepulang dari Tawangmangu keduanya kehujanan, sehingga mencari tempat berteduh.

"Saat berteduh pelaku mengetahui Katiyani mempunyai uang dari jual sepeda motor, lalu pelaku merayu untuk meminjam uang," ujar Yahya.

Namun, korban enggan meminjamkan uang hasil penjualan motornya ke Sarmo.

"Sekira pukul 18.00 waktu itu akhirnya Katiyani dibunuh dengan cara dicekik di tempat berteduh itu," ungkap dia.

Setelah korban tewas, Sarmo merampas uang milik korban senilai Rp 11.500.000 dan mengambil ponsel korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Proses Pengungkapan 4 Korban Pembunuhan Berantai Sarmo di Wonogiri : 3 Diracun, 1 Dicekik

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar/Erlangga Bima Sakti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas