Korban Tabrakan Kereta di Cicalengka: Identitas 3 Orang Tewas, 28 Terluka, 2 Lainnya Masih Terjepit
Tiga orang tewas dalam insiden tabrakan KA Turangga vs KA Lokal Bandung Raya. Sementara itu, ada dua korban yang masih terjepit.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan Kereta Api (KA) terjadi di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.03 WIB.
Insiden itu melibatkan dua kereta, KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dan KA Commuter Bandung Raya (Baraya) jurusan Padalarang-Cicalengka.
Tabrakan kereta itu mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Adapun identitas korban tewas, Julian Dwi Setiono, Masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka.
Lalu, Ponisa, asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka dan Andrian, Pramugara KA Turangga.
Selain tiga korban tewas, pihak kepolisian mencatat ada 28 orang mengalami luka-luka.
Baca juga: Fakta Kecelakaan KA Turangga vs KA Baraya di Cicalengka: Sebagian Gerbong Rusak Parah, 3 Orang Tewas
Saat ini, para korban dievakuasi ke sejumlah pusat kesehatan, di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka dan Puskesmas Cicalengka.
Kemudian di Puskesmas Rancaekek, Rumah Sakit AMC, Rumah Sakit Harapan Keluarga, dan Rumah Sakit KK.
"Meninggal satu masinis, asisten masinis KRD, satu pramugara, dan 28 orang luka-luka," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat, dilansir TribunJabar.id.
Tompo menjelaskan, total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang, sedangkan KA Lokal Bandung Raya 191 orang.
Selain korban tewas dan luka, ada dua korban lain yang masih terjebak di dalam kereta.
Kepala Kantor Basarnas Bandung, Hery Marantika, mengatakan pihaknya telah membagi dua tim untuk melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
"Masih ada dua korban yang terjebak di dalam," ujarnya, mengutip TribunJabar.id.
Satu korban, kata Hery, terjebak di dalam gerbong yang posisinya terguling.
Sementara korban lainnya terjepit di antara gerbong.
Pihaknya pun berupaya melakukan evakuasi menggunakan dua metode.
"Pertama, gerbongnya kami tarik atau kami angkat, kalau tidak bisa diupayakan badan gerbongnya kami potong," terangnya.
Kendati demikian, Hery belum bisa memastikan kondisi kedua korban yang terjepit.
Terdengar Dentuman Keras
Dilansir TribunPriangan.com, saat kejadian, warga mendengar dentuman keras.
"Sangat keras, bisa dibilang seperti suara bom," kata Roma Sukmana (45), warga setempat.
Dikatakan Roma, ketika insiden maut itu terjadi, ia sedang berada di dalam rumah.
Setelah mendengar suara dentuman keras, ia langsung berlari keluar.
"Saya langsung keluar, dipikir hanya anjlok biasa, saya cek sampai ke ujung sana, ternyata anjlok karena tabrakan," ungkapnya.
Detik-detik Kecelakaan Terjadi
Seorang penumpang KA Turangga, Heri Aliyudin, menceritakan detik-detik tabrakaan adu banteng antara KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.
Baca juga: 3 Orang Meninggal dan 28 Luka-luka akibat Tabrakan Kereta di Bandung, 2 Penumpang Masih Terjepit
Dikatakan Heri, insiden terjadi saat KA Turangga melaju dari Surabaya, Jawa Timur, menuju Bandung.
Heri merasakan benturan yang sangat keras saat sedang mempersiapkan barang bawannya.
Menurutnya, tabrakan itu diduga terjadi di single rail.
"Saya setelah jam 5 itu saya salat, kemudian dua jam lagi sampai (Bandung)."
"Saya tidak tidur, dalam posisi siap, saya sudah turunin barang bawaan saya," terangnya.
Saat tabrakan terjadi, lanjut Heri, penumpang KA Turangga sempat terlempar.
Bahkan, ada penumpang yang terjepit hingga mengalami luka parah.
"Banyak yang masih tidur belum siap-siap, banyak yang terlempar. Ada yang cedera parah," ungkapnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 3 Orang Meninggal dalam Tabrakan Kereta Api di Cicalengka Bandung, Puluhan Penumpang Luka-luka dan TribunPriangan.com dengan judul Kesaksian Warga Detik-detik Kereta Api Tabrakan di Cicalengka: Seperti Suara Bom!
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman, TribunPriangan.com/Kiki Andriana)