Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyelidikan Masih Berlanjut, Polisi Cari Alat yang Digunakan Terapis Pijat untuk Mutilasi Korbannya

Saat ini, pihak berwajib mencari alat yang digunakan pelaku untuk membunuh dan memutilasi korban.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Penyelidikan Masih Berlanjut, Polisi Cari Alat yang Digunakan Terapis Pijat untuk Mutilasi Korbannya
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
(Kiri) Lahan kosong yang berada di pinggir Sungai Bango, dipakai tersangka memendam bagian tubuh korban. Terlihat, lahan kosong tersebut terpasang garis polisi (Kanan). Kamar kos yang ditinggali terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi berinisial AR berada di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3, Kedungkandang, Kota Malang terpasang garis polisi, Jumat (5/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal terapis pijat di Malang, Jawa Timur, yang bunuh dan mutilasi pasiennya sendiri.

Diketahui, tersangka, Abdul Rahman bunuh korbannya yang bernama Adrian Prawono di sebuah kos Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Pihak kepolisian pun hingga kini masih melakukan penyelidikan dan pendalaman soal kasus ini.

Saat ini, pihak berwajib mencari alat yang digunakan pelaku untuk membunuh dan memutilasi korban.

Alat tersebut, berupa celurit dan pisau potong.

Kompol Danang Yudanto, Kasatreskrim Polresta Malang Kota mengatakan, tersangka ternyata membuang senjata tajam (sajam) tersebut dan beberapa potongan tubuh korban ke Sungai Bango.

"Kami masih melakukan pencarian, terhadap kantong kresek yang berisi potongan tubuh korban, baju korban dan alat-alat (sajam) yang digunakan pelaku untuk membunuh dan memutilasi. Sehingga, bisa semakin terang perkara ini," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (9/1/2024).

BERITA REKOMENDASI

Ia mengatakan, celurit yang dibuang tersebut dipakai tersangka untuk membacok korban sebanyak dua kali hingga korban roboh dan tewas.

"Pelaku mengambil celurit yang ada di bawah meja. Kemudian, dibacokkan ke korban sebanyak 2 kali hingga korban roboh dan meninggal," jelasnya.

Sedangkan pisau potong, digunakan tersangka untuk memutilasi korban menjadi sembilan bagian.

"Jenazah korban dimutilasi menjadi 9 bagian. Kemudian, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam 3 kantong kresek," terangnya.

Baca juga: Cara Terapis Pijat Lakukan Mutilasi, Terungkap 3 Bulan Setelah Korban Tewas, Celurit Masih Dicari

Setelah itu, tersangka menuju ke Sungai Bango untuk membuang dan mengubur potongan tubuh korban.


"Jadi, 2 kantong kresek berisi potongan tubuh berikut pakaian korban dan alat yang digunakan untuk membunuh dan memotong, dibuang pelaku di Sungai Bango."

"Sedangkan 1 kantong kresek yang berisi kepala, telapak kaki dan telapak tangan, dikubur pelaku di bantaran Sungai Bango," bebernya.

Aksi tindak kejahatan yang dilakukan tersangka ini semua dilakukan di kosnya.

Diketahui, tersangka menyewa dua kamar kos.

Satu kamar untuk digunakan tidur selayaknya kos biasa, dan satu kamar disewa untuk praktik pijat kesehatan.

Polisi Bongkar Motif

Ternyata, selain membuka praktik pijat kesehatan, tersangka juga membuka jasa pelet di media sosialnya.

Kompol Danang sebelumnya mengatakan, jasa pelet ini lah yang jadi pemicu pembunuhan ini.

Korban ternyata menggunakan jasa pelet atau guna-guna dari tersangka.

Namun, pelet tersebut tak mempan, hingga korban mendatangi tersangka lalu terjadi cekcok yang berakhir korban dibunuh.

"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet. Lalu di bulan Juni 2023, korban menghubungi pelaku karena tertarik dan ingin memakai jasa pelet tersebut," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (8/1/2024).

Lalu pada Minggu 15 Oktober 2023, korban mendatangi tersangka dan menyampaikan peletnya tak berhasil.

"Korban mendatangi pelaku, untuk menyampaikan bahwa peletnya tidak berhasil. Kemudian dari situ, terjadi cekcok antara korban dan pelaku serta sempat terjadi adu fisik."

"Lalu, pelaku mengambil celurit yang ada di bawah meja. Kemudian dibacokkan ke korban sebanyak 2 kali, hingga korban roboh dan meninggal," bebernya.

Keesokan harinya, pelaku membeli pisau potong untuk memutilasi jenazah korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Kasus Terapis Mutilasi Korban, Polisi Cari Sajam yang Dibuang Pelaku Ke Sungai Bango

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas