Pilunya Kaswiyah Tinggal Sendiri di Gubuk Reyot Nyaris Ambruk, Pukul-pukul Kayu saat Lapar
Nenek Kaswiyah hidup sendiri di gubuk reyot yang nyaris ambruk di Kabupaten Brebes. Untuk makan sehari-hari, ia mengandalkan uluran tangan tetangga.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami seorang nenek bernama Kaswiyah (79), warga Desa Karangmalang, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Di usia senjanya, ia tinggal seorang diri setelah ditinggal sang suami 10 tahun silam.
Ironisnya, Kaswiyah yang merupakan warga miskin tidak terdaftar sebagai penerima bantuan apapun.
Untuk makan sehari-hari, Kaswiyah mengandalkan uluran tangan dari tetangganya.
Aparat desa setempat mengatakan, Kaswiyah tidak terdaftar sebagai warga setempat.
Padahal, Kaswiyah merupakan warga asli.
Ia telah mendiami rumah di lahan milik pribadinya itu selama puluhan tahun.
Ditemui di kediamannya, Kaswiyah hanya bisa bolak-balik duduk dan terbaring.
Di rumahnya yang sangat sederhana itu, tidak ada kasur maupun tempat mandi cuci kakus (MCK).
"Ora ngerti (tidak tahu)," kata Kasmiyah saat diajak berkomunikasi wartawan yang berkunjung ke kediamannya, Senin (8/1/2024), dilansir Kompas.com.
Sebenarnya, Kaswiyah masih memiliki adik yang juga sudah lansia, Kasmad (75).
Baca juga: Kisah Pilu Sosok Ardiansyah, Pramugara Korban Tewas KA Turangga, Istrinya Baru Lahirkan Anak Kedua
Namun, Kasmad tidak bisa banyak membantu sang kakak lantaran kondisinya pun juga miskin.
Sama dengan Kaswiyah, Kasmad bersama istri dan anaknya juga tinggal di sebuah gubuk reyot dan nyaris ambruk.
Ketua RT setempat, Cahya, mengatakan Kaswiyah tidak mendapat bantuan apapun, baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai dan lainnya.
"Memang karena tidak memiliki KTP, tidak tersentuh bantuan dari pemerintah."
"Pernah hanya sekali dapat bantuan Rp 900.000 saat Covid-19, sekali itu saja," ungkap Cahya.
Bahkan, kata Cahya, kondisi rumah Kaswiyah sempat hampir ambruk.
Belum lama ini, warga sekitar bergotong royong memperbaiki secara swadaya.
Selain itu, warga secara bergantian setiap hari memberikan makan untuk Kaswiyah.
Tak jarang ketika malam atau dini hari, Kaswiyah kerap memukul-mukul kayu agar menimbulkan bunyi-bunyian supaya ada warga yang datang.
Hal itu dilakukan Kaswiyah saat merasa lapar dan berharap ada yang mengantarkan makanan.
"Kadang kalau lapar malam-malam sering ketok-ketok kayu agar terdengar warga sekitar. Miris memang," jelasnya.
Merespons kondisi yang dialami Kaswiyah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) langsung turun tangan.
Kepala Dinas Sosial Pemprov Jateng, Imam Maskur, mengatakan Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, memberikan instruksi untuk segera melakukan assessment setelah mendapatkan informasi tentang kondisi Kaswiyah.
"Sudah kami tindaklanjuti, kemarin sore petugas Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok sudah menjemput yang bersangkutan untuk ditempatkan di panti kami," ujar Imam di Semarang, Rabu (10/1/2024), dilansir TribunJateng.com.
Baca juga: Cerita Pilu Siti Marbiah, Nenek Diusir Anak Angkat setelah Berikan Rumah: Balasannya Seperti Ini
Pihaknya juga memberikan bantuan uang tunai kepada Kaswiyah.
Imam menjelaskan, sejak usia muda, Kaswiyah merantau ke Jakarta.
Ia baru kembali ke Brebes setelah suaminya meninggal 10 tahun lalu.
Selama ini, Kaswiyah belum punya KTP karena selama di Jakarta ia tak pernah mengurus kartu kependudukan.
"Beliau tidak punya KTP dari Desa Karangmalang, secara otomatis dia juga tidak di-backup dengan bantuan sosial, baik PKH maun BPNT," jelas dia.
Kini Kaswiyah akan ditempatkan di Pantai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Klampok sampai kondisinya membaik.
Setelah kondisinya membaik, Kaswiyah akan diberikan pilihan apakah akan kembali ke rumah atau tetap tinggal di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia.
Jika Kaswiyah ingin kembali ke rumah, Pemprov Jateng akan berkoordinasi dengan Baznas setempat agar memperbaiki rumahnya.
Pasalnya, rumah yang ditinggali Kaswiyah dinilai tidak layak huni.
Pemrov Jateng juga akan memberikan bantuan uang tunai senilai Rp 1.110.000 untuk tiga bulan.
Imam menambahkan, pihaknya juga tengah mengurus perekaman KTP agar Kaswiyah bisa mendapat bantuan Kartu Jateng Sejahtera.
"Untuk sementara ini kami akan membantu dari UPZ Dinas Sosial."
"Kalau Bu Kaswiyah sudah punya kartu penduduk nanti akan kami masukkan ke dalam bantuan sosial Provinsi Jawa Tengah yaitu KJS yang tiap bulannya Rp 370 ribu," tandas dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pemprov Jateng Tempatkan Nenek Kaswiyah di Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Budi Susanto, Kompas.com/Tresno Setiadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.