Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terseret Arus Sungai, Bocah Usia 9 Tahun asal Semarang Ditemukan Tewas di Tengah Laut

Bocah itu ditemukan sekitar pukul 11.55 di 3 Nautical Mile dari Pantai Ngebum, Kabupaten Kendal atau sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Terseret Arus Sungai, Bocah Usia 9 Tahun asal Semarang Ditemukan Tewas di Tengah Laut
ist
Ilustrasi mayat tenggelam - Muhammad Nur Alif Purnomo (9) terseret arus di saluran air di wilayah Wonotingal Kecamatan Candisari Semarang telah ditemukan nelayan di Pantai Ngebum, Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -- Muhammad Nur Alif Purnomo (9) terseret arus di saluran air di wilayah Wonotingal Kecamatan Candisari Semarang telah ditemukan nelayan di Pantai Ngebum, Kabupaten Kendal Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).

Korban lantas disemayamkan dan disalatkan di Masjid Miftakhul Iman, Jalan Kagok Dalam, Wonotingal, Kecamatan Candisari lalu dimakamkan.

Ayah korban Ari Purnomo nampak tegar saat akan mengantarkan anaknya ke pemakaman dan dirinya mendapat kabar anakknya ditemukan di Pantai Ngebum Kendal dari Basarnas sekitar pukul 09.00.

"Selama tiga hari ini sudah mencari kemana-mana. Saya sudah menyisiri sepanjang sungai," ujarnya.

Ari menuturkan anakknya hanyut ketika akan pulang dari bermain. Saat itu anaknya terpeleset dan mencebur ke sungai.

Baca juga: Santri yang Tenggelam saat Hendak Ambil Sandal di Sungai Belum Ditemukan

Heru Suhartanto dari SAR Semarang mengatakan, bocah itu ditemukan sekitar pukul 11.55 di 3 Nautical Mile dari Pantai Ngebum, Kabupaten Kendal atau sekitar 15 kilometer dari lokasi kejadian.

Bocah itu ditemukan dalam keadaan terapung di tengah laut.

BERITA TERKAIT

 "Selanjutnya dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kabupaten Kendal oleh tim SAR gabungan," tuturnya.

Dikatakannya, bocah itu diketahui terseret arus pada 11 Januari 2024 sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat itu korban dan beberapa teman sebayanya sedang bermain perosotan air di saluran air selepas hujan deras.

"Arus air yang deras menyebabkan korban terseret arus, warga sempat mendengar teriakan minta tolong namun nahas korban hanyut terbawa arus," terangnya.

Kondisi Muhammad Nur Alif Purnomo bocah usia sembilan tahun saat ditemukan di pantai Ngebum Kabupaten Kendal pada pukul 11.55.
Kondisi Muhammad Nur Alif Purnomo bocah usia sembilan tahun saat ditemukan di pantai Ngebum Kabupaten Kendal pada pukul 11.55. (Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Ia menuturkan setelah diketemukannya korban, maka operasi sar ditutup dan seluruh tim SAR gabungan dikembalikan ke satuannya masing-masing.

"Kami mengimbau untuk selalu waspada dengan curah hujan yang tinggi. Apabila menemui kondisi yang membahayakan jiwa manusia, segera hubungi basarnas di 115/024-7629192. Pelaksanaan operasi SAR tidak dipungut biaya alias gratis," tandasnya.

Pengawasan orang tua

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ikut melepas jenazah Muhammad Nur Alif Purnomo bocah usia sembilan tahun yang terseret arus di saluran airwilayah Wonotingal Kecamatan Candisari Semarang, Sabtu (13/1).

Wali Kota akrab disapa, Ita melepas jenazahdi Masjid Miftakhul Iman jalan Kagok Dalam Wonotingal Kecamatan Candisari.

Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan di Pantai Yeh Gangga Tabanan, Cewek Berusia 19 Tahun

Ita menuturkan kejadian itu menjadi pembelajaran orang tua untuk memperhatikan anak-anaknya. Orang tua harus tetap waspada kepada anak-anaknya terlebih saat turun hujan.

"Ketika hujan turun harus dicari anak-anaknya dimana. Saya berpesan kalau hujan mending di rumah belajar. Karena tidak tahu air bah bisa datang seketika," ujarnya.

Atas kejadian itu, Ita juga akan memasang sistem peringatan dini (early warning system) agar bisa memberikan informasi kepada masyarakat sekitar.

Terlebih saat ini Polrestabes Semarang telah memiliki aplikasi Libas.

"Kami dari Pemerintah Kota Semarang ingin membuat sistem agar masyarakat mendapatkan informasi. Terlebih bisa diintergrasikan dengan aplikasi Libas," imbuhnya.

Tak hanya itu masyarakat juga diminta melapor ke pemerintah Kota Semarang agar bisa dibuatkan sarana pengamanan maupun papan peringatan di area dianggap berbahaya. (Tribun Jateng/rtp)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Haru Ayah Alif Sisir Sungai Tiga Hari Sebelum Jasad Putranya Ditemukan di Pantai Ngebum Kendal

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas