Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Ossy Clara, Istri di Karawang Bunuh Suami, Buat Skenario Korban Dibegal, Sempat Tolak Autopsi

Ossy Claranita, istri di Karawang yang nekat bunuh suami karena ingin kuasai harta korban. Buat skenario pembegalan.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Sosok Ossy Clara, Istri di Karawang Bunuh Suami, Buat Skenario Korban Dibegal, Sempat Tolak Autopsi
TribunJabar.id Cikwan Suwandi/Istimewa
Ossy Claranita, istri di Karawang yang nekat bunuh suami karena ingin kuasai harta korban. Buat skenario pembegalan. 

TRIBUNNEWS.com - Karyawan Toyota, Arif Sriyono (33), yang juga warga Karawang, Jawa Barat, ditemukan tewas bersimbah darah pada Selasa (9/1/2024) dini hari.

Arif yang awalnya sempat dikira tewas karena dibegal, belakangan terungkap menjadi korban pembunuhan istri sendiri, Ossy Claranita Nanda Triar (32).

Kasus pembunuhan yang didalangi Ossy ini melibatkan adik kandung pelaku, P (19), dan seorang eksekutor yang disewa berinisial RZ.




Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, mengatakan Ossy sengaja membuat skenario sedemikian rupa agar korban dianggap tewas karena menjadi korban pembegalan.

"Mereka merencanakan bagaimana pembunuhan itu supaya dikira menjadi korban pembegalan," ungkap Wirdhanto saat jumpa pers di Mapolres Karawang, Selasa (16/1/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Lantas, seperti apa sosok Ossy Clara?

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Ossy memiliki akun TikTok pribadi dengan jumlah pengikut 1.747.

BERITA TERKAIT

Namun, Ossy hanya memiliki tiga video di akunnya tersebut, dimana satu diantaranya memperlihatkan momen mesra dirinya dengan seorang pria diduga sang suami.

Unggahan terakhir Ossy di TikTok, tertanggal 31 Desember 2023, memperlihatkan kegiatannya selama setahun belakangan.

Lewat unggahannya itu, diketahui Ossy kerap berlatih olahraga tinju dan menghabiskan banyak waktu untuk kegiatan outdoor.

Diketahui, motif Ossy nekat membunuh sang suami lantaran ia sakit hati tak dinafkahi dan adanya indikasi perselingkuhan.

Baca juga: Istri di Karawang Jadi Otak Pembunuhan Suami, Warga Mengira Korban Tewas Dibegal

Rencana Ossy menghabisi nyawa Arif juga didorong adanya perjanjian pra-nikah di antara keduanya.

Dalam perjanjian itu, disebutkan Ossy tidak akan mendapat harta gana-gini jika bercerai dari Arif.

Karena itu, Ossy sengaja membuat skenario Arif dibegal supaya ia bisa menguasai harta korban.

"Dikarenakan hubungan yang sudah tidak harmonis dikarenakan adanya perselingkungan, pelaku sering dimarahi oleh korban."

"Korban tidak memenuhi kebutuhan rumah tangga yang selalu diinginkan oleh pelaku," tutur Wirdhanto.

"Misalnya (dalam perjanjian pra-nikah), (jika) korban dicerai oleh istrinya, harta bendanya tidak bisa dibagi."

"Sudah ada komitmen (jika bercerai) harta akan menjadi milik korban."

"Tapi, kalau misalkan (korban) meninggal dunia, ini bisa menjadi waris (untuk pelaku) dan yang kedua, masalah status sosialnya pun akan berbeda antara janda cerai dan janda mati," imbuh dia.

Sempat Tolak Autopsi

Terbongkarnya kekejaman Ossy Claranita terungkap karena kecurigaan pihak kepolisian.

Hal ini bermula saat polisi meminta izin kepada Ossy untuk mengautopsi jenazah Arif Sriyono.

Baca juga: Siasat Istri Bunuh Suami di Karawang, Ajak Adik dan Sewa Eksekutor, Sempat Terpikir Meracuni Korban

Saat itu, Ossy menolak keras permintaan polisi agar tidak melakukan autopsi.

Pihak kepolisian lantas melakukan pemeriksaan terhadap Ossy, namun berbelit-belit.

Selain itu, Ossy juga tidak kooperatif saat menjalani pemeriksaan.

"Lalu, kami pun melakukan pemeriksaan, namun istri korban tidak kooperatif dan berbelit-belit."

"Setelah kami cocokkan antara data olah TKP dengan keterangan yang bersangkutan, banyak sekali yang tidak sesuai," ungkap AKBP Wirdhanto Hadicaksono.

Setelahnya, polisi mencoba mencocokkan adik Ossy, P, dengan 27 rekaman CCTV yang diperoleh.

Dari bukti tersebut, Ossy dan P tidak bisa mengelak.

Mereka mengakui telah menjadi dalang pembunuhan Arif.

Sementara itu, RZ, eksekutor yang disewa Ossy, masih diburu pihak kepolisian.

"Mohon doanya, semoga pelaku satu lagi ini bisa kami tangkap secepatnya," kata Wirdhanto.

Sebagai informasi, Ossy membayar Rp1,5 juta kepada RZ dan memberikan motor milik korban untuk si ekskutor.

Kronologi Kejadian

Ossy dan Pandu, kakak beradik yang jadi dalang pembunuhan karyawan pabrik Toyota di Karawang yang mayatnya ditemukan Senin (8/1/2024). Ossy merupakan istri korban dan dia lah dalang di balik pembunuhan yang awalnya dikira begal tersebut
Ossy dan Pandu, kakak beradik yang jadi dalang pembunuhan karyawan pabrik Toyota di Karawang yang mayatnya ditemukan Senin (8/1/2024). Ossy merupakan istri korban dan dia lah dalang di balik pembunuhan yang awalnya dikira begal tersebut (cikwan suwandi/tribunjabar)

AKBP Wirdhanto Hadicaksono membeberkan kronologi pembunuhan terhadap Arif Sriyono.

Ossy diketahui sengaja membunuh Arif lantaran ingin menguasai harta korban.

Ia kemudian meminta bantuan kepada adik kandungnya, P.

Baca juga: Soal Pembunuhan Pria di Karawang, Polisi Periksa Puluhan CCTV dari Rumah Korban hingga TKP

Dua pekan sebelum membunuh Arif, Ossy dan P sempat berencana meracuni korban.

Tetapi, rencana itu urung dilakukan dan keduanya sepakat memilih skenario pembegalan.

"Pernah ada beberapa rencana lain, seperti meracuni korban. Namun, akhirnya disepakati modus begal akrena mengetahui kebiasaan korban yang sering keluar malam," jelas Wirdhanto.

Ossy lantas meminta bantuan P untuk mencari eksekutor.

Modusnya, mereka sengaja memancing korban ke sekitar TKP lewat P.

P meminta bantuan kepada korban untuk dijemput dengan alasan motornya mogok.

"Adik kandung Ossy, berperan mencari eksekutor yang sudah kami kantongi identitasnya, lalu mempersiapkan senjata tajam, dan ikut ada di lokasi kejadian pada 9 Januari itu ketika korban dieksekusi," beber Wirdhanto.

Saat ditanya mengenai perbuatannya, Ossy mengaku menyesal.

Namun, ia mengaku tak akan meminta keringanan hukuman dan akan menjalani proses hukum secara kooperatif.

"Ya kalau menyesal sih menyesal. Tapi, mau gimana lagi?" ujarnya saat digiring polisi di Mapolres Karawang, Selasa, dilansir Wartakotalive.com.

"Saya berusaha kooperatif. Apapun saya menerima hukuman dari perbuatan yang telah saya lakukan tanpa harus mengajukan keringanan," imbuhnya.

Atas perbuatannya, Ossy dan sang adik disangkakan Pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman pidana paling paling lama 20 tahun atau seumur hidup.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Karyawan Toyota di Karawang Ternyata Bukan Korban Begal, Tapi Korban Pembunuhan yang Didalangi Istri dan di WartaKotalive.com dengan judul Ossy Claranita Nanda Triar Mengaku Sangat Menyesal Bunuh Suaminya dengan Menyewa Pembunuh Bayaran

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Cikwan Suwandi, Wartakotalive.com/Muhammad Azzam)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas