Viral Bocah SD Merangkak Lewati Jembatan Bambu Reyot di Cilacap, Camat: Jika Putus Putar Jalan 14 Km
Sebuah video yang merekam aksi nekat beberapa bocah SD menyeberangi sungai dengan merangkak di jembatan bambu yang nyaris roboh menjadi viral.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam aksi nekat beberapa bocah Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai dengan merangkak di jembatan bambu yang nyaris roboh menjadi viral di media sosial.
Terekam, bocah berseragam merah putih itu berbaris merangkak satu demi satu untuk dapat sampai ke tepi sungai.
Di belakang mereka, seorang pria berseragam TNI ikut menyeberang sambil menggendong seorang bocah.
Kondisi jembatan tersebut tampak reyot bahkan nyaris ambruk lantaran debit arus sungai yang deras.
Video berdurasi 34 detik itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @undercover.id pada Selasa (16/1/2024).
Hingga artikel ini ditulis, unggahan itu telah mendapatkan 15,8 ribu suka.
Penjelasan Camat
Mengutip Tribun Banyumas, jembatan tersebut berlokasi di wilayah Dusun Cibereum, Desa Ujunggagak, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap.
Jembatan sepanjang 40 meter itu merupakan jembatan yang berdiri di atas Sungai Cibereum.
Jembatan bambu itu menjadi akses utama bagi masyarakat Dusun Cibereum yang akan beraktivitas di Desa Ujunggagak terutama sekolah dan mengurus adminstrasi.
Hal itu dikatakan oleh Camat Kampung Laut, Heru Kurniawan saat dikonfirmasi.
Baca juga: Rindukan Ibu, Bocah SD di Bojonegoro Nekat Naik Sepeda ke Surabaya, Jual HP karena Uang Saku Habis
"Itu sebenarnya kan jembatan penghubung dari Dusun Cibereum ke Desa Induk Ujunggagak di Kecamatan Kampung Laut," kata Heru pada Jumat (12/1/2024).
Dia menuturkan, kondisi jembatan bambu tersebut memang saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan setelah tiang penyangganya terhempas air sungai saat banjir kemarin.
Sehingga saat ini jembatan bambu itu miring dan hampir roboh seperti yang terekam pada di video.
Pihaknya pun mengaku sudah meninjau lokasi dan melaporkan kondisi jembatan tersebut kepada Pj Bupati Cilacap.
"Kondisinya memang seperti itu karena kemarin Cilacap hujan deras dengan durasi yang lama dan terjadi banjir dan material sampah dari sungai Cimeneng banyak sekali kena tiang jembatan," ungkap Heru.
Bukan akses utama, tapi penting
Dia melanjutkan, meski bukan akses utama bagi masyarakat Kampung Laut, tapi jembatan itu menjadi akses penting bagi warga Dusun Cibereum.
Terutama untuk anak sekolah dan masyarakat yang hendak mengurus adminsitrasi beserta surat-surat di balai desa.
"Ini bukan jembatan alternatif, tapi sebenarnya itu akses utama warga Dusun Cibereum menuju desa. Jadi kalau mau ke desa untuk pelayanan dan mengurus surat-surat lebih cepat lewat situ, daripada harus melewati jalan kabupaten yang jaraknya lumayan jauh," jelasnya.
Baca juga: Tak Ada Jembatan, Aksi Warga Lampung Berenang Bawa Jenazah Pakai Ban ke Tempat Pemakaman Umum Viral
Apabila jembatan itu putus, kata Heru, maka yang terkena imbas secara langsung adalah masyarakat dusun setempat.
Sebab aktivitas masyarakat Dusun Cibereum akan terganggu dan mereka harus memutar melalui desa lain yang jaraknya cukup jauh.
"Kalau jembatan itu putus masyarakat Dusun Cibereum yang mau ke pelayanan, mau administrasi harus muter lebih jauh lagi sekitar 14 kilometer, kalau lewat jembatan itu hanya 3 kilometer saja," ungkap Heru.
Sebagai informasi, selain dilewati masyarakat pejalan kaki rupanya sebelum kondisinya memperihatinkan seperti sekarang ini, jembatan sasak bambu itu juga bisa diakses oleh kendaraan roda dua.
Sudah ditinjau Pj Bupati
Dikutip Tribun Jateng, dijelaskan Heru, bahwa jembatan yang berdiri diatas Sungai Cibereum itu bukan pertama kalinya mengalami kerusakan, tapi sudah berkali-kali.
Bahkan ditahun 2022 lalu pun jembatan itu sudah pernah hanyut.
Melihat begitu pentingnya fungsi jembatan, kemudian pihaknya pun bersama beberapa stakeholder dan warga sekitar melakukan perbaikan jembatan.
Namun banjir yang cukup deras di sungai Cibereum itu lagi-lagi membuat jembatan itu rusak.
Baca juga: VIRAL Penampakan Kantor Desa Bak Istana di Ciamis, Kades : Ini Milik Masyarakat Desa Rancah Semuanya
"Itu jembatan kan memang setiap tahun kalau musim hujan memang rawan terkena banjir. Dulu juga pernah tahun 2022 itu juga sudah pernah kejadian malah hanyut, kita perbaiki lagi, kita kerja bakti seluruh stakeholder, dan ternyata tahun ini rusak lagi," jelas Heru.
Seusai menerima laporan kerusakan jembatan, Heru menyebut bahwa pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mengecek lokasi.
Bahkan pihaknya sudah melaporkan kerusakan tersebut kepada Pj Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri.
"Sudah ke lokasi, kita biasanya ketika ada informasi atau ada kendala apa langsung cek lokasi, hari ini (red-Jumat) kita laporkan ke Pak Bupati terkiat jembatan," tutur Heru.
Lebih lanjut, dikatakan Heru, Pemkab Cilacap sebelumnya sudah beberapa kali meninjau lokasi.
Bahkan Pemkab juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk dibuatkan jembatan permanen ataupun jembatan gantung untuk mengatasi transportasi di sana.
Baca juga: Viral Siswa di Majene Ngaku Dapat Hadiah Rp 10 Juta tapi Tak Diberikan Pihak Sekolah, Ini Faktanya
"Yang jelas Pemkab sudah mengusulkan sejak lama, karena kalau anggaran kabupaten itu memang terbatas jadi belum memungkin kan kalau dibiayai oleh APBD, jadi Pak Bupati mengusulkan APBN melalui PUPR," jelas Heru.
Dengan kondisi tersebut, dia pun berharap jembatan penghubung Dusun Cibereum deng desa induknya Desa Ujunggagak itu bisa segera dibangun oleh pemerintah.
"Harapannya bisa segera dibangun karena jembatan itu akses utama warga Cibereum ketika mengurus surat-surat di balai desa. Keberadaan jembatan sangat-sangat memotong waktu dan jarak yang luar biasa pendek daripada harus muter melalui jalan kabupaten sejauh 14 kilometer," imbuh Heru.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Viral Bocah SD Melintasi Jembatan Bambu Reyot di Cilacap, Camat: Sudah Diajukan Lama ke PUPR
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Pingky Setiyo Anggraeni, TribunBanyumas.com/Khoirul Muzaki)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.