Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belasan Orang yang Sempat Tersesat di Gunung Pangrango Sebut Mendaki untuk Tadabbur Alam

Ternyata, mereka mendaki Gunung Pangrango bukan untuk berziarah, melainkan untuk tadabbur alam.

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Belasan Orang yang Sempat Tersesat di Gunung Pangrango Sebut Mendaki untuk Tadabbur Alam
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Penampakan pendaki yang hilang di Gunung Pangrango, Ada yang Tertawa Saat Ditemukan 

TRIBUNNEWS.COM - Belasan pendaki yang tersesat di Gunung Pangrango berhasil dievakuasi.

16 pendaki tersebut ternyata tergabung dalam Paguyuban Sir Buni Kasih.

Paguyuban tersebut bermarkas di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ternyata, mereka mendaki Gunung Pangrango bukan untuk berziarah, melainkan untuk tadabbur alam.

Hal tersebut disampaikan oleh ketua Paguyuban Sir Buni Kasih, Wiratama.

Selain itu ia juga menjelaskan mengapa ada anak kecil yang tergabung dalam kunjungan oleh Paguyuban Sir Buni Kasih.

"Jadi bukan ziarah ya, jadi lebih ke tadabur alam, saya berangkat 16 orang awalnya 13 orang,"

BERITA REKOMENDASI

"Tapi ada anaknya dari rombongan nangis pengen ikut, ikut sama bapaknya," kata salah satu orang yang tersesat di Gunung Pangrango, Dedi Saefullah, Senin (29/1/2024).

Usai tadabbur alam dengan mengujungi dua Curug yang sudah ditentukan.

Saat hendak pulang, rombongan terjebak cuaca ekstrim.

"Curug Cijambe, sudah nyampe, k earah pulang, kendala kan ada hujan jadi diluar jangkauan,"

Baca juga: Penyebab 16 Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango, Diduga karena Cuaca Ekstrem

"Kita sudah planing dan kenyataan berbeda. Ketika cuaca (buruk) harus sigap dan menentukan bermalam, karena cuaca ekstrem kita disini,"

"Jadi ada keterlambatan, kalau hujan deras engga, kabut sama hujan rintik lama. Yang bikin sulit karena gelap dan hujan," paparnya.

Selain akibat cuaca ekstrim Dedi juga mengakui kalau dirinya beserta rombongan sempat membuka jalur sendiri yang menyebabkan dirinya beserta beberapa rombongan alami luka-luka seperti lecet dan terkilir.

"Saya ikutin jalur lama, tapi kan musim hujan jalan bekas orang udah nutup lagi, jadi terpaksa buka jalur," tandasnya.

Penyebab 16 Pendaki Tersesat di Gunung Pangrango

Kepala Seksi Operasi SAR Jakarta, Agung Priambodo pun menjelaskan soal tersesatnya belasan orang tersebut.

Ia menuturkan, mulanya belasan pendaki tersebut naik untuk ziarah pada Sabtu (27/1/2024).

"Survivor ini bergerak naik rencananya untuk ziarah hari Sabtu kemarin, sore mereka gerak sempat bermalam di sana dan rencana hari Minggu kemarin sore mereka turun,"

"Dari informasi awal kami terima mereka terpisah jadi dua grup, 3 orang dan 10 orang," ujarnya pada wartawan, Senin (29/1/2024).

Sebelum ditemukan menurutnya ia telah menerima pesan terlebih dahulu dari salah satu anak yang orang tuanya tersesat di Gunung Pangrango.

"Kemudian tadi pagi survivor memberi kabar kalau mereka sudah bergabung kembali dan mereka mengarah turun, turunnya pun yang naik dari Cibedug, turunnya mereka lewat pasir pogor dan kami jemput," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan pada saat ditemukan 16 orang tersebut masih memiliki cukup logistik.

"Masih ada, tapi tinggal sedikit, terakhir masih bisa ngopi," katanya.

Tersesatnya 16 orang tersebut diduga akibat cuaca ekstrim dibarengi medan yang menurutnya cukup sulit untuk dilalui.

Baca juga: Pendaki yang Tersesat di Gunung Pangrango Ternyata 16 Orang: Ini Daftar Lengkap Namanya

"Karena cuaca, hujan deras, kondisi medan juga dan dua dari mereka mengalami luka jadi mereka sempat kebingungan mencari jalan turunnya," terangnya.

Sulitnya medan tersebut turut dirasakan juga oleh SAR Gabungan saat melakukan evakuasi.

"Kesulitan dari cuaca hujan terus, jadi kesulitan pada saat pencarian, juga memang medannya di lokasi cukup curam," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul 16 Pendaki yang Tersesat di Gunung Pangrango Rupanya Paguyuban, Ini Kegiatannya di Alam Bebas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas