Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMP di Secang Tewas Usai Jadi Korban Tawuran, Sebelumnya Minta Dibelikan Baju Putih

Berdasarkan hasil autopsi, DP menderita tiga luka akibat senjata tajam di bagian kaki, dada, dan punggung sehingga tewas karena kehabisan darah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Siswa SMP di Secang Tewas Usai Jadi Korban Tawuran, Sebelumnya Minta Dibelikan Baju Putih
net
Ilustrasi mayat - DP (15), seorang pelajar SMP di kawasan Secang, Magelang. Diduga DP tewas usai terlibat tawuran antar remaja 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Yuwantoro Winduajie

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG  -  Sempat tidak diketahui identitasnya, akhirnya remaja mayat tergeletak di pinggir Jalan Payaman-Windusari, Dusun Gembongan, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang pada Selasa (6/2/2024) pagi terkuak.

Ternyata itu mayat DP (15), seorang pelajar SMP di kawasan Secang, Magelang.

Diduga DP tewas usai terlibat tawuran antar remaja.

Ia menjadi korban penganiayaan hingga meninggal.

Ini ditandai temuan luka akibat sabetan benda tajam di sejumlah bagian tubuhnya.

"Jadi korban tawuran antar remaja. Awalnya tantang-tantangan melalui WhatssApp lalu diupdate Instagram live," ujar Kasatreskrim Polresta Magelang, Kompol Rifeld Constantien Baba, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Mayat Pria Bersandar di Dinding Selokan Diduga Korban Tawuran

Berita Rekomendasi

Berdasarkan hasil autopsi, DP menderita tiga luka akibat senjata tajam di bagian kaki, dada, dan punggung sehingga tewas karena kehabisan darah.

"Penyebab kematiannya karena luka sajam yang menyebabkan pendarahan hebat yang dialami korban," paparnya.

DP merupakan korban tawuran yang terjadi di Secang pada Selasa (6/2/2024) malam.

Polisi juga melaporkan ada satu korban penganiayaan lainnya berinisial A (15).

Saat ini korban masih menjalani perawatan di RS karena mengalami luka bacok.

"Jadi ada dua korban.

Satu meninggal yang satu terluka. Keduanya anak-anak," ujarnya.

Minta Dibelikan Baju Putih 

Kepala Dusun Dukoh, Desa Pirikan, Kecamatan Secang, Magelang mengatakan, sebelum ditemukan meninggal, DP pergi keluar bersama temannya, Senin (5/2/2024) malam.

Namun hingga pukul 01.00 WIB dini hari, DP tak kunjung pulang ke rumah.

"Ditunggu sampai jam 1 malam nggak pulang-pulang terus pagi sudah siapin segalanya untuk berangkat sekolah kok juga nggak pulang.

Cuma itu yang saya tahu," ujarnya.

Pagi harinya, masyarakat di sekitar Dusun Gembongan dihebohkan oleh temuan mayat manusia dan diidentifikasi jenazah tersebut adalah DP.

Sebelum meninggal, DP sempat meminta dibelikan baju putih untuk sekolah dan tak ada yang menyangka itu menjadi permintaan terakhirnya.

"Dengan orang tuanya itu meminta belikan baju baru untuk sekolah warna putih. Terus malamnya itu disetrika," ujarnya.

Anwari mengatakan, korban dikenal sebagai anak yang pendiam.

Dengan warga sekitar pun DP selalu berperilaku sopan.

"Kalau lihat anak itu memang pendiam. Nggak ada masalah sekali di rumah. Sopan santunnya ada tapi nggak tahu kalau di luar gimana. Iya baik di masyarakat juga baik," ujarnya.

Namun saat bulan puasa tahun lalu, DP diketahui sempat terlibat aksi tawuran. Saat itu Anwari sempat datang ke lokasi untuk menjemput DP.

"Kasusnya itu ikut tawuran. Itu waktu bulan puasa. Tapi nggak ketangkep (polisi) cuma dia itu dari jalan-jalan ada tawuran tapi dia juga ikut," ujarnya. (tro)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kasus Temuan Mayat di Pinggir Jalan Payaman Magelang, Korban Tawuran

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas