Viral Wanita di Banyuasin Meninggal usai Berjoget dengan Pria di Pesta Hajatan, Diduga Overdosis
Seorang wanita meninggal dunia usai berjoget bersama pria di pesta hajatan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diduga karena overdosis.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan detik-detik seorang wanita meninggal dunia di acara pesta hajatan viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @memomedsos, Kamis (8/2/2024), mulanya memperlihatkan seorang wanita tengah berjoget bersama seorang pria yang saat itu dalam kondisi duduk.
Saking asyiknya berjoget diiringi orgen tunggal, wanita itu terlihat beberapa kali memejamkan matanya sambil menggelengkan kepala di depan seorang pria.
Lalu dalam video tersebut tampak wanita yang berjoget itu sudah dalam keadaan tak sadarkan diri.
Ia terlihat sudah bersandar pada pria yang mulanya berada tepat di depannya saat berjoget.
Terlihat beberapa orang yang berada di sekitar panik dan mencoba membangunkan wanita tersebut.
Namun, wanita itu tak kunjung sadar.
Diduga, wanita tersebut meninggal lantaran overdosis.
“Seorang wanita tewas diduga akibat overdosis,” tulis keterangan dalam video tersebut.
Rupanya, peristiwa tersebut terjadi di sebuah pesta hajatan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).
Terkait kabar tersebut, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Putra Rosa telah melakukan penyelidikan.
Baca juga: Wanita Tewas Diduga akibat Overdosis saat Acara Orgen Tunggal, Polisi Selidiki Kasusnya
Bahkan, pihaknya juga memeriksa sejumlah saksi.
"Wanita itu meninggal dunia. Kami sekarang masih bergerak dari informasi. Kami sudah memeriksa pemilik hajatan atau pesta, kades (kepala desa), rekan korban dan saksi-saksi yang ada di sana," kata Ferly, Rabu (7/2/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.
Namun, sejumlah saksi yang terdiri dari pemilik hajatan, organ tunggal, kades dan sejumlah saksi lainnya tak mengenal korban.
Berdasarkan identitasnya, korban yang tidak disebutkan namanya itu merupakan warga Mangun Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Saat ditemui polisi, pihak keluarga korban enggan memperpanjang masalah tersebut dan meminta polisi menghentikan proses pemeriksaan.
Bahkan, pihak keluarga juga tak mengizinkan polisi melakukan visum atau autopsi terhadap jenazah wanita itu.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga korban, mereka mengatakan bila kasus ini tidak mau dilanjutkan pemeriksaannya atau diperpanjang. Selain itu, saat korban di bawa ke rumah sakit, pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan visum ataupun autopsi," jelas Ferly.
Meski begitu, pihak kepolisian tetap akan melakukan penyelidikan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kematian korban, apakah disebabkan oleh overdosis atau hal lain.
Sebab, di media sosial wanita itu dikabarkan meninggal akibat overdosis.
"Kejadiannya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan Banyuasin. Kasus ini, masih terus kami selidiki terutama untuk memanggil teman-teman korban."
"Apakah betul korban ini meninggal karena diduga overdosis atau ada hal ini. Bila memang nantinya karena overdosis, akan lebih intens lagi kami melakukan penyelidikan, barangnya dari mana, mereka beli di mana dan berapa banyak," ungkap Ferly.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengn judul Wanita Tewas Usai Kejang-Kejang di Acara Orgen Tunggal di Banyuasin, Polisi Periksa Pemilik Hajatan
(Tribunnews.com/Linda) (TribunSumsel.com/M. Ardiansyah)