3 Korban Terseret Banjir Bandang di Kedurang Bengkulu Selatan Belum Ditemukan
Ketiga korban sudah lebih 24 jam hilang akibat terseret Sungai Air Kedurang yang meluap pada Rabu (21/2/2024) pukul 14.35 WIB.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Tim Gabungan dari Polres Bengkulu Selatan, Kodim 0408 BS/Kaur, BPBD Bengkulu Selatan, Basarnas dan masyarakat terus melakukan pencarian terhadap 3 korban banjir bandang yang belum ditemukan hingga Kamis (22/2/2024) malam.
Ketiga korban adalah Marsanaini (51) warga Desa Keban Agung II, Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara dan Ahdawati (76) warga Desa Durian Sebatang. Semuanya berasal dari Kecamatan Kedurang.
Ketiganya sudah lebih 24 jam hilang akibat terseret Sungai Air Kedurang yang meluap pada Rabu (21/2/2024) pukul 14.35 WIB.
Bahkan, proses pencarian korban juga melibatkan langsung Tim Basarnas Provinsi Bengkulu.
Baca juga: Menko PMK Ungkap 5.469 Hektar Lahan Gagal Panen Akibat Banjir Sepanjang 2023
Komandan Unit Basarnas Kabupaten Bengkulu Selatan Rahmat Arif mengatakan, sampai saat ini baru satu orang korban hanyut yang ditemukan.
Sementara, untuk pencarian terhadap 3 orang korban lagi belum ada hasil. Karena itu, pihaknya bersama tim gabungan terus melakukan upaya pencarian.
Mulai dari penyisiran sungai Air Kedurang dari tempat kejadian di Desa Tanjung Negara hingga menuju ke Muara Air Kedurang.
"Pencarian 3 orang lagi korban hanyut belum ada hasil. Tim sudah menyisir sungai Air Kedurang menggunakan 3 perahu rafting, dan 1 perahu karet (LCR)," kata Rahmat.
Mulai Kamis siang, pihaknya telah mulai melakukan upaya pencarian ke tengah laut.
"Iya, mulai tadi siang Tim Gabungan sudah mulai melakukan pencarian ke laut menggunakan LCR," jelasnya.
Dalam proses pencarian terhadap korban, pihaknya juga mendapatkan bantuan langsung dari Basarnas Provinsi Bengkulu. Dengan begitu, tentu lebih memperluas jangkauan pencarian.
Bahkan, pencarian juga dilakukan melalui atas yakni dengan menggunakan kamera drone.
"Dari Basarnas Bengkulu ada dukungan personel 6 orang, 1 set perahu raffting, 1 set LCR, 1 unit kamera drone, 1 set emergency lighting," beber Rahmat.
Baca juga: 4 Warga di Bengkulu Selatan Hanyut Terseret Banjir Bandang, Satu di Antaranya Istri Pak Kades
Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir disampaikan Kapolsek Kedurang Iptu Erik Fahreza menambahkan, pihaknya juga terus berupaya melakukan pencarian terhadap 3 orang korban hanyut yang belum ditemukan.
"Sejauh ini pencarian korban dilakukan diseputaran Muara Sungai Kedurang dan tepi pantai Desa Tanjung Aur Kecamatan Bunga Mas," kata kapolsek.
Erik menjelaskan, pencarian akan terus dilakukan untuk menemukan korban hanyut lainnya. Kondisi saat ini arus sungai sudah kembali normal dan cuaca cukup cerah.
"Mudah-mudahan korban yang masih dinyatakan hilang dapat ditemukan. Kami masih terus melakukan upaya pencarian," ujar Erik.
Selain tim gabungan, proses pencarian juga terus dilakukan oleh masyarakat maupun keluarga dekat korban.
Bahkan, persatuan kades di wilayah Kecamatan Kedurang juga ikut serta melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Proses pencarian yang dilakukan oleh masyarakat dan pihak keluarga dekat korban sudah menyisir bibir pantai di wilayah Kecamatan Bunga Mas hingga ke perbatasan Kabupaten Kaur.
Seperti pencarian dilakukan di sekitar Muara Air Bengkenang Kecamatan Bunga Mas, hingga di Muara Air Sulau Kecamatan Kedurang Ilir atau perbatasan dengan Kaur.
9 Warga Kedurang Terseret Air Kedurang
Sebelumnya 9 warga terseret sempat terseret arus sungai Air Kedurang yang tiba-tiba meluap karena banjir bandang.
Lima di antaranya berhasil selamat, sedangkan 4 lainnya hanyut tenggelam.
Informasi terbaru, dari 4 korban hanyut 1 di antaranya berhasil ditemukan, Sunaidah (51) warga Desa Tanjung Negara Kecamatan Kedurang yang merupakan istri kades, Kamis (22/2/2024) pagi.
Sementara korban lain belum ditemukan hingga Kamis pagi (22/2/2024) yakni Marsanaini (51) warga Desa Keban Agung II, Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara dan satu lagi Ahdawati (76) warga Desa Durian Sebatang, semuanya berasal dari Kecamatan Kedurang.
Sedangkan, korban yang berhasil selamat yakni Lastri Hayati (60) warga Desa Tanjung Negara, Jamli (79) yang merupakan suami dari Ahdawati warga Desa Durian Sebatang, dan 3 orang lagi belum diketahui identitasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatab Hen Yepi membenarkan, 1 dari 4 korban hanyut di Sungai Kedurang sudah ditemukan.
Korban ditemukan di daerah perairan Desa Limus Kecamatan Kedurang Ilir dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Satu korban hanyut yakni Istri Kades Tanjung Negara sudah ditemukan. Korban ditemukan di Desa Limus Kecamatan Kedurang Ilir," kata Hen.
Korban ditemukan tergeletak di pinggir Sungai Kedurang yang berada di Desa Limus Kedurang Ilir.
Diperkirakan, korban sampai terseret kembali kedaratan karena kondisi debit air Kedurang yang banjir sudah mulai menurun.
Sehingga, korban yang sebelumnya kemungkinan terombang-ambing oleh air, akhirnya tergeletak di pinggir sungai.
"Iya korban ditemukan berada di pinggir Sungai Kedurang," jelas Hen.
Sedangkan, untuk 3 korban lainnya hingga saat ini masih dalam proses pencarian oleh BPBD, Basarnas, TNI-Polri dan masyarakat sekitar.
Hen mengakui, proses pencarian terhadap korban sempat mengalami kendala karena keterbatasan alat serta cuaca yang ekstrem.
"Sampai saat ini tim gabungan masih terus melakukan pencarian dibantu oleh masyarakat," ujar Hen Yepi.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Lebih 24 Jam Hanyut Terseret Banjir Bandang di Bengkulu Selatan, 3 Warga Kedurang Belum Ditemukan