Kronologis Kencan Sesama Jenis Berujung Maut di Hotel Kawasan Cipanas Cianjur, Ini Pengakuan Pelaku
Kronologis pembunuhan pria terbungkus kain hitam di Hotel Cipanas Cianjur terungkap. Berikut pengakuan pelaku.
Editor: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Polisi mengungkap kasus pembunuhan yang terjadi di hotel kawasan Puncak Cipanas Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Korban yang diketahui berinisial AR (32) dibunuh teman kencannya sesama jenis.
Saat ditemukan, korban AR dalam kondisi terbungkus kain hitam dan diikat lakban di kamar hotel, Rabu (21/2/2024) siang.
Di tubuhnya pun terdapat luka lebam.
Korban diketahui merupakan pria asal Lampung.
Baca juga: Kencan Sesama Jenis Berujung Maut di Cianjur, Berawal Status di Medsos hingga Motif Pembunuhan
Korban datang dari Lampung ke Jakarta setelah janjian bertemu dengan teman kencannya.
Ia lantas memesan hotel melalui aplikasi saat tiba di Jakarta pada Mingggu (18/2/2024).
Di hari yang sama, ia datang seorang diri pada pukul 13.00 WIB.
Kemudian Rabu (21/2/2024) pagi, pihak hotel menerima telepon dari kamar korban dan meminta bantuan pada receptionis.
"Saat itu karaywan kami langsung mengeceknya, karena waktunya sarapan juga, mungkin ada butuh bantuan. Namun saat diketuk kamar pintunya tidak ada respons," kata pengelola hotel berinisial SN kepada wartawan, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Misteri Mayat Terbungkus Kain di Cianjur Terungkap, Ditinggal usai Aktivitas Seksual Menyimpang
Hingga siang lanjut dia, karyawan resepsionis kembali mendatangi kamar korban terebut, dan didapati kamarnya sudah tidak terkunci.
Setelah pintu kamar dibuka karyawan menemukan tubuh tergeletak.
"Korban tampak terbungkus kain hitam, dan terikat dengan lakban. Saat itu juga karyawan resepsionis langsung menutup kembali pintu kamar dan melapor ke Kepolisian." ucapnya.
Ada Gunting di Tangan Korban
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, mayat laki-laki yang pertama kali ditemukan karyawan hotel tersebut diketahui merupakan pria asal Kota Bandar Lampung.
"Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak di lantai dengan tubuh terbungkus kain hitam dari bagian kaki sampai kepala tertutup kain hitam. Tangan dan kepalanya juga terlilit lakban hitam," kata Tono.
Menurutnya, di beberapa bagian tubuh korban ditemukan juga luka lebam akibat ikatan dan benda tumpul dan di tangan korban ditemukan gunting.
"Pada leher yang diduga akibat ikatan benda tumpul sehingga menimbulkan rembesan rembesan dara pada otot kanan dan otot kiri leher korban, yang mengakibatkan tersumbatnya aliran pernapasan," ucapnya.
Selain itu ia mengatakan, pihaknya juga memenukan gunting yang berada dtangan korban. Namun dirinya belum dapat memastikan kegunaana gunting tersebut.
"Gunting yang ditemukan di tangan korban belum dapat dipastikan fungsinya apa. Namun korban meninggal diduga akibat beberapa luka yang dideritanya," katanya.
Kronologis Kejadian dan Pengakuan Pelaku
Tak butuh waktu lama polisi pun menangkap YD (23).
Pelaku membunuh korban karena kesal setelah dikencingi korban saat melakukan seks menyimpang.
Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menjelaskan, korban dan pelaku berkenalaan pertama kali melalui media sosial Facebook.
Di akun Facebook pelaku memposting ajakan untuk melakukan seks menyimpang.
"Dalam postinganya di media sosial milik pelaku tertulis 'Cari yang suka BDSM bondage daerah Cipanas, Cianjur, Bogor, Kuy lah gw Slave'," kata Tono pada wartawan, Jumat (23/2/2024).
Pelaku memposting status di media sosial miliknya tersebut lanjut dia, bertujuan mencari orang yang ingin melakukan perbuatan menyimpang BDSM atau erotis bondage, dominance, sadism, dan masochism.
"Adanya posting tersebut akhir korban tertarik dan mengirimkan pesan pada pelaku. Akhirnya pelaku dan korban sepakat untuk bertemu di kawasan Cipanas, Puncak," ucapnya.
Tono menjelaskan, dalam proses komunikasi tersebut juga menjelaskan jika korban bisa memuaskan nafsu pelaku, akan diberi upah Rp 1 juta.
Namun, jika pelaku tidak puas, korban harus memberikan Rp 1 juta pada pelaku.
"Setelah disepakati pelaku meminta korbannya untuk menyiapkan peralatannya seperti lakban, pakaian zentai, juga alat-alat lainnya dan mengirimkan perlengkapan tersebut pada pelaku," ucapnya.
Ia mengatakan, saat melakukan kegiatan seks dengan kondisi korban sudah terbungkus kain hitam dan diikat lakban di bagian leher, korban malah kencing hingga mengenai pelaku dan membuat pelaku marah.
"Karena marah pelaku pergi meninggalkan kamar itu. Ketika sudah pergi, korban ini sudah dalam keadaan terikat termasuk di bagian wajah," ucapnya.
Tono mengatakan, pada esok harinya pelaku menghubungi resepsionis hotel dan menyampaikan ada yang membutuhkan bantuan di kamar yang ditempati korban.
"Saat itulah korban ditemukan tak bernyawa di kamarnya oleh pagawai hotel dalam keadaan terbungkus kain hitam, dan terlilit lakban," ucapnya.
Diduga korban meninggal dunia akibat kehabisan nafas.
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah melakukan aktivitas seksual BDSM sekitar 10 kali, namun dengan korban, pelaku melakukan secara ekstrim.
Sementara itu terkait tulisan "ini keinginan saya" yang ditulis di atas sprei, ternyata ditulis pelaku.
"Itu ditulis sendiri oleh pelaku, menggunakan spidol," kata Tono.
"Itu tujuannya untuk menyamarkan motif seakan-akan yang nulis itu korban," tambah dia.
(Tribunjabar/Fauzi Noviandi/ tribunnewsbogor.com)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Pembunuh Pria Terbungkus Kain Hitam di Cipanas Kesal usai Dikencingi Korban, Pelaku Seks Menyimpang
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.