Fakta Santri Tewas di Kediri: 4 Tersangka Ditangkap, Pihak Ponpes Tak Tahu jika Dianiaya
Berikut fakta seorang santri berinisial BBM (14) yang tewas di pondok pesantren di Kediri di mana empat seniornya telah ditetapkan menjadi tersangka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri berinisial BBM (14) tewas di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri pada Jumat (23/2/2024).
Kasus ini sempat viral di media sosial ketika jenazah BBM diterima oleh pihak keluarga di Banyuwangi.
Dalam video yang viral tersebut, tampak tubuh BBM penuh dengan luka terbuka di bagian kepala serta dada dan sudah berada di dalam peti.
Pada momen tersebut, terlihat pula seorang pria yang diduga merupakan salah satu pengurus dari ponpes tersebut dan mengantar jenazah BBM
Pihak keluarga pun langsung menaruh curiga terkait kondisi jenazah BBM lantaran penuh luka.
Alhasil, keluarga pun melaporkan hal itu kepada polisi pada Sabtu (24/2/2024).
4 Kakak Kelas Korban Jadi Tersangka, Motif Salah Paham
Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Kediri Kota pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dikutip dari Tribun Jatim, polisi telah menetapkan empat tersangka dari kasus penganiayaan ini.
Baca juga: Penjual Rujak di Bandung Barat Tewas Diterjang Ban Truk Kontainer yang Copot
Mereka adalah kakak kelas korban berinisial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.
"Minggu malam kami telah mengamankan 4 orang dan kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji kepada wartawan, Senin (26/2/2024).
Bramastyo menyebut motif para tersangka menganiaya korban lantaran kesalahpahaman.
Namun, sambungnya, penyidik masih tetap melakukan penyidikan.
Lalu, terkait adanya luka sundutan rokok di tubuh BBM, Bramastyo juga mengatakan penyidik masih terus melakukan pendalaman.
"Kita juga masih dalam keterangan saksi-saksi, termasuk saksi dokter yang menerima jenazah di Banyuwangi," katanya dikutip dari Kompas.com.
Ponpes Tak Tahu Korban Dianiaya, Sebut Terima Laporan Jatuh Terpeleset di Kamar Mandi
Sementara, pihak Ponpes Al Hanafiyah tidak mengetahui terkait adanya penganiayaan tersebut.
Pengasuh Ponpes Al Hanifiyah, Fatihunada mengungkapkan pihkanya hanya mengetahui bahwa penyebab tewasnya BBM lantaran jatuh terpeleset di kamar mandi.
"Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi," katanya, Senin.
Sosok yang karib disapa Gus Fatih itu juga mengatakan, setelah pihaknya mengetahui ada santri yang meninggal dunia, maka langsung dibantu pengupayaan untuk memulangkan jenazah ke Banyuwangi.
"(perihal penganiayaan) tidak tahu sama sekali. Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lawong dari awal bilangnya terpeleset,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jatim/Didik Mashudi)(Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)