Murid SD di Indramayu Dibully Teman, Pengamat Singgung Screening Kesehatan Jiwa saat Masuk Sekolah
Murid SD di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat jadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh teman sekelasnya sendiri.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
"Screening kesehatan jiwa waktu mau masuk SD, kan tidak diperiksa. Apakah anaknya punya gangguan disorder atau gangguan perilaku menentang atau dia anak ADHD, kan kita tidak punya tuh screening itu," ucapnya.
Ia berpandapat orang tua juga harus dilakukan screening, guna mengetahui apakah orang tua yang menumbuhkembangkan anaknya punya masalah dengan mental dan emosional atau tidak.
Sementara itu, ia juga menyoroti beberapa kasus bullying yang hanya selesai dengan permintaan maaf dan membuat video klarifikasi.
Padahal, menurut Elvine, perlu juga dilakukan pembinaan terhadap anak, orang tua, dan guru.
Pembinaan tersebut dilakukan supaya hal serupa tak terjadi lagi.
"Kasus-kasus sebelumnya juga tidak pernah di-up, apa yang terjadi setelahnya, kita tidak pernah tahu apa hukumnya untuk para pelaku. Padahal, orang tua dan gurunya harus diobati, bukan hanya anaknya saja," ucapnya.
"Konkretnya adalah satu, orang tua harus siap dalam proses pendidikan anak, jadi bukan cuma menitipkan saja, kedua orang harus terbuka kalau anaknya bermasalah siap dibina, kalau boleh mencegah," tambahnya.
Kata Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu pun turun tangan dan memberikan atensi pada kasus perundungan ini.
Bersama Polres Indramayu dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DisdukP3A) Indramayu, para petugas mendatangi SD tempat korban bersekolah,
Petugas datang untuk meminta keterangan hingga kronologi perundungan.
Baca juga: Viral Siswa SMP di Balikpapan Jadi Korban Bullying saat Jam Istirahat, Dipicu karena Kirim Gambar
Orang tua korban dan pelaku juga dimintai keterangan petugas.
Plt Disdikbud Indramayu, Ahmad Syadali, mengaku prihatin.
"Dengan kondisi ini kita tugaskan kepala sekolah dan pengawasnya memperketat lagi pengawasan. Jangan sampai lalai terutama di jam-jam KBM karena itu tanggungjawabnya di sekolah," ujar dia di sekolah korban, Rabu.
Ia beserta jajarannya juga sering melakukan inspeksi mendadak ke sekolah-sekolah untuk melihat kondisi anak di kelas.