Pilot Smart Air Selamat dan Telah Dievakuasi ke Tarakan, Co-Pilot Dinyatakan Meninggal
Pencarian korban kecelakaan pesawat Smart Aviation PK SNE yang sempat dinyatakan lost contact di Binuang akhirnya berbuah hasil di hari ketiga.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pencarian korban kecelakaan pesawat Smart Aviation pada hari ketiga membuahkan hasil, Minggu (10/3/2024).
Pilot yang bernama M Yusuf (29) masih selamat, sedangkan co-pilot, Deni S (27) ditemukan dalam keadaan meninggal.
Kedua korban telah dievakuasi menggunakan Heli Caracal dan tiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan sekitar pukul 17.23 WITA.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Bambang Sudewo memastikan operasi pencarian berlangsung aman dan tim SAR gabungan terus melaporkan kejadian di lapangan.
"Kami sudah mengerahkan Tim SAR gabungan untuk mengatasi hal ini sesegera mungkin. Kita lakukan deteksi identifikasi koordinat."
"Hari kedua siapkan tim masuk ke sana lokasi. Konsep awalnya Heli Bell kemudian membawa tim SAR untuk digeser mendekat ke lokasi kejadian kemudian menyiapakab satu Caracal dan Boeing 737 melakukan memastikan kondisi cuaca," ungkapnya, Minggu, dikutip dari TribunKaltara.com.
Bambang Sudewo menyatakan pilot yang selamat langsung dievakuasi menggunakan ambulans setiba di Apron Lanud Anang Busra Kota Tarakan.
"Pilot dinyatakan masih dalam kondisi hidup dan saat ini dibawa ke RSUD dr.H.Jusuf SK. Nanti dari tim medis menilai apakah ditangani di Tarakan atau ke rumah sakit yang mampu menangani," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kansar Tarakan, Syahril mengatakan upaya pencarian pada hari ketiga dimulai pukul 07.20 WITA.
Heli Bell 412 HA-5224 digunakan untuk membawa tim SAR gabungan, sedangkan Boeing AI-7302 untuk mengamati proses evakuasi.
"Proses evakuasi korban menggunakan Caracal H-2207, mengevakuasi seluruh korban dengan sistem hoisting dibawa atau dievakuasi ke Tarakan," tuturnya.
Baca juga: Pengamat Sarankan Cek Kejiwaan Insiden Pilot Batik Air Tertidur di Penerbangan Kendari-Jakarta
Kedua korban telah dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat, sementara 10 anggota tim SAR gabungan masih bertahan di lokasi dan akan dijemput Senin (11/3/2024).
"Adapun data korban yang ditemukan, Capt. M Yusuf berusia 29 tahun ditemukan selamat dan satu orang bernama Deni S meninggal dunia," pungkasnya.
Terlihat Kepulan Asap di Tengah Hutan
Sebelumnya, Komandan Lanud Anang Busra Kota Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo memimpin upaya penyelamatan terhadap pilot serta co-pilot yang bernama M Yusuf (29) dan Deni S (27).
Dalam upaya pencarian menggunakan heli milik TNI AD, titik lokasi jatuhnya pesawat Smart Air ditemukan.
Namun, saat hendak mendarat di Binuang, pilot hanya mengandalkan visualisasi lantaran cuaca tak mendukung.
"Upaya terakhir kemarin di hari kedua akhirnya berbuah hasil, men-take off kan Smart Air yakni PK SND dan Alhamdulillah menurut saksi di kru pesawat, saat ini ada titik terang video foto, tanda memungkinkan dugaan kuat kami itu PK SNE milik Smart Air. Kami tandai koordinatnya," bebernya.
Baca juga: Masih Berlangsung, Pencarian Pesawat Pilatus Smart Ar Libatkan Tim SAR Gabungan
Pesawat Boing 747 dan Heli Bell yang diterjunkan dalam upaya evakuasi memiliki tugas yang berbeda.
"Heli Bell menurunkan personel penolong dan tim SAR dari Basarnas di lokasi."
"Kalau memungkinkan langsung on the spot di lokasi di titik koordinat ditetapkan, kalau tidak memungkinkan, kita carikan titik terbuka yang dekat dengan lokasi," sambungnya.
Ia berharap kedua kru pesawat Smart Air masih selamat dan melihat tanda kepulan asap dari dalam hutan.
"Harapan kami itu asap yang diberikan tanda dari kru pesawat. Secara logika, 1x24 jam di wilayah itu, tidak pernah ditemui asap."
"Dengan adanya persaksian kawan-kawan pesawat Smart air, ada asap mengepul kemudian melihat seperti titik api. Harapannya itu dibuat oleh kru pesawat. Mohon doanya," lanjutnya.
Baca juga: 4 Fakta Pesawat Smart Air Dinyatakan Hilang Kontak di Nunukan, Diduga Hantam Bukit
Boeing 737 akan diterbangkan di atas Heli Bell yang akan menurunkan tim SAR gabungan ke titik jatuhnya pesawat.
"Dari Satrad melakukan monitoring agar bisa memantau live kondisi penerbangan di area sasaran."
"BMKG juga menyampaikan update cuaca. Lalu Basarnas memastikan personel yang akan diterjunkan benar-benar siap," terangnya.
Kemudian sebuah Heli Caracal disiapkan untuk mengangkut kru pesawat dalam keadaan sehat maupun terluka.
"Harapan kami tim SAR yang diturunkan sudah membuka jalan, memudahkan penerbangan Caracal dari TNI AU," jelasnya.
Hanya Bisa Diakses dengan Jalan Kaki
Selama dua hari penuh proses pencarian dilakukan tim gabungan mulai dari petugas SAR, TNI, Polri, Satpol PP dan warga sekitar.
Baca juga: Masih Berlangsung, Pencarian Pesawat Pilatus Smart Ar Libatkan Tim SAR Gabungan
Sekretaris Desa Binuang, Daniel mengatakan proses pencarian hari kedua atau pada Sabtu (9/03/2024) selesai pukul 18.00 Wita.
Dalam pencarian tersebut, tim kesulitan lantaran kondisi hutan yang masih lebat dan lokasinya berbukit-bukit.
Menurutnya, titik jatuhnya pesawat hanya bisa dilalui dengan jalan kaki.
"Iya, kami dapat informasi sudah ketemu pesawatnya. Tapi kami tidak sampai ke situ. Menurut info perjalan memakan waktu 1-2 hari. Sementara bekal tidak cukup. Malam ini kita rapatkan lagi," tuturnya.
Lokasi jatuhnya pesawat dari Desa Binuang dapat diakses menggunakan sepeda roda dua selama 20 menit dan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Sebagaian artikel telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Evakuasi Dua Korban Pesawat Jatuh di Binuang, Pilot Dinyatakan Selamat, Teknisi Meninggal Dunia
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunKaltara.com/Febrianus Felis/Andi Pausiah)