Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Dilaporkan ke Polres Bangkalan, 3 Saksi Telah Diperiksa
Ayah di Bangkalan melaporkan dugaan malpraktik yang mengakibatkan bayi meninggal dengan kondisi kepala tertinggal di rahim. Sebanyak 3 saksi diperiksa
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi di Bangkalan, Jawa Timur meninggal saat proses persalinan dan kepalanya tertinggal di rahim ibunya.
Kasus ini menjadi viral seusai ibu yang bernama Mukarromah menduga ada malpraktik yang dilakukan bidan Puskesmas Kedungdung, Bangkalan saat proses persalinan.
Suami Mukarromah telah melaporkan kasus ini ke Polres Bangkalan pada Senin (4/3/2024).
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo menyatakan sudah ada 3 saksi yang diperiksa dari pihak keluarga.
“Suaminya yang melaporkan karena kondisi isterinya masih belum pulih. Kami masih melakukan penyelidikan terkait peristiwanya, kalau dugaannya laporan dari pelapor terkait itu (dugaan malpraktik), bayinya meninggal," ungkapnya, Selasa (12/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Sementara itu, spesialisis forensik, dr Edy Suharta, Sp F menyatkan kepala bayi sempat bersentuhan dengan benda tumpul di dalam rahim sehingga tulang rahang kiri, tulang pipi kanan, dan tulang leher belakang terpisah.
“Lalu pengelupasan kulit pada kepala, dada, perut anggota gerak atas dan bawah yang menunjukkan jenazah itu sudah meninggal lama di dalam kandungan, yaitu sekitar 8-10 hari yang disebut maserasi, pengelupasan kulit berwarna putih kecoklatan,” ucapnya.
Ia memastikan bayi dengan berat badan 1,1 kg telah meninggal di dalam rahim.
“Kemudian kami melakukan pemeriksaan dalam dengan melakukan tes apung paru-paru, mencelupkan paru-paru."
"Hasilnya menunjukkan negatif atau paru-paru tenggelam. Bayi ini memang tidak sempat bernafas. Artinya, bayi meninggal dalam kandungan. Kalau mengapung, itu artinya positif, ada udara dalam paru,” tandasnya.
Pengakuan Mukarromah
Baca juga: Penjelasan Dinkes Bangkalan Terkait Kepala Bayi Lepas Saat Proses Lahiran: Meninggal di Kandungan
Beredar viral video pengakuan ibu di Bangkalan, Jawa Timur yang kepala bayinya tertinggal di dalam rahim saat proses persalinan.
Diketahui, proses persalinan terjadi di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan pada Selasa (5/3/2024) lalu.
“Sampai di puskesmas saya juga minta rujukan, ingin melahirkan secara operasi di (Kota) Bangkalan. Saya dibawa ke ruang persalinan di belakang, namun saya bilang saya mau minta rujukan. Namun saya mau diperiksa dulu,” papar Mukarromah, Senin (11/3/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurut Mukarromah, dirinya sempat diberi suntikan pendorong saat proses persalinan, namun bidan menarik bayinya.
“Terus saya tak bisa, tidak kuat, akhirnya patah badannya dan kepalanya di dalam (rahim),” lanjutnya.
Bayi Meninggal Sebelum Persalinan
Baca juga: Sepasang Kekasih di Kediri Lakukan Aborsi, Janin Bayi Dikubur di Pekarangan Rumah
Menanggapi kasus tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah telah melakukan audit pada Jumat (8/3/2024) lalu dan dihadiri dokter spesialis kandungan (Sp OG) RSUD Syamrabu Bangkalan serta RS Glamour Surabaya, Kepala Puskesmas Kedungdung serta bidan, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu. Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL (Hari Perkiraan Lahir),” tuturnya.
Nur Chotibah menjelaskan Mukarromah tiba di Puskesmas dalam kondisi pembukaan 4.
Proses pembukaan 4 hingga 6 berlangsung cepat bahkan muncul bagian terendah yang sudah nampak di jalan lahir.
“Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit."
"Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan,” lanjutnya.
Baca juga: Petugas Kebersihan Temukan Mayat Bayi di Tempat Sampah, Diduga Sengaja Dibuang Orang Tuanya
Ia menyatakan bayi sudah meninggal di dalam kandungan sejak dua minggu sebelum proses persalinan.
“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dunia dalam kandungan."
"Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain,” terangnya.
Jenazah bayi telah diautopsi di RSUD Syamrabu Bangkalan untuk mengungkap penyebab kematiannya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul UPDATE Kepala Bayi Tertinggal dalam Rahim Ibu di Bangkalan, 3 Orang Saksi Diperiksa Polisi
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Ahmad Faisol)