Kasus Perampokan dan Pembunuhan di Malang, Pelaku Masih Diburu, 12 Saksi Telah Diperiksa
Aksi dugaan perampokan dan pembunuhan di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, terjadi saat warga salat tarawih.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampokan disertai pembunuhan terjadi di sebuah rumah di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) malam.
Seorang warga yang bernama Agus ditemukan tewas di dalam rumah.
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah mengatakan petugas kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.
Pelaku langsung melarikan diri usai menjalankan aksinya.
“Kami mendapatkan laporan dari masyarakat, kemudian kami lakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan jajaran Polsek Pakis,” ungkapnya, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menjelaskan Agus tinggal berdua bersama kakaknya, Esther Sri Purwaningsih yang mengalami luka-luka akibat perampokan.
“Satu orang korban meninggal dunia dengan luka tusuk di bagian leher belakang, kemudian satu korban lagi luka-luka dan saat ini dalam perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang,” sambungnya.
AKP Gandha Syah belum dapat mengungkap sosok pelaku hingga motif kasus perampokan dan pembunuhan.
Satreskrim Polres Malang masih mendalami kasus ini.
“Kami baru selesai olah TKP, belum bisa menyampaikan apa motifnya. Karena ini masih terlalu dini dan prematur.”
“Kami mohon doanya, mudah-mudahan perkara ini segera terungkap,” tandasnya.
Baca juga: Update Pembunuhan Wanita di Gresik, Polisi Sebut Suami Korban Tak Mengetahui Apapun
Sebanyak 12 saksi telah diperiksa mulai dari keluarga hingga tetangga korban.
Barang bukti yang diamankan dari TKP yakni gagang pisau patah kotak ponsel, dua pasang sandal karet dan baju korban.
Kondisi kesehatan Ester Sri yang mengalami luka-luka berangsur pulih.
Menurut AKP Gandha Syah, Ester Sri akan menjadi saksi kunci dalam kasus perampokan dan pembunuhan ini.
"Sudah mulai normal secara komunikasi, berbicara, pendengaran juga baik. Saat ini mungkin tahap pemulihan."
"Dia adalah saksi primer yang akan membantu secara signifikan dalam pengungkapan kasus ini," jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Arif Gunawan mengatakan kasus perampokan terjadi saat warga sedang melaksanakan salat tarawih.
Baca juga: Kejanggalan Kasus Pembunuhan Agen Bank BUMN di Gresik, TKP Dirusak Suami, Jenazah Sudah Dimandikan
Ia mengetahui adanya kasus perampokan setelah istrinya mendengar ada suara teriakan.
"Kejadiannya, pas saya pulang tarawih diberi tahu oleh istri. Kalau ada orang teriak minta tolong. Lalu ada tetangga yang dengar, terus pergi ke rumah saya," bebernya.
Para tetangga kemudian mendatangi rumah korban yang kondisinya gelap.
Di sana warga menemukan Ester Sri terluka dan Agus sudah tak bernyawa.
"Kata istri saya, Bu Pur bilang gini, 'tolong lihatkan adikku.' Akhirnya tiga orang tadi masuk ke dalam ruangan gelap, karena nggak ada lampu, akhirnya pakai senter," ucapnya.
Sebelum kejadian, warga mencurigai ada orang asing yang masuk ke wilayah desa mereka menggunakan sepeda motor.
"Ada orang yang dicurigai, pakai helm, jaket warna hitam, bawa kotak, itu jalan ke arah barat. Habis itu baru ada ramai-ramai di rumah korban," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Polisi Dalami Dugaan Perampokan yang Tewaskan Warga Malang di Waktu Tarawih, Olah TKP Rampung
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Luluul Isnaiayah)