Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

120 Pedagang Kuliner Terfasilitasi QRIS, Shelter Manahan Solo Semakin Modis

Di Solo, fasilitas pembayaran nontunai melalui QRIS tertata rapi dalam barisan pedagang kuliner shelter barat Stadion Manahan.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in 120 Pedagang Kuliner Terfasilitasi QRIS, Shelter Manahan Solo Semakin Modis
TribunSolo.com/Chrysnha
Lapak-lapak Shelter Manahan di kawasan barat kompleks Stadion Manahan Solo, Rabu (27/3/2024) 

TRIBUNNEWS.COM -  Transaksi pembayaran nontunai tak hanya dijumpai di pusat perbelanjaan modern seperti mal.

Pasar tradisional pun menjadi sasaran perbankan dalam membumikan pembayaran cashless bagi masyarakat secara merata.

Di Solo, fasilitas pembayaran nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tertata rapi dalam barisan pedagang kuliner shelter barat Stadion Manahan.

Papan-papan bertuliskan BRI berlatar biru khas bank pelat merah itu menghiasi lapak masing-masing shelter.

Yakni menandakan kolaborasi BRI dengan Pemerintah Kota Surakarta, tepatnya Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi mengatakan, renovasi selter Stadion Manahan dilakukan dalam rangka penataan kota.

Pembenahan juga dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U-20 2023, namun even itu batal digelar.

BERITA TERKAIT

Sebelum ada penataan, pedagang tersebar di barat, utara, dan timur stadion.

"Berjalannya waktu Pemkot Surakarta harus bersolek terkait penataan kota, sekaligus saat itu ada rencana Manahan menjadi venue Piala Dunia U-20, maka selter Manahan direlokasi, disatukan di sisi barat,” ungkap Heru kepada Tribunnews, Selasa (26/3/2024).

Heru menyebut, ada 120 pedagang kuliner yang menempati foodcourt selter Stadion Manahan.

Mulai dari makanan khas Solo seperti nasi liwet, gudeg, hingga aneka kuliner kekinian tersedia.

Baca juga: Es Dawet Bu Dermi Pasar Gede Solo, Kuliner Legendaris Zaman Kompeni Semakin Maju dengan QRIS

Fasilitas pedagang mulai dari air, meja, kursi, hingga lampu juga telah disediakan.

Dinas Perdagangan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam proses pembenahan.

"Bak gayung bersambut, BRI masuk untuk mem-branding mulai dari papan nama, penomoran selter, terus pelayanan pemasangan e-payment. Dulu tunai, sekarang bisa nontunai dengan QRIS,” ujar Heru.

Mudah, Praktis, Modis

Pedagang Tahu Kupat, Heriyanto (39), menyampaikan, pembayaran dengan QRIS sudah banyak dilakukan oleh pembeli.

“Banyak yang pakai QRIS, anak-anak muda itu bilang simpel dan tidak banyak bawa uang tunai,” kata Heri, sapaan akrabnya ditemui pada Rabu (27/3/2024).

Selain itu, kata Heri, wisatawan juga tak sedikit yang memilih menggunakan QRIS untuk membayar jajanan mereka.

Pernah dalam suatu kesempatan, Heri dikunjungi oleh rombongan dari Kuningan, Jawa Barat.

"Mereka langsung tanya bisa (bayar pakai) QRIS tidak, ya saya jawab langsung bisa dong," ucapnya kemudian tersenyum.

Heri menerangkan, selain ingin praktis, pengguna QRIS yang merupakan wisatawan juga kesulitan mencari mesin ATM atau bank untuk mencairkan uang tunai.

Jadi, mereka memilih menggunakan QRIS melalui aplikasi BRImo (BRI Mobile) untuk membayar pembelian di Shelter Manahan.

Area tempat duduk Shelter Manahan, kawasan barat kompleks Stadion Manahan Solo
Area tempat duduk Shelter Manahan, kawasan barat kompleks Stadion Manahan Solo, Rabu (27/3/2024)

"Kan mereka tidak tahu jalan tidak tahu ATM di mana, jadi tidak mau ribet bayarnya pakai QRIS tinggal scan selesai," terang dia.

Ketua Paguyuban Pedagang Shelter Stadion Manahan, Sudarto menilai terobosan QRIS memberikan kemudahan bagi pengunjung.

"Adanya QRIS ini customer otomatis dimudahkan, tetapi sebagian dari pedagang ada yang perlu disosialisasikan," ungkap pemilik usaha es teler ‘Kau Datang Kembali’ saat dijumpai terpisah.

Para pedagang yang sebelumnya awam tentang e-payment kini sudah bisa menerapkan pembayaran nontunai.

“Sudah bisa, tidak kesulitan,” katanya.

Terkait Piala Dunia U-20 yang gagal digelar di Indonesia, Sudarto tidak mau larut dalam kekecewaan.

"Ya agak kecewa, kok enggak jadi, padahal sudah diperbaiki seperti ini," ujarnya.

Sisi positifnya, shelter Manahan sudah dipercantik dan makin menarik kunjungan masyarakat.

“Fasilitas juga makin bagus, makin modis” ungkap Sudarto.

Merchant BRI

Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, mengatakan BRI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta memberikan branding serta fasilitas QRIS dan Electronic Data Capture (EDC) Merchant kepada seluruh pedagang sejak 2021.

"Termasuk di Shelter Manahan, sebagai bentuk kerjasama kami dengan Dinas Perdagangan. BRI Berkomitmen turut membantu menumbhuhkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) khususmya di Wilayah Surakarta," paparnya saat berbincang di kantornya pada Senin (18/3/2024).

Selain shelter Manahan, BRI telah merambah pasar tradisional di Kota Solo, contohnya Pasar Gede dan Pasar Legi.

"Pasar Gede merupakan salah satu heritage atau cagar budaya Kota Surakarta, jadi ikon wisata Kota Solo."

"Itulah mengapa kami BRI memberikan fasilitas EDC dan QRIS kepada kurang lebih 600 pedagang baik di dalam maupun di luar pasar," terang Agung saat ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024).

Pemberian fasilitas ini bertujuan menyosialisasikan program pemerintah membiasakan pembayaran nontunai kepada masyarakat.

"Sehingga masyarakat Solo dan wisatawan tidak perlu membayar cash, bisa pakai QRIS BRI," tuturnya.

Agung menambahkan, pemberdayaan UMKM bagi BRI merupakan visi memberi makna Indonesia.

"Kemudian memberdayakan masyarakat sebagai penopang perekonomian nasional," jelasnya.

Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo
Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo ketika ditemui di kantornya, Senin (18/3/2024)

Saat ini, tersedia sekitar 500 merchant BRI di kantor cabang yang ia pimpin.

Dengan adanya transaksi, seperti penggunaan EDC dan QRIS tersebut, pihaknya mengklaim pelayanan maksimal dari BRI.

"Pada intinya kami menerima semua transaksi kartu kredit, free biasa sewa dan  biasa maintenance."

"Payment lebih cepat termasuk hari Sabtu dan hari Minggu, bank dengan jumlah kartu terbanyak, tekhnologi terdepan dengan EDC system android dan satelit BRI sendiri," tuturnya.

Disebutnya juga, layanan digital di pasar tradisional seperti di Pasar Gede merupakan terobosan BRI agar transaksi nontunai menjangkau semua kalangan.

Ia berharap, pedagang bisa melakukan semua jenis pembayaran tunai maupun nontunai termasuk menggunakan QRIS.

"Inilah tujuan dan bukti nyata BRI untuk memberi makna serta tentunya untuk UMKM agar bisa naik kelas, terus terintegrasi dan terjalin," paparnya. 

Dukungan Pemerintah Daerah

Pasar Gede Hardjonagoro, Kota Solo difoto Minggu (17/3/2024)
Pasar Gede Hardjonagoro, Kota Solo difoto Minggu (17/3/2024) (TribunSolo.com/Chrysnha)

Dorongan dari masyarakat untuk melakukan transaksi uang elektronik disambut pemerintah daerah serta perbankan dengan baik.

Lewat kerjasama di berbagai stakeholder, fasilitas mendukung terwujudnya digitalisasi serta transaksi cashless bisa tercapai.

Pemerintah Kota Solo adalah salah satunya. Selain pusat perbelanjaan modern seperti mal, pasar tradisional pun tak luput dari target.

Lantas, tak hanya untuk transaksi jual beli penjual dan pedagang. Transaksi berwujud uang elektronik juga dilatur untuk pembayaran retribusi bernama e-retribusi (elektronik retribusi).

Hingga kini berdasarkan data Dinas Perdagangan Kota Solo, 26 pasar sudah menerapkan e-retribusi.

"Oktober mendatang akan bertambah lagi empat pasar yang bakal melalui e-retribusi," ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, ketika dihubungi secara terpisah.

E-retribusi telah bekerjasama dengan sejumlah bank.

Selanjutnya, Layanan transaksi nontunai menggunakan QRIS telah berlangsung di 13 pasar di Kota Solo. Di antaranya yakni Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar, Kadipolo hingga Pasar Cinderamata.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, adalah tokoh yang konsen dalam digitalisasi serta transaksi cashless di Kota Bengawan.

Ia mendorong pedagang dan warga Kota Surakarta untuk melakukan transaksi secara cashless atau non tunai lewat aplikasi QRIS .

Bahkan, pria yang akrab disapa Mas Wali ini mengajak semua lurah pasar tradisional di Solo, seluruh pedagang dan para pembeli untuk segera melakukan digitalisasi.

“Jadi pembayaran non tunai QRIS ini merupakan salah satu upaya pemulihan ekonomi," katanya saat meluncurkan sistem pembayaran cashless ADIPATI QRIS pada 2021 lalu.

"Dengan adanya transaksi cashless, kita bisa mempermudah jual beli, memberikan rasa aman pada pembeli, memberikan kemudahan," imbuh dia.

Pasalnya, kata Gibran, transaksi dengan QRIS dinilai lebih efektif.

"Tidak perlu bawa dompet ke pasar. Jadi kita ingin di tengah pandemi ini kita bener – bener ingin mengurangi yang namanya pembayaran yang menggunakan uang tunai atau contactless payment," tegasnya.

Capaian Merchant

Super Apps milik BRI yang bernama BRImo kian digemari penggunaannya oleh masyarakat Indonesia.
Super Apps milik BRI yang bernama BRImo kian digemari penggunaannya oleh masyarakat Indonesia. (Istimewa)

Menurut data yang dirilis BRI Regional Office Yogyakarta berdasar wilayah yang dikelola, pada Tahun 2022 sejumlah
9.282 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 209.285 merchant telah menggunakan alat transaksi QRIS BRI.

Pada Tahun 2023 sejumlah 10.296 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 245.053 merchant telah  menggunakan alat QRIS.

Di Bulan Februari sendiri, jumlah UMKM pengguna EDC BRI telah mencapai 11.309
UMKM dan pengguna QRIS sebanyak 264.456 UMKM.

Sementara itu, Regional CEO BRI Yogyakarta, John Sarjono menguraikan, BRI RO Yogyakarta memiliki nilai transaksi UMKM yang cukup tinggi dan menunjukkan signifikansi peningkatan setiap tahunnya.

"Pada alat transaksi EDC, pada tahun 2022 telah memperoleh volume transaksi Rp2,9 triliun dan mengalami peningkatan menjadi Rp3,7 triliun pada Tahun 2023. Sementara pada alat transaksi QRIS di Tahun 2022 memperoleh colume sebesar Rp 315 juta dan ditutup dengan peningkatan hingga Rp1,7 triliun di Tahun 2023," terangnya dalam keterangan tertulis.

Menyoal perkembangan BRImo, John Sarjono menyatakan, BRImo terus mengalami peningkatan perkembangan dari tahun ke tahun.

"Di lingkup BRI RO Yogyakarta, pada Tahun 2023 jumlah user BRImo 2.006.634 user. Adapun per Bulan Februari 2024, jumlah user BRImo diketahui sejumlah 2.261.326 atau mengalami peningkatan sebesar 12,7 persen," tutur dia.

Terkait inovasi yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat, John membeberkan, BRImo terus berinovasi untuk memenuhi beragamnya kebutuhan nasabah dengan fitur favorit pengguna, seperti fitur cek kondisi keuangan dan opsi produk investasi untuk beragam segmen.

"Berbagai inisiatif dan penguatan ekosistem terus dilakukan oleh BRImo dengan menggandeng lebih dari tiga ribu opsi pembayaran, selain itu transaksi bersama BRImo kini dapat dilakukan melewati batas lintas negara dengan hadirnya fitur untuk transaksi internasional seperti pembukaan rekening menggunakan nomor handphone luar negeri, transfer ke lebih dari 100 negara dan pembayaran QR di Singapura," papar John.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas