Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikhtiar Merawat Kesehatan Warga Lewat Jasa Marga Medical Keliling

Kehadiran Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) menjadi ikhtiar bagi Jasa Marga untuk ikut merawat kesehatan warga terdampak proyek jalan tol.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ikhtiar Merawat Kesehatan Warga Lewat Jasa Marga Medical Keliling
seyegan.slemankab.go.id
Seorang warga mendapatkan layanan kesehatan di mobil ambulans keliling dari Jasa Marga melalui program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) di kantor Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Jarum jam berada di tengah angka 12 dan 1 saat sejumlah warga mendatangi kantor Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (26/3/2024).

Di tengah cuaca terik itu, warga mengantre hendak mengambil bantuan pangan berupa beras 10 kg. Suasana pun ramai. Warga hilir mudik, bergantian dengan warga lainnya.

Namun di tengah kerumunan, keberadaan satu unit mobil ambulans berkelir putih menjadi pembeda. Mobil bertuliskan Jamedlink itu tampak mejeng di sudut halaman kantor kalurahan.

Beberapa warga terlihat ikut mengantre di dekat ambulans. Salah satunya Agus Purwanto (34). Warga Jamblangan, Kalurahan Margomulyo itu sudah menunggu kedatangan ambulans Jamedlink sedari pagi.

Rupanya, ambulans tersebut merupakan kendaraan operasional dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang menyediakan pelayanan kesehatan keliling bagi masyarakat melalui program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink).

layanan kesehatan di mobil ambulans keliling dari Jasa Marga
Seorang warga mendapatkan layanan kesehatan di mobil ambulans keliling dari Jasa Marga melalui program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink) di Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Layanan kesehatan dengan memakai mobil ambulans keliling itu diberikan kepada masyarakat, khususnya yang terdampak langsung aktivitas proyek konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Di antaranya bagi masyarakat Kalurahan Margomulyo.

Saat tiba gilirannya, Agus masuk ke dalam kendaraan. Ia disambut oleh dua petugas kesehatan yang bertugas di ambulans Jamedlink dan langsung mendapatkan layanan berupa skrining kesehatan dasar. Mulai dari cek tekanan darah, gula darah, asam urat, dan kolesterol.

Berita Rekomendasi

Lima belas menit kemudian, hasil tes skrining kesehatan yang dilakukan Agus keluar. "Alhamdulillah, hasilnya baik. Semuanya aman, terutama gula darah," kata Agus kepada Tribunnews.com.

Agus memang menaruh perhatian lebih pada hasil pengukuran kadar gula (glukosa) dalam darahnya. Menilik riwayat kesehatan keluarga, ada sang ibu yang sempat menjalani perawatan akibat penyakit diabetes.

Agus sadar, ia memiliki kecenderungan untuk mewarisi penyakit diabetes. Sebagai tindakan antisipatif terhadap risiko penyakit tersebut, ia rutin melakukan pemeriksaan gula darah.

Sebelum Jamedlink hadir di Kalurahan Margomulyo, ia harus ke fasilitas kesehatan (faskes) seperti apotek, klinik, atau puskesmas untuk mengecek gula darah. Tak jarang, ia harus mengantre lama untuk mendapatkan layanan tersebut.

Baca juga: Diakses 543.000 Pengguna, Aplikasi Travoy dari Jasa Marga Bikin Mudik Lebih Aman dan Nyaman

Namun sejak 12 Desember 2023 atau setelah Jamedlink diluncurkan pertama kali, Agus hanya perlu standby di kantor kalurahan menunggu kehadiran ambulans. Biasanya, jadwal kunjungan Jamedlink akan diinformasikan oleh pamong desa kepada masyarakat.

"Dari hasil cek gula darah selama ini, Alhamdulillah, selalu normal," ucapnya.

Agus menambahkan, selain memberikan layanan berupa cek darah, Jamedlink juga memberikan layanan berupa konsultasi dokter umum, pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, dan pembagian nutrisi/obat gratis. Itu semua, lanjutnya, bisa dinikmati secara cuma-cuma alias gratis.

"Selain gratis, kami bisa sekalian konsultasi kesehatan, masih diberi vitamin atau tambahan nutrisi seperti susu dan roti pula," kata dia.

Selain Agus, warga lain yang rutin memanfaatkan layanan kesehatan saat ambulans Jamedlink berkunjung adalah Sigit Trihastomo (45).

Staf Pangripta (urusan perencanaan) Kalurahan Margomulyo itu tak pernah melewatkan kesempatan setiap kali ambulans Jamedlink datang ke tempatnya bekerja, walaupun sekadar cek tensi.

Bagi Sigit, rutinitas melakukan pemeriksaan melalui Jamedlink adalah caranya merawat kesehatan di usia yang tak lagi muda.

Sigit lantas mengingat, saat pertama kali memeriksakan kesehatannya lewat Jamedlink, ia baru mengetahui, kadar asam uratnya cukup tinggi. Kekhawatiran sempat menghinggapinya.

"Kemudian saya konsultasi dengan dokter di Jamedlink, dikasih tahu apa saja yang harus dihindari. Alhamdulillah, sekarang sudah kembali normal," cerita ayah dua anak tersebut.

Menurut dia, kehadiran Jamedlink semakin membuka akses masyarakat khususnya Kalurahan Margomulyo dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan setara. Mereka tak perlu jauh-jauh datang lalu mengantre ke faskes untuk melakukan skrining kesehatan dasar.

"Pelayanannya bagus, petugas juga komunikatif, menjelaskan secara detail mengenai hasil tesnya," ucap warga Sompokan itu.

Sigit pun berharap, pelayanan kesehatan Jamedlink terus berlanjut. Sebab layanan ini tak hanya bermanfaat bagi warga Kalurahan Margomulyo, tetapi juga warga di sekitar kantor kalurahan.

"Tidak jarang anggota kepolisian dari Polsek, Kapanewon, dan SMP Seyegan juga ikut memanfaatkan layanan dari Jamedlink," tutur Sigit.

Wujud Perhatian Jasa Marga

Lurah Margomulyo, Eko Puji Mulyanto
Lurah Margomulyo, Eko Puji Mulyanto merespons positif kehadiran mobil ambulans keliling dari Jasa Marga melalui program Jasa Marga Medical Keliling (Jamedlink).

Kehadiran Jamedlink juga menuai respons positif dari Lurah Margomulyo, Eko Puji Mulyanto. Menurut Eko, program Jamedlink merupakan wujud kepedulian dari perseroan dalam bidang sosial kemasyarakatan, terutama di bidang kesehatan.

"Pihak tol (PT Jasamarga Jogja Bawen) menaruh perhatian besar terhadap kesehatan masyarakat. Terutama bagi warga Margomulyo sebagai salah satu yang terkena dampak langsung pembangunan proyek jalan tol," ujarnya.

Sebagai informasi, total lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen di Kalurahan Margomulyo, mencapai 17.410 meter persegi. Sementara jumlah warga yang terdampak pembangunan proyek jalan tol sebanyak 39 orang yang terdiri dari 63 bidang.

Selain di Margomulyo, lanjut Eko, Jamedlink juga menebar manfaat bagi masyarakat di Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel dan Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati.

Sejak peluncurannya hingga kini, Jamedlink menuai banyak respons positif. Khusus kunjungan ke Margomulyo, Jamedlink tak pernah sepi pasien.

Bahkan kedatangannya kerap ditunggu. Hingga tak jarang sejumlah warga 'kecele' lantaran terlambat datang atau kuota untuk tes kesehatan sudah habis.

"Jamedlink biasanya datang sekira pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, tapi ada yang baru datang jam 12.30 WIB. Terkadang warga yang datang membeludak, sedangkan kuota pelayanan dibatasi untuk beberapa tes tertentu seperti kolesterol," ucap Eko.

Agar semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan Jamedlink, Eko membuat suatu inisiatif.

Ia meminta ambulans Jamedlink datang saat sejumlah kegiatan digelar di kantor kalurahan, di luar jadwal kunjungan rutin. Misalnya saat pembagian bantuan pangan sembako, BLT Dana Desa, hingga kegiatan yang mengundang kerumunan warga lainnya.

"Karena pada saat kegiatan-kegiatan itu, masyarakat akan berkumpul di kalurahan. Jadi sekalian ambil bantuan, mereka juga bisa periksa kesehatan," ucapnya.

Menurut Eko, apa yang dilakukan pihaknya bersama Jasa Marga menjadi ikhtiar untuk merawat kesehatan warga Margomulyo. Di samping juga pemerataan akses layanan kesehatan.

Oleh karena itu, Eko berharap, layanan kesehatan keliling dari operator jalan tol tersebut terus berlanjut dan hadir di tengah warga Margomulyo. Selain manfaatnya, adanya Jamedlink dapat membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kesehatan.

"Warga pun jadi lebih aware terhadap kesehatan dasar dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan gratis," kata dia.

Sementara itu, seorang perawat yang bertugas di Jamedlink, Ismail mengatakan, animo masyarakat cukup tinggi. Sejak pertama kali dirilis, sudah ada ribuan warga dari tiga kalurahan tersebut yang memanfaatkan Jamedlink.

Hal ini, menurut Ismail, menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap penyakit tidak menular semakin tinggi.

"Perubahan paradigma promotif preventif untuk penyakit degeneratif semakin dirasakan masyarakat ditandai dengan jumlah masyarakat yang memanfaatkan Jamedlink," ujarnya dikutip dari situs resmi Pemkab Sleman.

Ismail menambahkan, mobilitas dari Jamedlink sesuai arahan dari kalurahan yang bersangkutan. Misalnya di Margomulyo, ambulans Jamedlink akan standby di halaman kantor kalurahan. Sementara untuk Kalurahan Banyurejo dan Tirtoadi, Jamedlink akan jemput bola dari padukuhan ke padukuhan yang lain.

"Pendekatan ini sangat penting untuk menarik masyarakat memanfaatkan layanan skrining secara gratis dari Jasa Marga," ujar Ismail pada Rabu (24/1/2024).

Rencananya, manfaat Jamedlink akan diperluas dan menjangkau wilayah lain di Kabupaten Sleman yang dilewati proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen. Yaitu Kalurahan Margodadi, Margokaton, Sumberejo, dan Tambakrejo.

"Dalam pelaksanaan tahap pertama, ada tiga kalurahan yang akan dilayani oleh Jamedlink selama masa konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen," kata Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB), AJ Dwi Winarsa.

Tidak hanya di Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, dalam waktu dekat Jasa Marga juga akan meluncurkan program Jamedlink di Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo.

Komitmen Jasa Marga Jalankan Program Inisiatif Keberlanjutan

Layanan Jamedlink di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Layanan Jamedlink di kantor Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada saat peluncuran, Selasa (12/12/2023). (istimewa)

Kehadiran program Jamedlink merupakan wujud konsistensi Jasa Marga dalam menjalankan program inisiatif keberlanjutan. Salah satunya terhadap peningkatan jaminan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat demi mencapai tujuan perusahaan berkelanjutan.

Demikian disampaikan Direktur Human Capital & Transformasi Jasa Marga, Bagus Cahya AB dalam seremoni peluncuran program Jamedlink di Kantor Kalurahan Margomulyo, Selasa (12/12/2023).

Peluncuran Jamedlink juga bentuk komitmen Jasa Marga dalam menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang sesuai dengan Roadmap Jalan Tol Berkelanjutan yaitu toll for all.

Peta jalan tol untuk semua ini, kata Bagus, bertujuan menciptakan pengoperasian dan pengelolaan jalan tol yang ramah lingkungan sekaligus memberikan nilai tambah. Satu di antaranya menjamin kehidupan yang sehat dan sejahtera bagi masyarakat.

Selain itu, program TJSL yang dilaksanakan oleh Jasa Marga juga selaras dengan penerapan Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan nomor ketiga, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

"Melalui program ini, Jasa Marga berupaya mengendalikan proses konstruksinya agar selaras dengan komitmen dalam menjaga pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan dampak lingkungan, ekonomi, serta dampak sosial bagi para pemangku kepentingan dan masyarakat," kata Bagus Cahya.

Ia berharap, dengan adanya Jamedlink, masyarakat di sekitar proyek jalan tol semakin mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah. Manfaat lainnya, dapat meningkatkan kesadaran serta wawasan masyarakat tentang pentingnya kesehatan diri dan kebersihan lingkungan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas