Kejiwaan Tukang Kebun Pelaku Pembunuhan di KBB, Motif Pelaku Kubur Jasad di Rumah Diselidiki
Pekerja honorer di Kementerian Kelautan dan Perikanan Cimahi ditemukan tewas dicor di rumahnya. Pelaku merupakan tukang kebun di perumahan.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Salma Fenty
TRIBUNNEWS.COM - Tukang kebun di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat berinisial (31) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan.
I membunuh tenaga honorer di Kementerian Kelautan dan Perikanan Cimahi bernama Didi Hartanto (45) pada Sabtu (23/3/2024) silam.
Jenazah kemudian dikubur dan dicor di lantai dapur rumah korban.
Tersangka telah menjalani tes kejiwaan dan sejumlah pemeriksaan di Mapolres Cimahi.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Dimas Charis Suryo Nugroho, menyatakan tersangka tidak memiliki gangguan jiwa.
"Kita sudah cek, jadi secara keseluruhan tersangka ini normal, baik secara fisik maupun psikis, sehingga dia melakukan pembunuhan itu secara sadar," ujarnya, Kamis (18/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Saat melakukan pembunuhan, tersangka juga tidak terpengaruh minuman keras atau narkoba.
"Tidak ditemukan dalam pemeriksaan bahwa sebelumnya mungkin meminum-minuman keras dan sebaginya, jadi sadar melakukan tindak pidana tersebut," tegasnya.
Proses penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap motif kasus pembunuhan.
Selain itu, penyidik juga mendalami unsur pembunuhan berencana.
"Kita masih butuh pemeriksan mendalam jadi nanti harus detail karena ada beberapa poin yang harus kita dalami dulu."
Baca juga: Kronologi Pria di Bantul Bunuh Mantan Kekasih, Jasad Korban Dibuang ke Pantai Lorong Cemara
"Kita masih melakukan pemeriksaan supaya tahu apakah ini disengaja atau tidak, lalu motifnya apa agar kontruksi hukum yang dibangun sesuai dengan apa yang terjadi di TKP," bebernya.
Terancam Hukuman Mati
Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan I juga mengambil sejumlah barang milik korban yakni handphone, sepeda motor hingga sertifikat rumah.
"Indikasi ke arah sana (pembunuhan berencana) ada karena pelaku mengambil barang-barang milik korban," tukasnya.
Menurut AKBP Aldi Subartono, tersangka dapat dijerat Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati jika ditemukan unsur pembunuhan berencana.
"Tapi kita masih perlu fakta pembuktian yang valid, jadi untuk perencanaannya kita masih terus menggali karena motif sementara dia masih mengatakan karena marah atau kecewa karena upahnya belum dibayar yang hasil kerja dua hari itu," jelasnya.
Baca juga: Pasangan Kekasih Hendak Kubur Jasad Bayi Mereka, Kepergok Polisi saat Sang Wanita Keluar dari Semak
Proses penyelidikan hingga kini masih dilakukan dan sejumlah bukti masih dikumpulkan.
"Ini akan terus kita kaitkan antara fakta-fakta dan keterangan saksi-saksi. Kita bangun sebuah konstruksi hukum dan menguatkan bukti-bukti lain terkait perencanaannya," tukasnya.
Kata Tetangga
Tetangga korban, Sugimin (64) menyatakan Didi Hartanto tinggal sendiri di rumah yang terletak di Kompleks Bumi Citra Indah 2, Desa Pataruman, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat.
Menurut Sugimin, korban dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah.
Korban sempat dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pada Sabtu (30/3/2024).
Di waktu yang bersamaan, pelaku yang bekerja sebagai tukang kebun serabutan juga menghilang.
"Saat ada laporan kehilangan (korban), pelaku ini juga hilang. Dia kerjanya serabutan," paparnya, Selasa (16/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Sugimin mengaku sering melihat pelaku bekerja bersih-bersih di rumah korban.
"Jadi selama ini warga di sini sering menggunakan jasa pelaku. Makanya ketika tahu (jadi pelaku pembunuhan) masyarakat kaget," ucapnya.
Warga lain, Parno (45) mengatakan pelaku tidak pernah membuat masalah selama bekerja di kompleks perumahan.
Baca juga: Keluarga Tak Sadar, Sempat Gelar Pengajian di Atas Jasad Didi yang Dikubur Ijal
"Dia enggak pernah macam-macam, suka bantu-bantu warga. Kadang bersih-bersih, betulin bangunan rumah yang rusak, jadi kaget bisa sampai begitu," tukasnya.
Warga tidak menaruh curiga korban dibunuh tukang kebun.
"Jadi kita juga sempat mikir ada apa, kok Pak Didi enggak ada terus I juga enggak ada. Cuma kan enggak bisa curiga sembarangan kalau enggak ada bukti," bebernya.
Keluarga hingga teman kerja korban sempat mendatangi rumah yang menjadi lokasi pembunuhan.
Namun mereka tidak menemukan keberadaan korban dan tanda-tanda mencurigakan.
"Waktu itu dari kantornya Pak Didi datang, mereka ngecek karena sudah empat hari enggak masuk kerja, tapi memang kita enggak ada yang tahu dia ke mana," pungkasnya.
Baca juga: Posisi Ranjang Jadi Titik Terang Terbongkarnya Kasus Mayat Dicor di Bandung Barat
Awal Kasus Terungkap
Diduga pelaku sakit hati lantaran korban belum membayar upahnya sebesar Rp300 ribu.
Setelah melakukan pembunuhan, pelaku menggali lubang di rumah korban dan memasukkan jasad ke dalamnya.
Pelaku juga mengecor lubang tersebut dan menutupnya dengan keramik.
Sepupu korban, Agus Wardoyo (57), mengatakan pihak keluarga membuat laporan orang hilang pada Sabtu (30/4/2024).
"Pada 30 Maret saya lapor ke polisi tapi saat dicek lokasi (kejadian) bersih, kemudian saya lapor lagi karena ada kecurigaan," ungkapnya, Selasa (16/4/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia mengaku curiga saat melihat posisi kasur korban serta sejumlah barang ada yang hilang.
"Laporan pertama kan orang hilang, laporan keduanya laporan temuan baru itu yaitu dugaan ada tindak pidana kekerasan apalagi ada barang yang hilang," ucapnya.
Menurutnya, pihak keluarga tidak menyangka korban dikuburkan di dalam rumah.
Keluarga sempat menggelar acara pengajian di rumah agar korban segera ditemukan.
Baca juga: Terungkapnya Aksi Keji Tukang Kebun Bunuh Pria yang Mayatnya Dicor, Rapi Hilangkan Jejak
"Bahkan ditempat itu (titik penemuan jasad korban) kita pakai untuk pengajian, persis di bawahnya itu korban dikubur," bebernya.
Sosok Korban
Pelaku sempat kabur ke Jakarta dan ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, Senin (15/4/2024).
Diketahui, korban merupakan pegawai honorer di Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan Cimahi.
Korban tinggal sendiri di rumah tersebut, sedangkan keluarganya tinggal di luar kota.
Salah satu rekan kerja korban, Andriani menyatakan Didi terakhir masuk kerja pada Jumat (15/3/2024).
"Nah hari Senin kita apel pagi tidak ada, kemudian dari kita pastikan mencari dan ketahui tidak masuknya dari hari Senin itu," tukasnya.
Ia menjelaskan korban merupakan seorang yang pendiam dan jarang membuat masalah di kantor.
"Karena selama ini memang orangnya itu enggak pernah neko-neko dan enggak banyak bicara juga," imbuhnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Polisi Bocorkan Kondisi Kejiwaan Pembunuh Pria yang Korbannya Dikubur dalam Rumah di Bandung Barat
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Hilman Kamaluddin)