Motif Pembunuhan Nenek Asiah di Purwakarta, Rampok Kalung untuk Biaya Nikah Anak Pacarnya
Pelaku pembunuhan nenek Asiah (69) di Kampung Pasirkihiyang, Desa Lebak Anyar, Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat telah tertangkap, Rabu (8/5/2024).
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan nenek Asiah (69) di Kampung Pasirkihiyang, Desa Lebak Anyar, Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat telah tertangkap, Rabu (8/5/2024).
Nenek Asiah yang ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rupanya merupakan korban perampokan.
Korban ditemukan pertama kali oleh cucunya, RF (16), yang baru saja pulang dari sekolah.
Padahal, rumah korban dalam kondisi terkunci dari luar.
Tersangka Atin Rahmatin (52) merampok kalung emas korban untuk biaya pernikahan anak pacarnya.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain.
"Motifnya karena desakan ekonomi. Pelaku mengaku butuh uang buat biaya pernikahan anak pacarnya tersangka."
"Pasalnya, sebelum kejadian tersangka dimintai biaya oleh pacarnya untuk membiayai pernikahan anak tersebut," ucap Edwar saat menggelar konferensi pers di Mapolres Purwakarta, Rabu (8/5/2024).
Edwar menjelaskan, pelaku sudah berencana membunuh korban untuk merampok kalung rantai emas dengan liontin bunga yang dipakai oleh korban pada saat itu.
Edwar menjelaskan, pelaku mendatangi rumah korban dua kali.
Namun saat didatangi pertama kali, korban tidak ada.
Baca juga: Nenek di Purwakarta Tewas Dirampok, Pelaku Jual Perhiasan Korban untuk Biaya Pernikahan
"Pas awal pelaku mendatangi rumah korban, akan terapi korban tidak ada di rumah."
"Selang beberapa lama, pelaku kembali mendatangi rumah korban didapati korban sedang tertidur di ruang tengah rumahnya," ucap Edwar.
Edwar menambahkan, saat itu pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui pintu depan rumah sambil membawa sebuah kayu, yang mana sebelumnya kayu tersebut tersimpan di samping rumah korban.
"Disaat korban tertidur, pelaku masuk ke rumah korban, kemudian memukul bagian kepala korban dan ke arah tulang rusuk sebelah kanan."
"Lalu pelaku membekap korban dengan sebuah bantal," Jelasnya.
Setelah korban tewas, kata Edwar, pelaku mengambil perhiasan korban.
Kemudian perhiasan emas tersebut dijual ke toko emas yang ada di Kabupaten Purwakarta.
Kini, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa sehelai daster bermotif batik milik korban, satu stell pakaian milik tersangka, sebatang kayu, dan dua lembar surat perhiasan emas.
Kemudian, ada sebuah bantal berwarna putih dan uang tunai sebesar Rp 1.000.000 dengan pecahan Rp 100.000, sisa penjualan emas milik korban.
Sebelumnya, Kapolsek Pasawahan, AKP Gungun Gunadi mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan tewasnya korban pada pukul 16.00 WIB.
"Jadi sekitar pukul 16.00 WIB, Babinkhamtibnas kami mendapatkan laporan dari warga bahwa ada seorang perempuan tewas."
"Setelah didatangi, korban ditemukan sudah tergeletak di ruang tamu," ucap AKP Gungun kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (6/5/2024) malam.
Ia membenarkan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh cucu, yakni RF.
"Jadi saat itu cucunya yang baru pulang sekolah mencari keberadaan ibu Asiah. Setelah dicari, ternyata ibu Asiah sudah tergeletak di ruang tamu rumahnya dalam kondisi bersimbah darah," katanya.
Ia mengatakan, ada luka-luka di bagian kepala saat korban ditemukan.
"Ada luka di bagian kepala. Saat ini sudah dalam penanganan Satreskrim Polres Purwakarta dan korban sudah dilarikan ke RSUD Bayu Asih untuk pemeriksaan medis lebih lanjut," ucap Gungun.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul BREAKING NEWS Pembunuh Nenek Asiah di Purwakarta Sudah Ditangkap, Dia Ternyata Korban Perampokan.
(Tribunnews.com, Widya) (TribunJabar.id, Deanza Falevi)