Cerita Afdel Terobos Jalan Terputus ke Bukittinggi Demi Orang Tua
Afdel (40) gundah gulana mencari akses jalan menuju ke Koto Tuo, Kabupaten Agam, Bukittinggi rumah orang tuanya pada malam banjir bandang atau galodo.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Wahyu Aji
![Cerita Afdel Terobos Jalan Terputus ke Bukittinggi Demi Orang Tua](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/afdel-cerita-cari-jalan.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, BUKITTINGGI - Afdel (40) gundah gulana mencari akses jalan menuju ke Koto Tuo, Kabupaten Agam, Bukittinggi rumah orang tuanya pada malam banjir bandang atau galodo.
Jalan nasional penghubung Padang-Bukittinggi melewati kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tidak bisa dilewati akibat amblas.
Hanya ada jalur alterlatif via Malalak tapi itu pun terjadi longsor.
“Kita perasaan campur aduk juga mau pulang dengan kondisi jalan putus,” ucapnya kepada Tribun Network, Selasa (14/5/2024).
Mengetahui tidak ada jalan untuk sampai ke rumah orang tuanya, Afdel pun bersikeras menggunakan motor.
Beruntung, menjelang pagi hari longsor di jalur alternatif Malalak sudah bisa dilewati kendaraan roda dua.
Dia mengetahui ada jalan alternatif lainnya melewati Kelok 44 Maninjau namun mamakan jarak tempuh lebih lama.
Dibantu warga sekitar, Afdel bisa melewati longsor di jalur Malalak.
“Pagi hari saya akhirnya tiba bantu bersihkan rumah mamah,” ungkap menantu nenek Zubaidah ini.
Dia menjelaskan kondisi lumpur pasca banjir bandang sangat memprihatinkan.
Kala itu, lumpur setinggi satu meter belum dibersihkan.
Warga sekitar kemudian secara gotong royong memindahkan sisanya material yang berserakan di jalanan sebelum petugas diterjunkan.
“Memang sampai sekadang juga lumpur masih ada makanya kita butuh mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan jalanan,” tutur Afdel yang bekerja sebagai karyawan swasta.
Penanganan Darurat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pencarian dan pertolongan korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor, yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Kepala BNPB Letjen. TNI Suharyanto menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.
Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.
Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,
"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujar Letjen. TNI Suharyanto.
Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak juga dapat dipenuhi dengan baik.
"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul -betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari hari dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.
Pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan.
Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.
BNPB juga menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp3,2 miliar.
Baca juga: Kondisi Cuaca Diguyur Hujan, Jalur Alternatif Padang-Bukittinggi via Malalak Masih Macet Total
Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.