3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Serpong Diserahkan ke Keluarga, Identifikasi Gunakan Sidik Jari
Seluruh jenazah korban kecelakaan pesawat latih yang terjatuh di kawasan BSD, Serpong, Tangerang Selatan, sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Jenazah tiga korban pesawat jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten diserahkan ke keluarga, Senin (20/5/2024).
Proses identifikasi telah dilakukan dan terungkap identitas para korban yakni Pulu Darmawan, Mayor (Purn) Suanda, dan Farid Ahmad.
Keluarga ketiga korban mendatangi Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur secara bertahap untuk proses penyerahan jenazah.
Ketiga korban kemudian dibawa keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, menyatakan tak ada kendala dalam proses identifikasi lantaran kondisi jenazah utuh.
Proses identifikasi yang dilakukan Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati menggunakan pencocokan sidik jari.
"Identifikasi premiernya dari sidik jari. Sekundernya dari properti (barang pribadi) yang dipakai, kemudian tanda-tanda medis disampaikan keluarga," paparnya, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Menurutnya, proses identifikasi dengan sidik jari merupakan salah satu metode yang sering digunakan selain gigi dan tes DNA.
"Kolaborasi ini antara DVI Dokkes Polri dengan DVI Polda Metro Jaya, Inafis, kemudian beberapa instansi terkait. Ini sangat bagus sekali, jadi mempermudah pelaksanaan identifikasi," terangnya.
Ia menambahkan, proses identifikasi dapat selesai dengan cepat lantaran tak ditemukan luka bakar pada korban.
"Berkat dukungan dan doa rekan-rekan sekalian. Dari kemarin pukul 17.25 WIB kita menerima jenazah korban pesawat latih itu. Tadi malam bisa kita selesaikan (identifikasi)," bebernya.
Baca juga: RS Polri Masih Tunggu Persetujuan Keluarga untuk Proses Autopsi 3 Jenazah Korban Pesawat Jatuh
Evakuasi Jenazah
Diketahui, pesawat Tecnam P2006T milik Indonesia Flying Club jatuh pada Minggu (19/5/2024).
Kepala Basarnas Jakarta Desiana Kartika Bahari, mengatakan proses evakuasi terkendala kondisi dua jenazah yang terjepit di dalam bangkai pesawat.
"Karena crash, dia (korban) terjepit. Kita perlu hati-hati untuk menarik keluar," paparnya, Minggu, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ia menambahkan, proses evakuasi dilakukan selama 3 jam mulai pukul 13.45 WIB hingga 16.40 WIB.
"Untuk yang dua berada di dalam pesawat, yang satu di luar. Jadi yang sulit ini yang di dalam pesawat karena butuh kehati-hatian supaya tidak apa ya, utuh lah istilahnya," jelasnya.
Baca juga: Perasaan Tak Biasa Paman Pulu di Hari Pesawat Jatuh di BSD, Insiden yang Tewaskan Keponakannya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan pesawat lepas landas dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan sekira pukul 11.36 WIB.
Pesawat latihan tersebut kemudian mendarat di Bandara Salakanagara, Tanjung Lesung, Banten.
"Landing Tanjung Lesung Bandara Salakanagara. Ground time, pemberitahuan sebelum take off dari Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10," tuturnya.
Pesawat hendak kembali ke Bandara Pondok Cabe, namun terjatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan.
"Korban tiga orang meninggal, dua masih di dalam pesawat, satu tergeletak di luar," terangnya.
Setelah mendapat laporan insiden pesawat jatuh, petugas kepolisian melakukan upaya evakuasi dan mengamankan lokasi pesawat jatuh.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tangis Keluarga Pecah saat Terima Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat di BSD Tangsel dari RS Polri
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Annas Furqon/Bima Putra)