Mengenal Moonraker, Geng Motor yang Disebut oleh Pelaku Kasus Vina, Serang Eky karena Anggota XTC
Kasus tewasnya Vina dan Eki di Cirebon pada tahun 2016 disebut-sebut karena adanya masalah antargeng motor, yakni XTC dan Moonraker.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan Vina dan Eky yang terjadi pada tahun 2016 menyeret nama geng motor Moonraker.
Para tersangka mengaku sebagai anggota Moonraker yang melakukan penyerangan ke Eky yang berstatus anggota XTC.
Kasus pembunuhan ini kembali viral setelah diangkat ke layar lebar dengan judul 'Vina: Sebelum 7 Hari'.
Dalam film digambarkan salah satu tersangka, Andi memiliki masalah pribadi dengan geng motor XTC.
Andi kemudian mengajak anggota geng motornya untuk mencari anggota XTC.
Eky yang sedang mengenakan jaket XTC menjadi korban penganiayaan dan pacarnya, Vina, dirudapaksa.
Keduanya dibunuh dan kasusnya direkayasa menjadi kecelakaan tunggal.
Kini, sosok Andi dalam film dipertanyakan keberadaannya lantaran polisi menghapusnya dari DPO.
Moonraker menegaskan para tersangka termasuk Pegi Setiawan yang baru ditangkap bukanlan anggota geng motor mereka.
Dilansir TribunnewsBogor.com, Moonraker merupakan geng motor yang didirikan pada 28 Oktober 1978.
Geng motor ini didirikan oleh tiga orang yakni Abah Uci, Abah Jeri, dan Abah Aul.
Baca juga: Ketua Klub Motor XTC Cirebon Akui Eky Pacar Vina Cirebon Adalah Anggota Mereka
Awalnya, nama geng motor ini Moonwalker, kemudian berubah menjadi Moonraker diadopsi dari film James Bond yang banyak ditonton pada saat itu.
Moonraker memiliki lambang serigala terbang dengan bendera berwarna merah, putih, dan biru.
Pada tahun 1988, Moonraker ikut mendirikan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat dan terdaftar sebagai anggota IMI tahun 1994.
Tak ada Konflik Moonraker dengan XTC
Ketua Moonraker Cirebon, Jawa Barat, Indra Budi Lesmana, menegaskan tak ada perseteruan antara Moonraker dengan XTC.
"Kalau saya sendiri menolak keras dengan adanya pernyataan tersebut (perseteruan antara XTC dan Moonraker), karena pada dasarnya kami sudah menjaga kondusivitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), seperti XTC, GBR, Konack, dan Moonraker," ucapnya, Jumat (31/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: 2 Geng Motor Terseret Kasus Vina Cirebon, Benarkah Eky Diserang Pegi Cs karena Pakai Jaket XTC?
Indra telah mengecek data anggota Moonraker dan tak menemukan nama para pelaku.
Menurutnya, pelaku hanya menggunakan nama geng motor Moonraker meski bukan anggota secara resmi.
"Jadi, ini bisa dikatakan oknum atau hanya simpatisan, mungkin hanya membawa nama (Moonraker) biar gimana gitu," sambungnya.
Nama baik geng motor Moonraker terseret karena pemberitaan yang dilakukan tanpa melakukan konfirmasi.
"Jadi, jangan sampai ada pihak yang dirugikan," pungkasnya.
Eky Anggota XTC
Ketua XTC Kota Cirebon, Alfian, menegaskan XTC tak memiliki permasalahan dengan geng motor lain.
Alfian mewakili XTC bersama geng motor Moonraker, Konack, dan GBR, menyatakan para tersangka bukan anggota geng motor mereka.
Baca juga: Tangis Paman Pegi Pecah, Bantah Kesaksian Saksi Kunci Kasus Vina Cirebon: Aep Bohong, Itu Fitnah
"Sampai saat ini, anggota dan organisasi pun tidak ada permasalahan."
"Teman-teman media bisa menyaksikan tidak ada pembatas dan kami kerap nongkrong bareng di beberapa kesempatan," ucapnya, Kamis (30/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Ia membenarkan Eky merupakan anggota XTC, namun status Vina hanya simpatisan karena pacar Eky.
Alfian menjelaskan XTC sudah bertransformasi dari geng motor menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pada tahun 2012.
Pada tahun 2015, XTC sudah berubah menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas).
Kesaksian Ayah dan Adik Pegi
Proses penangkapan terhadap Pegi Setiawan dianggap janggal pihak keluarga lantaran Pegi tidak berada di Cirebon, saat kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Ayah Pegi, Rudi Iriawan, membantah keterlibatan anak pertamanya tersebut.
Baca juga: 4 Anggota Kelompok XTC Jadi Tersangka Pengeroyokan di Bandung: 3 Pelaku Masih di Bawah Umur
Rudi telah bercerai dengan ibu kandung Pegi, Kartini dan kini tinggal di Bandung.
Saat kejadian, Pegi sedang bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung.
"Pegi posisinya ada di Bandung, terus waktu kejadian juga di Bandung," ucapnya, Selasa (28/5/2024), dikutip dari TribunJabar.id.
Dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon, Pegi disebut mengubah identitasnya menjadi Robi selama bekerja di Bandung.
Hal itu juga dibantah Rudi lantaran Robi merupakan nama anak keduanya.
Diketahui, Pegi Setiawan merupakan anak pertama dari empat bersaudara.
"Kalau Robi itu anak kandung saya, anak kandung saya sendiri. Itu mah ke Pegi hanya nama panggilan, nama panggilan kerja," tegasnya.
Baca juga: 6 Titik Prarekonstruksi Kasus Vina Cirebon, Keluarga Pegi Setiawan Kecewa Tak Diberitahu
Rudi memiliki bukti untuk menguatkan alibi Pegi Setiawan berada di Bandung saat pembunuhan tepatnya 27 Agustus 2016.
Sementara itu, adik Pegi Setiawan, Lusiana (20) telah menjalani pemeriksaan di Mapolres Cirebon pada Selasa (28/5/2024).
Lusiana diberi sejumlah pertanyaan, termasuk ditunjukkan foto para tersangka lain.
Lusiana tegas tidak mengenal para tersangka dan hanya mengetahui foto kakaknya yang kini telah ditahan.
Kedatangannya ke kantor polisi, untuk mencari keadilan karena Lusiana yakin Pegi tidak terlibat pembunuhan.
"Pegi Setiawan itu kakak pertama saya, Robi Setiawan itu kakak kedua saya, dan ketiga itu saya sendiri, dan keempat ada adik saya Ameliana," bebernya.
Menurut Lusiana, Pegi Setiawan sudah merantau ke Bandung saat kasus pembunuhan Vina.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul REAKSI Moonraker Cirebon soal Dugaan Keterlibatan Anggota dengan Kasus Vina Cirebon
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Salma Digna/Eki Yulianto) (TribunnewsBogor.com/Yudistirawanne)