Selain Suplai Kebutuhan Air IKN dan Balikpapan, Bendungan Sepaku Semoi Jadi Destinasi Wisata Baru
Bendungan ini menjadi infrastruktur dasar IKN mulai dibangun sejak 2020 dan proses impounding atau pengisian awal bendungan pada tahun 2023
Editor: Eko Sutriyanto
Direktur Bendungan dan Danau Airlangga Mardjono menambahkan, Bendungan Sepaku Semoi memiliki manfaat untuk mereduksi banjir sebesar 55,26 persen serta penyedia air baku sebesar 2.500 liter per detik.
"Sebanyak 2.000 liter per detik untuk IKN Nusantara, dan sisanya 500 liter per detik untuk Balikpapan," kata Airlangga Mardjono.
Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir
Sebelum meresmikan Bendungan Sepaku Semoi, Presiden Jokowi juga meresmikan Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir.
"Ini bukti kuat komitmen Pemerintah Indonesia terhadap perubahan iklim global dan mewujudkan ekonomi hijau," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah mencanangkan program menanam sejuta pohon. Tetapi belum ada produsen yang mampu memproduksi bibit pohon dalam jumlah sangat besar.
Apalagi, pemerintah terus mendorong upaya rehabilitasi dan restorasi hutan, serta reklamasi lahan-lahan bekas tambang yang tersebar di berbagai daerah.
"Itu semua bisa dilakukan kalau kita punya persemaian," bebernya.
Di Persemaian Mentawir selain dikembangkan tanaman cepat tumbuh juga pohon buah-buahan dan tanaman endemik seperti meranti, kapur, ulin, bengkirai dan sejenisnya.
"Juga tanaman yang sudah tidak ada lagi, tapi di Persemaian Mentawir ada bibitnya, seperti sungkai," sebut Jokowi bangga.
Selain persemaian, Jokowi memastikan di kawasan Mentawir dikembangkan Pusat Plasma Nutfah Nasional yang di dalamnya dilengkapi bio bank (tempat penyimpanan plasma satwa) dan seed bank (plasma tumbuhan).
"Jadi kalau saat ini sudah sulit bahkan tidak ada lagi tumbuhan juga satwa kita temukan, maka di Pusat Plasma Nutfah ini ada dan kita kembangkan," urainya.
Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan Persemaian Mentawir untuk pemenuhan penyediaan bibit-bibit berkualitas mencukupi program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan dampak fungsi ekologis, ekonomi dan sosial.
"Persemaian ini menjadi pendukung inti bagi upaya mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai smart forest city," ujarnya.
Komplek Pusat Persemaian Mentawir mencakup total area 120 hektare dengan 30 hektare digunakan sebagai pusat produksi bibit dan sekitar 90 hektare dipersiapkan untuk Pusat Plasma Nutfah Nasional.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.