Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Hilda Rahman, Penjual Masjid Rp2,5 M di Makassar, Butuh Biaya Bangun Pesantren di Jakarta

Viral masjid di Makassar dijual Rp 2,5 miliar, ternyata pemilik ingin membangun pesantren di Jakarta, butuh biaya pembebasan lahan.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Sosok Hilda Rahman, Penjual Masjid Rp2,5 M di Makassar, Butuh Biaya Bangun Pesantren di Jakarta
TribunTimur.com/Faqih Imtiyaaz
Viral masjid di Makassar dijual pemilik lahan dengan harga Rp 2,5 miliar. Berikut sosok Hilda Rahman, jual masjid karena ingin bangun pesantren di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial Masjid Fatimah Umar di Kota Makassar, Sulawesi Selatan dijual Rp2,5 miliar.

Masjid tersebut berlokasi di BTN Makkio Baji, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Di depan masjid tertulis spanduk dijual atas nama pemilik tanah Hilda Rahman beserta nomor ponselnya.

Kemudian, di bawah ditulis nomor sertifikat tanah tempat masjid tersebut berdiri.

Lantas siapakah Hilda Rahman?

Melansir Tribun-Timur.com, Hilda Rahman merupakan pemilik tanah tempat Masjid Fatimah Umar berdiri.

Masjid yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 381 meter itu dibangun secara pribadi oleh keluarga Hilda sejak 1998.

Berita Rekomendasi

Selain itu, ada juga lahan kosong area belakang masjid seluas 212 meter, yang juga hendak dijual.

Ternyata, ini bukan kali pertama Hilda ingin menjual asetnya.

Polemik penjualan lahan yang menjadi lokasi masjid berdiri itu sudah bergulir sejak lama.

Imam Masjid Fatimah Umar, Ismail Kappaja mengatakan, masjid itu pertama kali dibangun sejak tahun 1998-1999, yang awalnya hanya merupakan musala.

Baca juga: Viral Masjid di Makassar Dijual Rp2,5 Miliar, Takmir Ungkap Pemilik Lahan Ingin Bangun Pesantren

Saat itu, warga berinisiatif melakukan swadaya untuk membangun tempat ibadah tersebut lebih luas.

"Musala pada saat itu, tapi kan tidak tuntas, lalu ada seorang warga di sini mencoba menggalang dana dan rampunglah pembangunannya."

"Setelah itu, pemilik (lahan) sudah tidak mengetahui lagi perkembangannya," ungkap Ismail kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi, Senin (15/7/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas