Siapa Dede? Sosok yang Tuding Iptu Rudiana Susun Skenario di Kasus Vina Cirebon, Minta Aep Jujur
Kemunculan Dede menuai sorotan usai membongkar dugaan skenario yang disusun Iptu Rudiana di kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Kemunculan Dede Riswanto menuai sorotan usai membongkar dugaan skenario yang disusun Iptu Rudiana di kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Dede dalam kesempatannya membeberkan kronologi dirinya ikut terseret kasus ini.
Pengakuan Dedek ditayangkan secara lengkap di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL yang pada Minggu (22/7/2024).
Lantas siapa sosok Dede?
Dede merupakan salah satu saksi dalam kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita (16) kekasihnya Eki pada tahun 2016 silam.
Kesaksian Dede tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pihak kepolisian.
Dede kini berumur 30 tahun dan sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
Ia berstatus duda setelah cerai dengan sang istri.
Dede kepada Dedi Mulyadi mengaku bekerja dengan mandornya asal Pati, Jawa Tengah.
"Proyek apa?" tanya Dedi.
"Proyek perumahan di BSD Tangerang," jawab Dede.
Dede melanjutkan, sebelum jadi kuli bangunan ia pernah bekerja sebagai sekuriti selama 3 tahun.
Sedangkan pekerjaan Dede saat kejadian pembunuhan Vina bekerja di tempat cucian kendaraan di Cirebon.
Belakangan diketahui, tempat cucian tersebut tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus Vina Cirebon di Jalan Perjuangan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Dede kala itu bekerja dengan saksi kasus Vina lainnya, Aep selama satu bulan.
Baca juga: Iptu Rudiana Melawan, Siapkan 60 Pengacara Somasi Dede dan yang Bicara Hoaks Kematian Eky dan Vina
Diajak jadi saksi
Dede kemudian membeberkan awal mula mengetahui kejadian pembunuhan terhadap Vina dan Eki pada tanggal 27 Agustus 2016 malam silam.
Ia mengaku, saat kejadian tidak sedang bekerja karena tidak enak badan.
"Tidak berangkat kerja. Diceritain dari Aep besoknya," kata Dede saat ditanya.
Dede menyebut, tidak lama setelah kejadian, dirinya diajak Aep ke kantor polisi.
"Diajak setelah terjadi penangkapan para pelaku. Kurang lebih 3 hari (waktunya)," lanjut dia.
Kala itu, Aep menelepon Dede untuk meminta bantuan diantar ke kantor polisi.
Dede mengiyakan karena memang dirinya berasal dari Kabupaten Cirebon yang mengetahui wilayah tempat tinggalnya.
Singkat cerita, sebelum masuk ke ruangan, terjadi pertemuan singkat antara Dede, Aep, Iptu Rudiana.
Iptu Rudiana merupakan Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota sekaligus ayah dari korban Eki.
Dede sempat mengaku bingung diminta Aep datang ke polres.
Siapa sangka, Dede diminta menjadi saksi kasus pembunuhan Vina Cirebon meski tidak mengetahui kejadiannya.
"Ep kan kita tidak tahu kejadiannya?," tanya Dede ke Aep kala itu.
"Udah entar ikutin aja (arahan Iptu Rudiana)," jawan Aep.
Dede bersaksi, sebelum memberikan keterangan BAP, dirinya mendapatkan arahan dari Aep dan Iptu Rudiana.
Dede diminta membuat kesaksian palsu atas kasus Vina Cirebon.
"Sebelum masuk ke rungan dibilangin dulu (sama Aep dan Iptu Rudiana) kamu bilang saja lagi nongkrong di pinggir warung."
"Ada orang segerombolan orang nongkrong bawa bambu dan lempar batu (ke Vina dan Eki)," ucap dia.
Dede di hadapan penyidik menjawab semua pertanyaan selama kurang lebih 1,5 jam. Mulai dari jam 19.00 sampai 21.00 WIB.
"(Saya memberikan keterangan) sesuai skenario," kata Dede.
Dede lalu meyakinkan Dedi, bahwa ceritanya diminta ikut skenario yang disusun Aep dan Iptu Rudiana adalah benar.
"Kamu diarahin oleh Aep sama Iptu Rudiana. Kami bohong ndak sama saya?," tanya Dedi.
"100 persen saya bener," tegas Dede.
Baca juga: Kuasa Hukum: Laporan ke Aep dan Dede ke Bareskrim Sebagai Bentuk Upaya Bebaskan 7 Terpidana
Dede ungkapkan penyesalan
Dede dalam wawancaranya dengan Dedi mengakui menyesal telah memberikan kesaksian palsu atas kasus Vina Cirebon.
Ia tidak menyangka berawal dari BAP itu, kini ada 8 orang mendekam di penjara.
Dede awalnya ingin buka suara sejak awal kasus ini viral di media sosial.
Namun dirinya merasa tidak berdaya untuk berbicara benar.
"Hati kecil saya merasa berdosa. Keluarga saya juga tersiksa," tegasnya.
Dede merasa tertekan atas kejadian ini.
Ia bahkan susah tidur dan merasa khawatir akan kehilangan pekerjaan karena berkata benar.
Pada akhirnya, Dede memberanikan diri tampil ke publik dengan mengubungi Dedi.
"Saya berpikir terus, akhirnya saya mengambil keputusan mengubungi Pak Dedi satu-satunya jalan," tegas Dede.
Pada akhir video, Dede berkesempatan memberikan pesan kepada Aep yang kini belum diketahui keberadaannya.
Ia meminta Aep muncul ke publik dan memberikan keterangan benar atas kasus pembunuhan Vina Cirebon.
"Aep lebih baik jujur, lebih baik keluar memberikan keterangan sebenarnya. Daripada kita bo'ong dihantui kebohongan. Tidak tenang hidup kita," tutup Dede.
Baca juga: Dede Mengaku Diarahkan Ikuti Skenario yang Disusun Iptu Rudiana dan Aep, Saya Takut Menolak
Pihak Rudiana Membantah
Kuasa hukum Rudiana, Pitra Romadoni menyatakan, pernyataan Dede adalah hoaks dan merupakan fitnah.
Tidak hanya Dede, mereka juga akan melakukan somasi pihak-pihak yang dianggap berbicara hoaks terhadap kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.
Pria yang saat ini menjabat Kapolsek Kapetakan, Polres Cirebon Kota telah membentuk Tim 6.
Tim itu berisi 60 advokat yang siap melakukan upaya hukum.
"Katanya Dede disuruh bapak Iptu Rudiana untuk men-setting. Saya pastikan itu adalah tidak benar dan fitnah karena sebelum 31 Agustus Pak Rudiana tidak kenal dengan Aep dan Dede."
"Kenal itu pada 31 Agustus 2016 sekitar pukul 14.00 WIB dia bertemu Aep dan Dede, itu ditanya kepada Pak Rudiana, apakah pernah melihat peristiwa 27 Agustus yang dia diinformasikan itu laka lantas," kata Pitra di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Senin (22/7/2024).
Seperti dilansir dari Tribun Jakarta, Pitra menegaskan, bukan Rudiana membentuk skenario melainkan kronologi penyerangan Vina dan Eky disampaikan Aep dan Dede.
"Jadi mereka ini menyampaikan, Aep juga menyampaikan kepada Pak Iptu Rudiana,.
saya melihat Pak, motor ini dikejar-kejar dan dilempar batu," kata Pitra.
Pihak Rudiana sudah mebentuk Tim 6 yang berisi 60 advokat untuk melakukan somasi dan pelaporan kepada Dede.
"Kami sudah membentuk tim 6 yang menaungi 60 advokat untuk melakukan tindakan hukum ke depan.
Karena kami kira cuma sampai sini kita berikan panggung, kepada mereka-mereka ini, kita hormati mereka buat laporan polisi," jelas Pitra.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Iptu Rudiana Bentuk Tim Berisi 60 Advokat Serang Balik Dede, Klaim Punya Bukti Fisik Bantah Skenario
(Tribunnews.com/Endra/Jaisy Rahman Tohir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.