5 Populer Regional: Kompolnas Sentil Eks Wakapolri Oegroseno - Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi
Berita populer regional dimulai dari Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto sentil eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto sentil eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
Sebelumnya, Oegroseno menduga ada mafia di balik kasus kematian Vina Cirebon.
Benny dalam kesempatannya berharap para pengamat bisa memberikan pernyataan yang lebih bijak sehingga dapat mengedukasi masyarakat.
Berita selanjutnya ada kasus anak dan ibu bunuh bunuh suami di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pelakunya sendiri yakni istrinya, Juhariah alias J, anak kandungnya, Silvia Nuralfiani alias SNA, dan kekasih SNA yang bernama Hagistiko Pramada alias HP.
Sementara korbannya seorang pria bernama Asep Saepudin alias AS (43).
Motif kasus ini dilatarbelakangi motif utang dan restu nikah.
Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya di Tribunnews.com selama 24 jam:
1. Kompolnas Sentil Eks Wakapolri Oegroseno yang Sebut Ada Mafia di Kasus Vina Cirebon: Omong Kosong!
Kompolnas menyentil pernyataan yang menyebut ada mafia di kasus Vina Cirebon.
Menurut Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto pernyataan itu membuat publik semakin bingung dan hanya omong kosong.
"Banyak pengamat yang selalu memulai statementnya 'mungkin, seandainya, kalau'," kata Benny Mamoto dikutip dari Youtube tvOneNews, Selasa (23/7/2024).
"Ujungnya nanti kalau kita dicermati betul statement itu tidak ada nilainya, tapi sudah membentuk atau memframraming," jelas dia.
Kemudian ia pun memberi contoh pengamat yang memberikan pernyataan omong kosong itu.
"Contoh, di balik ini ada mafia. kita semua tahu mafia itu apa sih," jelas dia.
Menyoal mafia, Benny Mamoto menyidir eks Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
Benny Mamoto memang tak menyebutkan nama Oegroseno secara jelas.
Namun ia menyinggung soal pengamat yang bicara ada mafia di kasus Vina Cirebon.
Pernyataan soal mafia itu sebelumnya disampaikan oleh Oegroseno.
Benny Mamoto pun berharap para pengamat bisa memberikan pernyataan yang lebih bijak.
"Perlu para pengamat ini sedikit bijak dalam mengeluarkan statement, analiasa, lebih bagus yang mengedukasi publik," tandasnya.
2. Respons Tak Terduga Saka Tatal Dengar Pengakuan Dede Riswanto, Singgung Soal Risiko Bicara Jujur
Saka Tatal, mantan terpidana kasus Vina Cirebon merespon pernyataan Dede yang mengaku diarahkan Iptu Rudiana dan Aep agar mengaku melihat Vina dan Eky dikejar, dilempar batu dan bambu.
Saka menilai pengakuan Dede jadi harapan baru bagi 8 terpidana lainnya setelah pengakuan Dede yang diharapkan dapat memberikan titik terang dalam kasus yang menjerat mereka.
Saka mengungkapkan bahwa kejujuran Dede membawa angin segar bagi mereka yang masih berada di dalam penjara.
"Soal pengakuan Dede, ya Alhamdulillah, ada titik terang juga," ujar Saka, Selasa (23/7/2024).
Saka ingat masa-masa ketika Aep dan Dede tidak pernah muncul di persidangan.
Meski mengenal mereka dari wajah karena sering melihat mereka di showroom mobil tempat keduanya bekerja, Saka tidak pernah mendengar nama mereka disebutkan secara langsung di pengadilan.
"Waktu dulu kan, Aep sama Dede kan di persidangan gak pernah muncul sama sekali.
Tahu mah tahu (wajah Aep dan Dede), karena dulu kan waktu sekolah, Saka suka lewat situ (showroom mobil tempat kerja Aep dan Dede) kalau sekolah," ucapnya.
Meskipun hanya mendengar nama Dede, ia merasa kejujuran Dede memberikan harapan baru bagi mereka yang terjerat kasus ini.
3. Fakta Baru Kasus Terbakarnya Wartawan di Sumatra Utara, Bukti Chat Oknum TNI Dibongkar
Inilah kabar terbaru soal kasus pembunuhan terhadap jurnalis Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya di Karo, Sumatra Utara.
Meski sudah ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka, namun kasus ini masih menyisakan tanda tanya.
Pasalnya, ada dugaan orang lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan menemukan sejumlah fakta baru.
Direktur LBH Medan, Irvan Syaputra, mengatakan pihaknya menemukan bukti isi percakapan antara anggota TNI berinisial Koptu HB dengan Pimpinan Redaksi (Pimred) atasan korban.
Bukti chat atau obrolan tersebut terjadi saat sebelum kejadian pembakaran rumah Rico
Dikutip dari Tribun-Medan.com, dalam percakapan tersebut, Koptu HB meminta ke atasan korban agar berita yang ditulis Rico tentang aktivitas judi dihapus.
Irvan menduga, kasus pembakaran ini dilatarbelakangi oleh berita lapak perjudian milik Koptu HB yang ditulis oleh korban.
"Fakta yang ditemukan oleh kawan-kawan adalah, kami memaparkan tentang percakapan Koptu HB dan Pimred korban, untuk melihat rangkaian adanya dugaan tindak pidana pembunuhan berencana ini," kata Irvan, Selasa (23/7/2024).
Ini isi percakapan lengkapnya:
"SS (Screenshot) kan bang, kalau sudah di tarik beritanya. Saya bagus selama ini sama si Pasaribu (korban) itu bang. Tapi kenapa dibikin seperti itu," tulis Koptu HB dalam pesan WhatsApp nya.
Lalu, atasan korban meminta agar Koptu HB berkoordinasi langsung dengan anggotanya tersebut.
4. Nasib Anggota Ormas yang Viral Intimidasi Wali Murid di Kebumen, Polisi akan Panggil Para Oknum
Polisi dari jajaran Polres Kebumen turun tangan terkait viralnya video oknum anggota ormas yang mengintimidasi wali murid di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Kasatreskrim Polres Kebumen AKP La Ode Arwansyah, mengungkapkan kejadian tersebut sedang ditangani pihaknya.
Ia mengaku, bergerak cepat akan melakukan pemanggilan kepada siapa saja yang terlibat dalam video viral tersebut guna dimintai keterangan.
"Polres Kebumen akan melakukan pemanggilan kepada para pihak yang terlibat pada video tersebut."
"Kami akan memintai keterangan satu persatu," ungkap La Ode Arwansyah dikutip dari Instagram @polreskebumen, Rabu (24/7/2024).
Dari video unggahan tersebut, menurutnya ada dua pokok permasalahan dan saat ini telah dilaporkan ke kepolisian.
Yang pertama dugaan intimidasi, selanjutnya persoalan pungutan liar di salah satu SD Negeri yang ada di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Sejak awal video tersebut, diunggah dan menjadi perhatian publik, Polres Kebumen telah bergerak mengumpulkan sejumlah bukti dan keterangan.
Termasuk akan melakukan pemanggilan terhadap pihak yang melakukan intimidasi ataupun pemaksaan, seperti yang terlihat pada video.
Untuk kasus pungli, menurut AKP La Ode, sudah ditangani Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen.
"Unit Tipidkor Satreskrim Polres Kebumen telah menerima laporan terkait dugaan pungli, dan melakukan pemeriksaan serta permintaan dokumen kepada pihak-pihak yang terkait," ungkap La Ode.
AKP La Ode memastikan kasus ini ditangani serius oleh Polres Kebumen, dan akan diinformasikan perkembangannya sebagai transparansi publik.
5. Fakta Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi: Masalah Utang hingga Restu Nikah Jadi Motif
Seorang pria bernama Asep Saepudin alias AS (43) dibunuh oleh anggota keluarganya sendiri.
Ia dibunuh di rumahnya di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pelakunya sendiri yakni istrinya, Juhariah alias J, anak kandungnya, Silvia Nuralfiani alias SNA, dan kekasih SNA yang bernama Hagistiko Pramada alias HP.
Ternyata, tiga pelaku tersebut sudah merencanakan pembunuhan sejak Juni 2024 lalu.
Kini, tiga orang tersebut sudah ditangkap dan terancam hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Berikut ini beberapa fakta soal kematian Asep Saepudin yang dirangkum Tribunnews dari TribunBekasi.com:
Makam Dibongkar
Kasus ini muncul setelah makam dari AS dibongkar kembali atau ekshumasi oleh pihak kepolisian.
Polisi membongkar makam korban lantaran adik korban, Yudi, curiga ada sejumlah luka di tubuh korban.
Yudi juga telah membuat laporan ke Polsek Setu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
(Tribunnews.com)