Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejamnya Adik Kandung Nekat Habisi Nyawa Sang Kakak, Leher Terjerat Kabel USB, Motifnya karena Uang?

Terungkap motif seorang adik PR (26) menganiaya kakak kandungnya SA (30) hingga tewas di rumah kontrakan Jalan Taman Darmo Indah Selatan, Surabaya.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kejamnya Adik Kandung Nekat Habisi Nyawa Sang Kakak, Leher Terjerat Kabel USB, Motifnya karena Uang?
Kolase Tribun-Video.com
Ilustrasi pembunuhan. PR seorang adik menghabisi nyawa korban SA yang merupakan kakaknya dengan cara dipiting dari sisi belakang, menggunakan lengan tangan kanannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita ditemukan tewas tergeletak di atas anak tangga dengan kondisi leher terdapat ikatan kabel, dalam sebuah rumah di kawasan Jalan Taman Darmo Indah Selatan, Karangpoh, Tandes, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/7/2024).

Korban wanita berinisial SA (30).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Kakaknya Disorot Petinggi DPR RI, Adik Dini Sera: Lega, Tapi Saya Gak Akan Diam

Perempuan yang dikenal sebagai pekerja buruh pabrik itu, diduga tewas akibat dianiaya oleh adik kandungnya, wanita berinisial PR (26).

Awal Penemuan Korban

Sekuriti perumahan, Septa Eka Pratama (23) menceritakan, penemuan jasad korban bermula saat dirinya mendapati kecurigaan posisi pagar rumah korban dalam keadaan terbuka, pada Selasa (30/7/2024) pagi.

Kondisi pagar yang terbuka dengan terdapat motor matic terparkir di teras dan di sampingnya terdapat paket kiriman barang teronggok tersebut, bertahan sampai Selasa siang.

Setelah berkoordinasi dan melapor temuan mencurigakan di rumah seorang warganya itu, dengan anggota keamanan yang lain, Septa Eka bersama dua orang petugas keamanan disaksikan para warga sekitar rumah, memutuskan melakukan pemeriksaan.

Yakni dengan menggedor pintu rumah dan meneriaki si penghuni.

Baca juga: Indonesia Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Tindakan Provokatif, Rusak Upaya Negosiasi

BERITA REKOMENDASI

Beberapa kali teriakan panggilan dari warga tidak mendapatkan jawaban.

Ternyata, pintu utama rumah berbahan triplek kayu warna cokelat tersebut, terbuka, setelah terdorong karena ketukan yang dilakukan Septa Eka beserta petugas keamanan lainnya.

Kondisi dalam area tengah rumah dalam keadaan kosong tanpa adanya keberadaan orang.

Termasuk dua kamar tidur yang pintunya berhadapan langsung dengan ruang tengah rumah tersebut.

Namun, saat Septa Eka beserta petugas keamanan berjalan menuju area dapur, mereka dikejutkan dengan sosok si penghuni rumah SA tergeletak tak bergerak di atas anak tangga.


Berdasarkan pengamatan Septa Eka, di lokasi, posisi tubuh korban tertelungkup.

Wajahnya tertutup rambut panjangnya yang terurai berantakan.

Kemudian, tangan dan kaki kanan menggantung di samping anak tangga.

Dan yang sempat membuat Eka Septa bingung, terdapat kabel yang mafhum sebagai pengisi daya laptop terlilit di lehernya.

"Saya lihat ke atas menemui korban tadi kayak tertelungkup. Tangan kaki menjuntai. Kurang tahu kalau luka. Ada kabel di leher. Kabel warna hitam. Kayak kabel cas agak besar. Kayak cas laptop," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi, Rabu (31/7/2024).

Baca juga: Susno Duadji Gemas Kasus Vina Tak Kunjung Jelas, Gelar Sayembara Rp10 Juta, Cari Bukti Pembunuhan

Korban Dipiting

Berdasarkan informasi yang dihimpun, PR menghabisi nyawa korban SA dengan cara dipiting dari sisi belakang, menggunakan lengan tangan kanannya.

Proses penguncian tubuh 'piting' yang mafhum digunakan sebagai teknik olahraga gulat itu dilakukan PR tepat di bagian leher SA.

Postur tubuh PR yang lebih besar menguntungkannya melakukan aksi kekerasan semacam itu kepada korban yang cenderung berpostur kurus.

Setelah korban tak berdaya, lemas, hingga kehabisan napas dan akhirnya tewas tak bergerak, PR berusaha menghilangkan jejak aksi kebrutalannya.

Caranya, membuat seolah-olah kematian SA merupakan hal wajar atas dasar motif mengakhiri hidupnya sendiri.

Modusnya, PR membawa tubuh korban SA ke atas tangga lalu mengikat bagian lehernya menggunakan kabel alat elektronik untuk digantungkan di atas tangga.

Namun, diduga PR tidak tega dengan cara-cara tersebut.

Tak pelak jasad sang kakak dibiarkan dengan posisi teronggok di atas anak tangga.

"Dipiting gini, sampai meninggal, lalu dibawa ke atas mau kayak dibuat mengakhiri hidup, tapi dia gak tega, makanya dibiarkan. Ya pakai kabel," ujar saksi warga sekitar yang enggan menyebutkan nama, pada TribunJatim.com, di depan rumah korban, Rabu (31/7/2024).

Baca juga: Detik-detik Penemuan Jasad Wanita di Rumah Kontrakan Surabaya, Adik Kandung jadi Pelaku

Motif Pelaku

Terungkap motif seorang adik PR (26) menganiaya kakak kandungnya SA (30) hingga tewas di rumah kontrakan Jalan Taman Darmo Indah Selatan Gang GG, RW 05, Karangpoh, Tandes, Surabaya, pada Selasa (30/7/2024).

Informasi yang dihimpun, keduanya terlibat cekcok perkara uang atau hutang piutang dengan diiringi nada bicara yang sama-sama saling meninggi.

Tak pelak, percekcokan atau kasus adik aniaya kakak kandung diantara keduanya pun pecah, sehingga membuat si terduga pelaku nekat menghabisi korban, pada Senin (29/7/2024) dini hari.

Kapolsek Tandes Polrestabes Surabaya Kompol Budi Waluyo menduga, pangkal permasalahan yang membuat kakak beradik tersebut cekcok hingga salah satunya tewas terbunuh karena dipicu permasalahan uang.

Kendati demikian pihaknya masih akan menunggu hasil lengkap gelar perkara atas penyidikan terhadap si terduga pelaku berinisial PR, pada Rabu (31/7/2024).

"Permasalahan dipicu uang. Penyampaian yang tidak pas, akhirnya ribut, dan terjadi penganiayaan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (31/7/2024).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas