Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat, Ketua RT: Pertemuan Terakhir 2018

Ketua RT setempat, Bambang Daryanto mengingat pertemuan terakhir dengan dengan Iguh terjadi tahun 2018.

Editor: Erik S
zoom-in Ibu dan Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Bandung Barat, Ketua RT: Pertemuan Terakhir 2018
Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Tim Inafis Polres Cimahi saat olah TKP di lokasi penemuan kerangka ibu dan anak. Keduanya ditemukan di dalam rumah mereka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Senin (29/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT -  Nasib memilukan diderita Iguh Indah Hayati (55)  dan anaknya Elia Imanuel Putra (24).

Ibu dan anak tersebut ditemukan tinggal kerangka di rumah mereka di Kompleks Perumahan Tanimulya, RT 10 RW 15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (29/7/2024).

Ketua RT setempat, Bambang Daryanto mengingat pertemuan terakhir dengan dengan Iguh terjadi tahun 2018.

Indah saat itu menceritakan permasalahan keluarga yang dialaminya. Indah bercerita bahwa suaminya, Mudjoyo Tjandra, tidak tinggal lagi bersama ia dan anaknya di rumah tersebut.

Baca juga: Soal Ibu-Anak Tinggal Kerangka: Polisi Telah Periksa 11 Saksi, Suami hingga Nama-nama di Dinding

"Katanya bahwa suaminya (Mudjoyo) sudah tidak menafkahi lagi lah gitu. Terus berinteraksi juga pernah juga. Saya ditanya oleh pihak sekolah kenapa anak itu (Elia) tidak datang saat ujian," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (2/8/2024).

Setelah mendapat informasi itu, Bambang pun inisiatif langsung mendatangi rumah mereka menanyakan kembali apa yang ditanyakan oleh pihak sekolah hingga akhirnya Bambang pun bertemu dengan Indah dan Elia.

Pak RT Bambang pun kaget saat melihat kondisi bagian dalam rumah tersebut yang berantakan.

Berita Rekomendasi

"Saat saya datang ke rumahnya memang masih ada tapi lihat rumahnya sudah dalam keadaan berantakan. Saya tanyakan kalian tidur di sini? Jawabannya iya," kata Bambang.

Kemudian pada tahun 2018 atau 2019, kata Bambang, Indah kembali mendatangi rumahnya untuk berpamitan pindah ke Sumedang sambil meminta surat perpindahan domisili.

Itu adalah pertemuan terakhir Bambang dengannya.

 "Dari situ saya sudah tidak mendapatkan kabar apa-apa lagi. Kemudian saya lihat di rumahnya ada plang mau dijual," ucapnya.

Setelah itu Bambang pun tidak mendapat kabar dari ibu dan anak tersebut hingga akhirnya suami Indah datang pada Januari/Februari 2024, tetapi pada saat itu dia tidak masuk ke dalam rumah karena rumah terkunci.

"Saya bilangin (Indah dan Elial) sudah lama sekali pindah. Abis itu dia minta izin untuk mendobrak rumah karena di gembok, tapi saya bilang ngapain kan itu rumah kamu sendiri," ujar Bambang.

Baca juga: Analisa Isi Pesan Ibu dan Anak yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Diduga Tewas 6 Tahun Lalu

Kemudian pada 29 Juli 2024, kata dia, Mudjoyo datang kembali ke rumah tersebut dan mendobrak pintu rumah bersama warga hingga akhirnya ditemukan ibu dan anak tersebut sudah menjadi kerangka.

Keterangan warga

Tetangga korban, Ai Suryati (54), menuturkan Indah dikenal sebagai sosok yang tertutup. Oleh karena itu, warga segan menyapa lebih dulu maupun bertanya tentang kepindahan Indah. Penemuan kerangka itu pun membuat Ai kaget. Ia menganggap Indah dan anaknya telah pindah rumah.

 “Jadi semenjak tidak terlihat lagi, memang anggapan kami memang katanya sudah pindah, dan sempat meminta surat pindah ke Ketua RW," ungkapnya, Selasa (30/7/2024).

Ai mengaku kali terakhir bertemu Indah sebelum pandemi Covid-19.

Baca juga: Namanya Tertulis di Dinding Rumah Penemuan Kerangka Ibu & Anak, Mudjoyo Sang Suami Diperiksa Polisi

"Terakhir ketemu sebelum Corona (Covid-19), saya lupa tahunnya. Dan itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau lewat kan kerjanya di belakang jadi hanya lewat aja," tuturnya.

Teman Indah, Entin (43), mengungkapkan hal yang senada dengan Ai, bahwa Indah adalah pribadi yang tertutup.

"Pribadinya memang tertutup, kecuali kalau ke temannya baru mau ngobrol,” jelasnya, Selasa.

Entin terakhir berkomunikasi dengan Indah pada lima tahun lalu atau 2019.

“Kebetulan saya teman main, ngobrol terakhir kurang lebih lima tahun lalu," terangnya.

Kala itu, Indah bercerita bahwa dirinya akan pindah rumah. Kepada Entin, Indah mengaku akan pindah ke Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Dia juga sempat minta maaf. Katanya kalau ada waktu main ke sana. Makannya saya gak pernah ke sini (rumah Indah) lagi," katanya.

Polisi pun telah memeriksa sejumlah saksi. Salah satunya suami dan ayah korban, Mudjoyo Tjandra.

Diketahui, Mudjoyo telah lama berpisah rumah dengan Indah dan Elia.

“Dari keterangan awal yang disampaikan pada kita, bahwa yang bersangkutan itu sudah keluar dari rumah sekitar tahun 2014 atau 2015-an,” papar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Cimahi AKBP Tri Suhartanto, Kamis (1/8/2024).

Walau demikian, Mudjoyo mengaku masih berkomunikasi dengan istri dan anaknya. Dia melakukan kontak terakhir pada November 2018. Pada Desember, dia tak lagi mendapat pesan balasan dari korban.

“Kita mencari tahu lebih dalam tempo atau rentang waktu dari November sampai Desember 2018. Ini yang sedang kita proses penyelidikannya,” sebutnya.

Polisi pun telah melakukan olah tempat keajdian perkara (TKP). Selain itu, kerangka korban juga sedang diperiksa tim forensik.

Baca juga: Kronologi Lengkap Penemuan Kerangka Ibu-Anak di Bandung, Posisinya di Dua Kasur Berbeda

Dokter forensik RS Sartika Asih, dr Adang Azhar, menjelaskan sebagai langkah pertama, tim akan memastikan apakah kerangka itu adalah Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra. Selanjutnya, tim bakal memeriksa ada tidaknya tanda-tanda yang mengarah pada tindak pidana, seperti kekerasan fisik, racun, atau unsur lain.

Sewaktu disinggung soal waktu kematian korban, Adang menjawab bahwa tim forensik belum bisa memastikannya. Akan tetapi, berdasarkan pengamatan, korban diperkirakan sudah membusuk selama lebih dari enam bulan.

“Kami sering menemukan bahwa dalam bentuk kerangka, biasanya itu minimal enam bulan. Faktor-faktor seperti cuaca dan kelembapan dapat memengaruhi proses pembusukan,” urainya, Selasa (30/7/2024).

Kerangka ibu dan anak itu ditemukan saat Mudjoyo mendatangi rumah tersebut untuk mengambil surat-surat penting. Ketika sampai, rumah itu tergembok. Setelah gembok berhasil dibuka usai Mudjoyo meminta tolong warga, ia mendapati istri dan anaknya tinggal kerangka di dalam kamar rumahnya.

Penulis: Hilman Kamaludin

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sebelum Ibu dan Anak jadi Kerangka, Pak RT Ungkap Rumah Berantakan dan Sang Anak Tidak Ikut Ujian

dan

Mencari Jejak Terakhir Ibu dan Anak di Bandung Barat, sebelum Menjadi Kerangka di dalam Rumah

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas