Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita: Pelaku Tidak Terima Korban Pasang Tarif Lebih Murah

Pelaku dan korban sama-sama pengajar atau pelatih renang di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Sumatra Utara.

Editor: Erik S
zoom-in Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Wanita: Pelaku Tidak Terima Korban Pasang Tarif Lebih Murah
TRIBUN MEDAN/ALIF
Jaimas Simaremare (40) oknum pelatih renang yang aniaya guru wanita di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Jumat (2/8/2024) lalu minta maaf dan berharap ada jalur damai. 

"Sehingga korban yang menerima tendangan tersebut langsung tersungkur dan melakukan laporan ke Polres Asahan," katanya.

Hal itu juga diakui Jaimas.  Jaimas mengaku awalnya sudah meminta agar korban dan muridnya bergeser.

Baca juga: Alat Vital Guru Olahraga di Sumut Ditendang Pelatih Renang, Begini Kondisinya Kini

"Anak saya mau sprint di kolam besar, sedangkan anak didiknya ada di sisi berlawanan. Saya minta geser agar tidak terjadi tabrakan. Maka dari itulah kejadian seperti di video itu terjadi," katanya. 

Terancam dua tahun penjara

Jaimas telah ditetapkan menjadi tersangka setelah memenuhi panggilan Polres Asahan untuk dimintai keterangan atas perbuatannya tersebut.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Asahan, Jaimas diamankan pada Senin (5/8/2024). 

Katanya, Jaimas disangkakan dengan pasal 351 ayat 1 KUHPidana tentang tindak pidana penganiayaan.

"Tersangka kami sangkakan dengan pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan. Tersangka terancam hukuman penjara dua tahun delapan bulan," jelas Rianto.

Tersangka Bukan Anggota PRSI

Berita Rekomendasi

Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan, Agus Salim, menyatakan Jaimas Simaremare merupakan guru renang privat dan bukan pengurus PRSI.

Ia sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang dilakukan di depan anak-anak.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," bebernya, Senin (5/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Agus Salim berharap kasus penganiayaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Sosok Pelatih Renang yang Tendang Guru Olahraga, Bukan Pengurus atau Anggota PRSI

"Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," ucapnya.

Kasus penganiayaan berawal ketika korban mengajak murid-muridnya latihan lompat di kolam renang dan diganggu murid pelaku.

"Pas anak (didik) korban, mau lompat di batu lompat, tiba-tiba anak didik si laki laki (pelaku) datang menurunkan anak didik korban dengan cara digendong, lokasi batu lompat pun dikuasai anak didik pelaku," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas