Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyesalan Pelatih Renang Tendang Guru Wanita di Asahan: Bukan Mau Saya, Ini Emosi Sesaat

Pelatih renang Jaimas Simaremare (40) menjadi tersangka penganiayaan setelah menendang alat vital guru perempuan.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Penyesalan Pelatih Renang Tendang Guru Wanita di Asahan: Bukan Mau Saya, Ini Emosi Sesaat
TRIBUN MEDAN/ALIF
Jaimas Simaremare (40) oknum pelatih renang yang aniaya guru wanita di kolam renang Sabty Garden, Kisaran, Kabupaten Asahan, Jumat (2/8/2024) lalu minta maaf dan berharap ada jalur damai. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi menangkap dan menetapkan pelatih renang Jaimas Simaremare (40) menjadi tersangka penganiayaan setelah menendang alat vital guru perempuan hingga pingsan di kolam renang Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatra Utara. 

Tersangka JS pun memohon maaf kepada korban dan keluarganya.

"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada Ibu Asliani Siregar dan ini bukan mau saya. Ini adalah emosi sesaat, saya minta maaf," katanya di Polres Asahan, Selasa (6/8/2024). 

Sambil terisak, Jaimas juga menyampaikan keinginannya untuk menempuh jalur damai dengan korban. 

"Saya minta maaf perempuan adalah mama saya, dan perempuan adalah istri saya dan perempuan adalah saudara saya, ini yang saya bilang."

"Semoga boleh berikan doa bagi kami, supaya kami boleh berdamai," ungkapnya sambil terisak. 

Jaimas mengungkapkan, ia telah melatih renang selama tiga tahun dan korban selama dua tahun.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, ia dan korban memiliki cara masing-masing dalam melatih siswanya.

Penganiayaan itu terjadi saat ia hendak menyelesaikan latihan. 

Saat itu, kata Jaimas, area yang digunakan muridnya dipakai siswa korban. 

Tersangka berusaha berkomunikasi dengan korban dan suaminya agar bisa berbagi waktu dalam melatih, namun menurut JS, korban tidak setuju.

Baca juga: 5 Fakta Pelatih Renang Tendang Kelamin Asriani hingga Tersungkur: Perang Tarif dan Rebutan Lahan

JS kemudian mengaku emosi dan penganiayaan itu terjadi. 

"Jadi anak didik saya sudah mau selesai untuk latihan terakhir dan korban menyusun anak didiknya di sebelah barat. Di situ saya komplain dan terjadilah yang ada viral sekarang," ujarnya.

Perselisihan itu tak hanya karena rebutan lahan latihan saja.

Persoalan tarif juga menjadi pemicu keduannya saling cekcok. 

Masalah muncul ketika Asriani memberikan tarif lebih murah.

Jaimas mematok tarif Rp500 ribu untuk satu gaya renang sampai muridnya bisa, sementara Asriani lebih murah.

Dia mematok tarif Rp500 ribu untuk dua gaya sekaligus hingga muridnya bisa.

"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 ribu persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas.

Kondisi Korban 

Suami korban, Habib, telah memaafkan tersangka, namun tetap memproses kasus ini secara hukum.

"Saya sudah memaafkan pelaku. Namun, saya berharap, proses hukum tetap berjalan," ungkap Habib, Selasa, dikutip dari TribunMedan.com. 

Habib menilai, perbuatannya terhadap istrinya sangat tidak bisa ditoleransi. 

"Istri saya sampai saat ini masih dirawat," katanya.

Habib mengatakan, istrinya diketahui sudah mulai pulih, namun mentalnya belum. 

"Kalau kesehatan, sudah terlihat membaik. Namun, psikisnya belum," katanya.

Tangkapan layar video amatir warga yang memperlihatkan oknum pelatih renang tendang alat vital seorang guru olahraga wanita di Kolam Renang Sabty Garden, Jalan Diponegoro, Kabupaten Asahan. Korban kini telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Asahan.
Tangkapan layar video amatir warga yang memperlihatkan oknum pelatih renang tendang alat vital seorang guru olahraga wanita di Kolam Renang Sabty Garden, Jalan Diponegoro, Kabupaten Asahan. Korban kini telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Asahan. (HO)

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Asahan, Wotoyo bersama Ketua Koni Asahan, Harris menjenguk korban penganiayaan yang dilakukan oleh oknum pelatih renang, Jaimas Simaremare, Selasa (6/8/2024).

Hal ini dilakukan untuk mengangkat kembali semangat korban yang sempat syok dan mengalami trauma.

"Hari ini kami mengunjungi Asliani Siregar, korban penganiayaan yang viral untuk mengangkat kembali semangatnya untuk berkontribusi di bidang olahraga," kata Witoyo.

Lanjutnya, Asliani diharapkan dapat kembali melatih seperti biasa.

Ia juga berharap, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kejadian ini sangat miris terjadi. Namun, kami berharap, ini tidak terulang kembali di bidang olahraga. Kami juga berharap, Asliani dapat kembali melatih, karena dia ini salah satu pendidik olahraga yang baik," ungkap Witoyo.

Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Pelatih Renang Tendang Alat Vital Guru Resmi Tersangka, Kadispora dan KONI Jenguk Korban

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunMedan.com/Alif Al Qadri Harahap) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas