Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Sandera dan Siksa Bayinya di Pinrang Nangis Saat Diamankan, Benturkan Kepala ke Dinding

Dalam video yang beredar diunggah, Selasa, (6/8/2024), pria tersebut tampak meraung-raung saat diamankan pihak kepolisian dan TNI

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pria yang Sandera dan Siksa Bayinya di Pinrang Nangis Saat Diamankan, Benturkan Kepala ke Dinding
TribunSumsel.com
Sosok ayah menyekap dan menganiaya anak kandungnya yang berusia 1 tahun usai diceraikan istri 

TRIBUNNEWS.COM, PINGRANG - Viral video di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) aksi pria menyandera hingga menyiksa anak kandungnya yang masih bayi di rumah.

Ia kemudian menyiksa anak kandungnya sendiri gara-gara tidak terima diceraikan oleh istri.

Ancaman pembunuhan juga dilontarkan oleh pelaku.




Dalam video yang beredar diunggah akun Instagram @mksinfo.official pada Selasa, (6/8/2024), pria tersebut tampak meraung-raung saat diamankan pihak kepolisian dan TNI.

Nampak aparat kepolisian itu menggendong bayi yang sebelumnya digantung oleh pelaku.

Pria bernama Sandi (25), asal Desa Massulowalie, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Sulsel meronta.

Ia menangis serta beberapa kali membenturkan kepalanya ke dinding kayu rumahnya.

Baca juga: Kapolres Pinrang Menangis saat Selamatkan Bayi yang Disandera Ayahnya, Elus Lembut Kepala Korban

BERITA TERKAIT

Sandi yang mengenakan baju kaos oblong berwarna hitam dan celana jeans hitam tak berhenti meluapkan tangisannya.

Polisi berhasil mengamankan Sandi dari atas rumahnya ke mobil polisi.

"Kasihan dia (bayi) kasian, sabar tenang," ujar aparat kepolisian.

Sandi terlihat hendak melawan namun karena banyak aparat yang memegang.

Beberapa saat, Sandi sempat pingsan hingga diberikan minum oleh warga dan dibawa keluar.

Melansir dari Tribuntoraja.com, polisi mendatangi kediamannya setelah ia dilaporkan mengurung diri bersama anaknya yang masih berusia 1 tahun 2 bulan.

Kedatangan polisi membuat warga memadati rumah Sandi untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Sandi sudah 16 jam bersama balitanya di dalam rumah, sejak Minggu (4/8/2024) mulai pukul 19.00 Wita hingga Senin (5/8/2024) pukul 10.00 Wita.

Dia tidak mau ditemui siapapun dan menuntut istrinya segera pulang.

Beberapa hari terakhir, istri Sandi pulang ke rumah orangtuanya.

Selama mengurung diri, Sandi mengirim video ke istrinya.

Video itu merekam ulah pria muda itu menyiksa anaknya dengan cara mengikat kakinya lalu digantung.

Baca juga: Motif Ayah di Pinrang Sandera Bayi 16 Jam, Kirim Video Penganiayaan dan Ancaman Pembunuhan ke Istri

Sandi mengancam akan membunuh anaknya jika istrinya tidak pulang ke rumah.

Sang istri lantas melaporkan pengancaman tersebut ke pihak polisi.

Setelah melakukan pendekatan, polisi akhirnya bisa masuk ke dalam rumah dan mengamankan balita tersebut.

Sandi kemudian dibawa ke Polres Pinrang.

Kesal Istri Minta Cerai

Kasat Reskrim Polres Pinrang, Iptu Andi Reza Pahlawan, Senin (5/8/2024), mengatakan motif pelaku melakukan hal tersebut lantaran jengkel terhadap istrinya yang meminta pisah ranjang.

"Motifnya pelaku kesal dengan isterinya karena pisah ranjang," kata Reza.

Pengakuan Sandi,  dia juga kesal kepada mertuanya karena melarang istrinya pulang ke rumahnya.

Sandi makin stres setelah mengetahui jika ternyata ayah kandungnya pernah hampir memperkosa istrinya.

"Ada semua'mi pak (masalah). Saya sudah pisah sama istri, mertuaku larang istriku pulang, terus istriku pernah tanya saya kalau dia pernah mau diperkosa sama bapakku," jelas Reza mengutip pengakuan Sandi.

Atas perbuatannya, Sandi terancam hukuman penjara 5 tahun.

Dia dijerat Pasal 80 ayat 2 undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang penganiayaan berat terhadap anak di bawah umur dengan ancaman lima tahun penjara.

"Kami kenakan pasal 80 ayat 2 undang-undang Nomor 35, ancaman hukumannya lima tahun penjara," ungkapnya.

Untuk balita yang menjadi korban akan didampingi oleh unit PPA Polres Pinrang untuk penanganan trauma atas kekerasan dan penyanderaan yang dialami selama 16 jam.

"PPA yang dampingi untuk penyembuhan trauma korban. Alhamdulillah tidak ada luka, tapi harus dirawat di rumah sakit karena dehidrasi dan kekurangan vitamin selama disandera oleh ayahnya," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ogah Diceraikan Istri, Ayah Tega Sekap dan Aniaya Anak Kandung, Nangis hingga Pingsan saat Diamankan

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas