Pihak Keluarga Aulia Risma Lestari Siap Berikan Buku Harian ke Polisi
Kuasa hukum keluarga Aulia Risma, Susyanto menuturkan, pihak keluarga siap menyerahkan buku diari tersebut kepada penyidik polisi bila dibutuhkan.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Buku harian atau buku diari milik Aulia Risma Lestari (30), mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PDDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip), yang diduga mengakhiri hidupnya, sempat viral di media sosial.
Buku tersebut berisikan curhatan Aulia Risma sebelum ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di Semarang, Jawa Tengah.
Buku harian tersebut kini sudah disimpan oleh pihak keluarganya.
Kuasa hukum keluarga Aulia Risma, Susyanto, mengatakan pihak keluarga siap menyerahkan buku diari tersebut kepada penyidik polisi bila dibutuhkan.
Pihaknya akan bersikap kooperatif dengan semua proses hukum yang berjalan.
"Jadi nanti itu kami akan serahkan apabila dibutuhkan oleh pihak penyidik. Untuk saat ini kami masih fokus kepada masa berkabung," ujarnya, Jumat (16/8/2024), dilansir TribunJateng.com.
Selain itu, Susyanto juga memastikan akan memberikan keterangan kepada penegak hukum soal adanya perundungan.
Diketahui, Aulia Risma sempat berkomunikasi dengan keluarganya sebelum ditemukan tewas.
Menurut Susyanto, tak ada keanehan dari Aulia Risma saat berkomunikasi dengan keluarganya.
Bahkan, komunikasi masih baik-baik saja sebelum Aulia Risma akhirnya meninggal.
"Baik-baik saja masih dalam kapasitas wajar (komunikasi). Masih dalam keadaan aktivitas."
Baca juga: Kemenkes Datangi Rumah Keluarga Dokter Aulia Risma Lestari, Kuasa Hukum: Mereka Kumpulkan Data
"Bahkan menjelang meninggal dunia pun masih komunikasi dengan pihak keluarga," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, pihak kepolisian juga masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian Aulia Risma dan dugaan perundungan.
Sejumlah saksi dan bukti seperti CCTV, buku diari, hingga obat-obatan diperiksa.
Sebab, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Aulia Risma.
"Tubuh korban tak ada tanda-tanda kekerasan hanya ada luka suntik."
"Di sampingnya, ditemukan satu ampul (botol obat) sudah habis dan satu ampul masih sisa," ujar Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, Kamis (15/8/2024).
Lebih lanjut, Andika mengatakan obat yang ditemukan diduga disuntikkan dengan dosis tertentu ke tubuh Aulia Risma.
"Itu masih dugaan, nanti dokter forensik yang periksa secara persis total obat yang masuk ke tubuh korban."
"Diduga korban meninggal dunia karena obat itu," ungkapnya.
Baca juga: 6 Poin Pernyataan Undip soal Meninggalnya Aulia Risma Lestari
Andika juga menyinggung soal buku diari Aulia Risma.
Isi buku diari juga tak jauh berbeda dengan curhatan korban ke ibunya soal beratnya mata pelajaran di perkuliahan.
Aulia Risma juga curhat ingin keluar dari kuliah, namun tak bisa karena ia merupakan mahasiswi beasiswa.
"Korban merupakan mahasiswa jalur beasiswa yang beberapa kali menyatakan ingin keluar dari program tersebut."
"Namun, karena ada biaya-biaya yang harus dibayar maka tak jadi keluar," bebernya.
Disinggung soal adanya perundungan, pihak kepolisian bakal memastikannya terlebih dahulu dengan melakukan klarifikasi ke teman-teman korban.
"Undip juga sedang investigasi sembari kami melakukan penyidikan," tuturnya.
Investigasi Undip
Diwartakan, pihak Universitas Diponegoro (Undip) telah melakukan investigasi internal terkait kasus ini.
Dari hasil investigasi internal tersebut, pihak Undip menampik ada perundungan yang menyebabkan korban mengakhiri hidup.
"Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal Undip, hal tersebut tidak benar,"
"Almarhumah selama ini merupakan mahasiswi yang berdedikasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," ujar Rektor Undip, Suharmomo, lewat siaran pers di laman universitas, Kamis.
Meski begitu, pihak Undip tak menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami korban untuk melindungi privasi korban.
Pihak Program Studi (Prodi) Anaestesi, lanjut Suharmomo, juga menyikapi masalah kesehatan yang dialami korban dengan melakukan pemantauan.
"Pengelola Pendidikan Program Studi Anestesi menyikapi problem kesehatan yang dialami korban dengan memantau secara aktif perkembangan kondisi yang bersangkutan selama proses pendidikan," ujarnya.
Korban pun sempat mengundurkan diri, namun karena menerima beasiswa, korban mengurungkan niatnya.
"Berdasarkan kondisi kesehatannya, korban sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri, namun karena beliau adalah penerima beasiswa sehingga secara administratif terikat dengan ketentuan penerima beasiswa, sehingga korban mengurungkan niat tersebut," lanjutnya.
Pihak universitas juga terbuka dengan fakta valid di luar hasil investigasi dan siap berkoordinasi dengan pihak manapun.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Misteri Buku Harian Dokter Aulia Risma Lestari, Akan Diberikan ke Polisi Jika Dibutuhkan
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Fajar Bahruddin Achmad)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.