Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Derita Nizam Hidup Bersama Ibu Tiri: Dikunci di Luar Rumah Semalaman, Dibiarkan Lemas hingga Tewas

Ahmad Nizam, bocah laki-laki berusia 6 tahun di Pontianak tewas dibunuh ibu tirinya, ia tak diberi makan hingga dibiarkan lemas.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Derita Nizam Hidup Bersama Ibu Tiri: Dikunci di Luar Rumah Semalaman, Dibiarkan Lemas hingga Tewas
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Tangkap layar postingan viral yang membahas kasus pembunuhan anak oleh ibu tiri di Pontianak dan (Kanan) Rumah tempat bocah 6 tahun bernama Ahmad Nizam Alfahri ditemukan meninggal dunia di dalam karung diduga dibunuh ibu tirinya, Kamis 23 Agustus 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Ahmad Nizam, bocah laki-laki berusia 6 tahun asal Kalimantan Barat (Kalbar), mengalami penderitaan hidup bersama ibu tirinya, IF (24).

Penderitaan itu bahkan membuat Nizam harus kehilangan nyawanya.

Jasad Nizam ditemukan dalam karung yang diisi sampah di sebelah rumahnya di Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalbar, Kamis (23/8/2024).

Sebelum ditemukan tewas, bocah itu sempat dikunci di luar rumah dalam keadaan hujan deras semalaman dan tak diberi makan.

Dilansir TribunPontianak.co.id, kejadian bermula pada Senin (19/8/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, Nizam yang baru pulang dari sekolah dimarahi oleh ibu tirinya.

Lalu, dalam keadaan hujan deras, IF mengunci korban di halaman belakang rumah.

Berita Rekomendasi

IF tidak memperbolehkan Nizam masuk rumah dan tak memberi bocah itu makan.

Selama semalaman, IF membiarkan korban berada di luar rumah.

Keesokan harinya, Selasa (20/8/2024) pukul 11.00 WIB, IF melihat korban di halaman belakang rumah dalam keadaan lemas.

Kemudian, IF membawa masuk korban ke dalam rumah dan menyuruh korban untuk mandi.

Baca juga: Viral Mayat Bocah dalam Karung di Pontianak, Ternyata Dibunuh Ibu Tiri, Korban Tak Diberi Makan

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, mengatakan korban sempat didorong hingga kepalanya terbentur ubin lantai kamar mandi.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi."

"Hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkapnya, Jumat (23/8/2024).

Selanjutnya, korban dimandikan oleh pelaku dan setelahnya disuruh duduk di ruang depan TV.

Namun, karena merasa lemas, korban mencoba untuk berbaring di tempat tersebut.

Melihat kondisi korban, pelaku tetap tidak memberikan makan dan hanya memberi minum.

Hingga sore, kondisi korban semakin lemas.

Lalu, IF meninggalkan korban untuk menyusui dan menidurkan anak kandungnya yang masih bayi.

Setelah menidurkan anak kedua, IF keluar kamar dan melihat korban sudah susah bernapas.

Kemudian, IF mencoba memberikan bantuan pernapasan dengan cara meniup mulut dan menekan dada korban.

Dengan bantuan itu, korban kembali bernapas teratur. Namun, kondisi itu tak berlangsung lama.

Beberapa menit kemudian, pelaku melihat korban kembali susah bernapas. Bahkan, napas korban saat itu sudah tersengal-sengal.

Pelaku berniat memberikan bantuan pernapasan kembali, namun korban sudah tak bernapas lagi.

Setelah dicek, ternyata detak jantung korban sudah berhenti dan korban juga tidak bergerak lagi.

Baca juga: Sempat Hilang, Bocah 6 Tahun di Pontianak Ditemukan Tewas dalam Karung Samping Rumahnya

Mendapati anak tirinya tewas, IF pun panik dan berjalan keluar masuk area ruang TV dan halaman belakang rumah.

IF lantas menyeret tubuh korban ke halaman belakang rumah dekat kompor dan mencari plastik sampah.

Setelah mendapat plastik dan karung, IF langsung membungkus tubuh korban.

"IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan."

"Serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," terang Raden.

Wadir Reskrimum Polda Kalbar, AKBP Harry Yudha Siregar, mengungkapkan motif IF melakukan perbuatannya karena cemburu.

IF merasa suaminya lebih sayang kepada korban dibanding dirinya dan anak yang baru dilahirkannya.

"Kalau dari hasil BAP, dia ini ada rasa cemburu terhadap si korban, karena korban adalah anak bawaan daru suami atau anak tirinya."

"Dari mengandung sampai melahirkan, tersangka merasa bahwa suami lebih memperhatikan korban dibanding anak yang dikandung tersangka," katanya, Sabtu (24/8/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Bocah 6 Tahun Diduga Dibunuh Ibu Tiri, Sempat Dikunci di Luar Rumah Satu Malam & tidak Diberi Makan

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPontianak.co.id/Ferryanto/Ferlianus Tedi Yahya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas