Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Tersangka Pembunuhan di Banten Ubah Target dari Ibu ke Anak: Lagi Hamil, Susah Dieksekusi

Terungkap alasan tersangka pembunuhan di Banten mengubah target dari ibu ke anak, alasan kemudahan eksekusi.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
zoom-in Pengakuan Tersangka Pembunuhan di Banten Ubah Target dari Ibu ke Anak: Lagi Hamil, Susah Dieksekusi
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
5 tersangka kasus pembunuhan bocah Cilegon dihadirkan polisi di hadapan awak media, Senin (23/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Tersangka pembunuhan bocah berusia 5 tahun berinisial APH, yang jasadnya ditemukan dengan wajah dilakban, sempat mengubah target.

Mulanya, bukan APH yang menjadi target pembunuhan, melainkan sang ibu berinisial A.

Namun, tersangka yang terdiri dari tiga emak-emak dan dua pria memutuskan mengubah target dua hari sebelum eksekusi.

Alasannya karena ibu korban tengah hamil. Selain itu, A yang sudah dewasa akan susah saat dieksekusi.

Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula.

Adapun identitas kelima tersangka yakni tiga emak-emak berinisial SA (38), RH (38), dan EM (23), sedangkan dua lainnya pria berinisial UH (22) dan YH (32).

"Keterangan dari tersangka RH, kenapa mengubah target karena mereka beranggapan si ibu korban ini sudah dewasa, besar, lagi hamil, akan susah ketika dieksekusi," ujarnya, Kamis (26/9/2024), dilansir Kompas.com.

BERITA REKOMENDASI

Hardi menjelaskan, RH dan SA telah merencanakan menghabisi nyawa A sebulan sebelum penculikan pada Selasa (17/9/2024).

Namun, pada Minggu (15/9/2024) rencana itu diubah dengan mengganti target sasaran anak dari A, yakni APH.

Hardi menuturkan, RH, SA, dan EM menculik korban saat kondisi kontrakan korban di Ciwaduk, sepi.

Sebelum menculik, SA dan EM telah mengintai APH sejak kedua orang tuanya pergi.

Baca juga: Dendam Membara Emak-emak Penyuka Sesama Jenis Latari Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Banten

SA dan EM lantas menyekap korban di sebuah ruangan yang dijadikan gudang oleh RH.

Ruangan itu hanya berjarak sekitar lima langkah dari kamar kontrakan keluarga korban.

Di ruangan itu juga tersangka menghabisi nyawa korban.

"Jadi lokasi eksekusinya itu mereka membunuh korban ini itu sebelahan kamar. Jadi posisinya itu kontrakan kamar-kamar, itu sebelahnya hanya sebelahan," ungkap Hardi.

Mayat korban lantas dibawa menggunakan ransel.

Kemudian pada Rabu (18/9/2024), SA dan RH menyiapkan rencana untuk membuang mayat korban.

Dari sejumlah rencana, mereka memutuskan membawa jasad korban ke Kabupaten Pandeglang, Banten, tepatnya ke rumah tersangka UH dan YH.

Mereka meminta UH dan YH mencari jurang untuk membuang mayat korban.

"Sempat diusulkan dikuburkan tapi mereka takut, mereka akhirnya bersama-sama ke arah Lebak untuk membuang di jembatan dekat pantai," paparnya.

Hingga akhirnya jenazah bocah yang wajahnya terlakban itu ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Kamis (19/9/2024).

3 Motif Tersangka Bunuh Korban

Melansir TribunBanten.com, pelaku utama dalam kasus ini yakni SA, RH, dan EM.

Sementara dua pria yakni UH dan YH berperan membantu membuang mayat korban.

Adapun otak dari penculikan dan pembunuhan itu adalah SA.

Baca juga: Pembunuhan Sadis Bocah 5 Tahun di Banten, Terungkap Ada Pelaku Sempat Sarankan Jasad Korban Dibakar

Ada sejumlah alasan yang mendasari tersangka tega menghabisi nyawa bocah perempuan itu.

Pertama, kata Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara karena sakit hati dengan perlakuan ibu korban.

"Motif sementara yang kami dalami, pelaku SA dan RH merasa sakit hati atas perlakuan ibu korban berinisial A," katanya, Senin (23/9/2024).

Berdasarkan pengakuan tersangka, ibu korban kerap memarahi anak SA.

5 tersangka kasus pembunuhan bocah Cilegon dihadirkan polisi di hadapan awak media, Senin (23/9/2024).
5 tersangka kasus pembunuhan bocah Cilegon dihadirkan polisi di hadapan awak media, Senin (23/9/2024). (TribunBanten.com/Ahmad Tajudin)

Hal itulah yang membuat SA sakit hati hingga memiliki niat melakukan pembunuhan terhadap keluarga korban.

Selain sakit hati, alasan lain berkaitan dengan utang pinjaman online.

"Jadi, SA dan RH ini memiliki utang pinjol dengan menggunakan identitas A," jelasnya.

SA dan RH menggunakan identitas ibu korban untuk meminjam uang online sekira Rp75 juta.

Ibu korban yang mengetahui hal itu tak terima dan berujung berselisih dengan SA dan RH.

Alasan ketiga, pembunuhan itu juga dilatarbelakangi asmara sesama jenis.

Hubungan terlarang itu terjadi antara tersangka SA dan RH.

"Ini untuk pelaku memiliki penyimpangan seksual untuk hubungan sesama jenis," ucap Indra.

SA cemburu terhadap ibu korban yang sering dekat dengan RH.

"EM, atas perintah SA dan RH dengan iming-iming akan uang sebesar Rp50 juta untuk ikut serta melakukan pembunuhan," urainya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Utang Pinjol & Hubungan Sesama Jenis SH dan RH Jadi Motif Penculikan dan Pembunuhan Bocah di Cilegon

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanten.com/Ahmad Tajudin, Kompas.com/Rosyid Ridho)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas