TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta Ilafi, meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Telogorejo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (6/10/2024).

Yoga meninggal setelah dirawat akibat kecelakaan maut di Tol Pemalang-Batang KM 346, di Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa (1/10/2024).

Kapolres Boyolali itu menyusul dua ajudannya yang lebih dulu meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tol Batang.

Kabar meninggalnya Yoga dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Artanto.

Jenazah Yoga kemudian diberangkatkan ke rumah duka di Depok, Jawa Barat, Minggu malam, untuk dimakamkan pada Senin (7/10/2024).

"Meninggal pukul 20.00 WIB, akan dimakamkan di Depok," kata Artanto, Minggu, dilansir TribunSolo.com.

Lantas, seperti apa rekam jejak Muhammad Yoga?

Muhammad Yoga lahir di Surakarta, Jawa Tengah.

Ia merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 2003.

Yoga baru menjabat sebagai Kapolres Boyolali sejak Rabu (17/7/2024), menggantikan AKBP Petrus Parningotan Silalahi.

Artinya, Yoga baru tiga bulan menduduki jabatan sebagai Kapolres Boyolali sebelum akhirnya berpulang akibat kecelakaan di Tol Batang.

Baca juga: Kapolres Boyolali Susul 2 Ajudannya Meninggal akibat Kecelakaan di Tol Batang, Sempat Syok

Sebelum menjabat sebagai Kapolres Boyolali, Yoga bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 6 tahun.

Yoga juga pernah menduduki jabatan strategis lainnya di kepolisian.

Pria yang tumbuh dan besar di Medan, Sumatra Utara itu pernah bertugas di Polda Maluku, Polda Kepulauan Riau (Kepri), Banjarmasin, dan Sumatra Utara.

Di Polda Kepri, Yoga pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polresta Barelang.

Kemudian, menjadi Kasat Reskrim di Polres Karimun, serta menduduki jabatan sebagai Kasat Polair di Polres Karimun.

Yoga juga pernah bertugas di polsek lainnya.

Namun, Karier Yoga harus terhenti pada Minggu (6/10/2024). Dia mengembuskan napas terakhir setelah dirawat selama 5 hari di RS Telogosari, Semarang.

Yoga berpulang setelah mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan dalam perjalanan menengok keluarga yang sakit di Jakarta.

Mobil itu ia tumpangi bersama sopir dan ajudannya, yakni Bripda Rio Risna Saputra dan Bripda Vabrillian Dean Artono.

Kedua ajudan Yoga itu duduk di depan dan tewas di lokasi kejadian.

Sementara, Yoga duduk di kursi penumpang dan saat itu menjadi satu-satunya penumpang yang selamat.

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan maut itu terjadi bermula saat mobil yang ditumpangi Kapolres Boyolali menabrak bagian belakang truk trailer yang mengangkut tiang listrik.

Kernet truk trailer pengangkut tiang listrik, P (20), menceritakan detik-detik kecelakaan yang melibatkan mobil Kapolres Boyolali.

Baca juga: Baru 3 Bulan Dilantik, Kapolres Boyolali Berpulang, Korban Laka di Tol Batang Jadi 3 Orang

Saat kejadian, P mendengar suara seperti ban meletus.

"Awalnya kami tidak tahu ada mobil yang menabrak, hanya terdengar seperti suara letupan ban meletus."

"Sebelumnya, ban truk kami memang bocor," ungkap P saat ditemui di Exit Tol Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa.

Sopir truk kemudian menepi dan melihat mobil Kapolres Boyolali tersangkut di bagian belakang truk mereka.

Menurut P, saat kejadian, truk melaju dengan kecepatan sekitar 40 kilometer per jam karena muatan yang cukup berat.

"Saat itu, lalu lintas cukup sepi. Sudah ada lampu dan kerucut di belakang," terang dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 5 Hari Dirawat Pasca Kecelakaan di Tol Batang, Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Meninggal Dunia

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Malvyandie Haryadi, TribunSolo.com/Tri Widodo)