Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proses Otopsi Calon Pramugari di Asahan Melibatkan Ahli Forensik Independen

Seorang warga, Hendra yang menonton ekshumasi mengaku bau menyengat sudah mulai tercium

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Proses Otopsi Calon Pramugari di Asahan Melibatkan Ahli Forensik Independen
Alif Alqadri Harahap/tribun-medan.com
Persiapan ekshumasi atas kematian Ade Nurul Fadilah, calon Pramugari di sekolah penerbangan di Kota Medan di perkuburan muslim, Jalan Melati, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Jumat (1/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Medan Alif Al Qadri Harahap

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Makam  calon pramugari,  Ade Nurul Fadilah (18) yang meninggal dunia di asrama sekolah penerbangan di Kota Medan dibongkar oleh tim Jatanras Polda Sumatera Utara bersama dengan ahli forensik. 

Pembongkaran ini menjadi tontonan bagi masyarakat yang penasaran dengan ekshumasi dan membuat kompleks pemakaman penuh masyarakat. 

 Pengacara keluarga, Tommy Faisal Pane mengatakan saat ini tim ahli forensik telah membongkar dan mengangkat jasad korban untuk dilakukan otopsi

"Sudah dibongkar, tadi terakhir sudah diangkat ke atas meja untuk sementara diotopsi oleh dokter forensik," kata Tommy, Jumat (1/10/2024). 

Ahli forensik independen yang dibawa oleh keluarga turut mengikuti otopsi dan mengambil sample untuk diteliti. 

"Tadi terakhir dari sana, saya melihat jasad sudah diangkat dan sudah mulai dilakukan pemeriksaan.

Berita Rekomendasi

Dokter independen, Reinhard juga mengikuti seluruh rangkaian yang dilakukan," kata Tommy. 

Baca juga: Makam Calon Pramugari di Medan Dibongkar Siang Nanti, Ini yang Dicari Polisi

Lanjutnya, saat ini pihaknya masih menunggu ekshumasi dilakukan dan ia berharap tidak ada hal yang menjadi kendala. 

Seorang warga, Hendra yang menonton ekshumasi mengaku bau menyengat sudah mulai tercium. 

"Tadinya sudah ramai, karena sudah mulai bau semuanya bepergian.

Keluarga juga yang sempat dekat dari pemakaman, keluar dari komplek pemakaman karena tidak tahan," kata Hendra. 

Ia penasaran dengan proses ekshumasi yang baru ini dilakukan di kampungnya. 

"Di Asahan memang sudah pernah, tapi ini di kampung kami. Baru kali inilah. Makanya kami penasaran ingin melihat," ungkapnya. 

Diketahui warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar di dalam kamar asramanya pada Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 23.00 WIB.

Ade merupakan siswi di salah satu sekolah calon pramugari di Kota Medan.

Pihak keluarga menduga kematian Ade tidak wajar dan mencurigai adanya upaya penutupan informasi oleh pihak sekolah.

 Keluarga menemukan bekas cekikan di leher serta memar di kaki dan tangan Ade.

Melalui kuasa hukumnya, Tommy Faisal Pane, keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polda Sumut dengan laporan polisi bernomor LP STTLPB1507X2024SPKTPolda Sumut.

"Kalau dari tanda-tandanya ada luka lebam di bagian bahu, pinggang, dan jarinya membiru.

Di lehernya ada bekas jari. Dari forensik, itu menandakan meninggal dunia karena kehabisan oksigen," ungkap Tommy Faisal Pane.

Permintaan Ekshumasi dan Autopsi
 

Keluarga mendesak pihak kepolisian untuk melakukan ekshumasi guna pemeriksaan lebih lanjut.

"Kami sudah mengajukan untuk dilakukan otopsi karena sejak kematian tidak dilakukan otopsi. Kami menduga adanya tindakan kekerasan," tambah Tommy.

 Saat ini, laporan tersebut ditangani dengan dugaan pasal penganiayaan hingga mengakibatkan kematian, Pasal 351 ayat 3 subsider jo Pasal 338.

Keluarga juga berencana mengejar Pasal 340 tentang pembunuhan berencana, mengingat adanya indikasi kesengajaan.

Putri, kakak kandung korban, merasa terkejut dengan berita kematian adiknya.

"Awalnya kami diberitahu pihak sekolah bahwa adik kami mengalami sakit kepala. Tidak lama kemudian, kami mendapat kabar bahwa dia sudah meninggal dunia," katanya.

Setelah membawa jenazah ke rumah, keluarga menemukan kejanggalan di tubuh korban, seperti bekas memar di dada.

"Kami berharap peristiwa ini dapat terungkap dan pelakunya dapat diadili," harap Putri.

Latar Belakang Korban

Ade Nurul Fadilah adalah siswa terbaik di SMK Negeri 1 Kisaran dan telah menjalani pendidikan di sekolah penerbangan di Kota Medan sejak 29 Juli 2024.

Dia memiliki cita-cita untuk menjadi pramugari dan ingin membantu keluarganya setelah bekerja.

"Dia sudah berniat untuk menyelesaikan sekolah adiknya hingga jenjang kuliah," ujar Putri.

Keluarga berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan transparan dan adil, serta menemukan kejelasan mengenai kematian Ade Nurul Fadilah.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ekshumasi Calon Pramugari yang Meninggal di Sekolah Penerbangan di Medan Digelar

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas