Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Awal Mula Penyerangan Warga oleh 33 Prajurit TNI di Deli Serdang, Dipicu Geng Motor

Panglima TNI menjelaskan insiden penyerangan terhadap warga sipil, berawal teguran terhadap geng motor.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Awal Mula Penyerangan Warga oleh 33 Prajurit TNI di Deli Serdang, Dipicu Geng Motor
Tribun Medan
Momen ratusan warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, menggeruduk Batalyon Artileri Medan (Armed) sambil membawa mayat Raden Barus, diduga korban pembunuhan personel TNI pada Jumat malam, Sabtu (9/11/2024). Mereka meminta pertanggungjawaban atas kematian korban dan korban luka akibat penyerangan. 

TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengungkapkan insiden penyerangan yang melibatkan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Armed 2KS terhadap warga sipil di Desa Selamat, Kecamatan Sibirubiru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berawal dari teguran terhadap geng motor.

Penyerangan ini mengakibatkan tewasnya seorang warga, Raden Saleh (60 tahun), dan melukai belasan lainnya.

Jenderal Agus menjelaskan, penyerangan dimulai ketika anggota TNI menegur geng motor yang dianggap mengganggu ketertiban masyarakat.

"Terjadi adu mulut, perkelahian, kemudian maka terjadilah perkelahian massal," ujar Agus dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (11/11/2024).

"Karena kita harus sepakat ya geng-geng motor, ya semacam itu lah harus ditertibkan karena kan meresahkan masyarakat, mengganggu juga jalan-jalan umum," sambungnya.

Pangdam I Bukit Barisan telah mengambil langkah untuk menemui keluarga korban dan memberikan perawatan kepada warga yang terluka.

"Anggota yang terlibat sedang kami proses dalam BAP," kata Agus.

Berita Rekomendasi

Mengenai kemungkinan pemecatan, Agus meminta agar semua pihak menunggu proses hukum selesai.

"Ya nanti dari hasil pengembangan BAP itu akan bisa bertambah bisa berkurang," kata Agus.

Kepala Desa Selamat, Bahrun, menambahkan, serangan terjadi pada malam Jumat (8/11/2024) hingga dini hari Sabtu (9/11/2024).

"Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta," ujar Bahrun dalam acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).

Baca juga: Penyerangan Brutal oleh 33 Prajurit TNI di Deli Serdang: Seorang Lansia Tewas, 13 Warga Luka-luka

Setelah mengetahui tewasnya Raden, warga Desa Selamat menggelar protes dengan mengarak jenazahnya ke markas Batalyon Armed 2.

"Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi malah menjadi korban serangan TNI," kata Bahrun. 

Seorang warga, Herna, menambahkan, Raden Barus adalah korban kebrutalan personel TNI.

"Ke sini nuntut keadilan. Dia pelindung kenapa dia pembunuh," tegasnya.

Situasi Terkini

Meskipun situasi di Desa Selamat mulai kondusif, warga masih merasa trauma dan khawatir.

"Seharusnya rakyat merasa aman dengan adanya markas tentara di desanya, tapi kami justru merasa ketakutan," keluh Bahrun.

Kapendam Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyatakan langkah-langkah telah diambil untuk memastikan situasi aman dan kondusif, serta melakukan pemeriksaan terhadap oknum pelaku yang terlibat.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Panglima TNI Sebut Awalnya Prajurit Batalyon Armed Tegur Geng Motor, Raden Barus Usia 60 Tahun Tewas

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas