Ini Isi Lengkap Surat Teror Ancaman Bom di Kampus Unpar Bandung
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast juga membenarkan terkair adanya teror ancaman bom tersebut.
Editor: willy Widianto
Laporan Reporter Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Surat kaleng berisi ancaman bom mendadak bikin geger civitas akademika di Universitas Katolik Parahyangan(Unpar), Bandung, Jawa Barat. Teror bom via surat tersebut dikirimkan pada Kamis(14/11/2024).
Baca juga: Surat Ancaman Bom di Unpar Bandung, Polda Jabar Pastikan Keamanan Acara Wisuda
Saat dikonfirmasi oleh Tribun melalui pesan singkat, pihak kampus membenarkan menerima surat kaleng itu. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast juga membenarkan terkair adanya teror ancaman bom tersebut.
Polda Jabar dengan Polrestabes Bandung telah menerima informasi dari pihak Unpar terkait adanya selebaran surat berupa teror yang diberikan di dalam lingkungan kampus.
"Kami bersama Polrestabes Bandung sudah lakukan langkah-langkah. Pertama, tentu kami berkoordinasi dengan pihak rektorat karena surat itu ditujukan ke rektor tentunya. Lalu, kedua kami berkoordinasi dengan pihak keamanan kampus Unpar," ujarnya di Mapolda Jabar.
Langkah berikutnya, lanjut Jules, pihaknya melakukan upaya-upaya pengamanan dan bentuk upaya lain, seperti sterilisasi.
Baca juga: Mabes TNI Angkat Bicara, Bantah Tudingan Oknum Kolonel Jadi Beking Pengusaha Surabaya Ivan Sugianto
"Tadi malam, sudah dilakukan sterilisasi oleh Jihandak Brimob Polda Jabar untuk mengetahui apakah ancaman ini teror yang diberikan ke pihak kampus, rektorat Unpar pada khususnya terkait penyelenggaraan wisuda," katanya.
Hasil pemeriksaan, lanjut Jules, mereka sampai saat ini belum menemukan tanda-tanda, sehingga artinya surat ancaman itu tentu bisa disikapi dengan bijak dan baik oleh kalangan kampus maupun seluruh masyarakat Bandung dan Jabar.
"Sampai saat ini pihak kepolisian belum menekukan terkait kebenaran adanya teror ancaman bom yang sudah diberikan. Pagi ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian jalannya wisuda. Ada ratusan personel di sana. Hasil sterilisasi juga sampai saat ini tetap kami lakukan pemantauan dan bagi pihak kampus atau mahasiswa yang akan mengikuti wisuda atau pihak keluarga sudah diberikan kartu pengenal sebagai tanda ketika akan memasuki lingkungan kampus atau akan mengikuti wisuda di Unpar. Jadi, ada tanda pengenal hasil koordinasi antara kepolisian dengan Unpar," ujarnya.
Baca juga: Ramai-ramai Anggota DPR Yakin Timnas Indonesia Imbangi Permainan Timnas Jepang
Berikut isi lengkap surat teror bom tersebut:
Surat ini adalah Peringatan untuk serangkaian acara wisuda yang dijadwalkan pada 15-17 November 2024.
Kami menyembunyikan beberapa bom panci dan bahan peledak plastiknya lainnya dalam ruang Auditorium Lt.2 Pusat Pembelajaran Arntz-Gelse, dan kami akan meledakkan ruang tersebut, jika acara tersebut terlaksana.
Pahami dengan jelas. Jika kegiatan ini dilanjutkan, kami tidak segan untuk bertindak. Anda hanya punya satu pilihan: Segera batalkan acara tersebut beserta segala kegiatan yang berhubungan dengannya kedepan, dan jangan harap berani melakukan penggeledahan,
pemindaian, atau lebih parah, menghubungi aparat kepolisian/keamanan lainnya.
Segala upaya laindari disebut akan memiliki konsekuensi. Kami beri petunjuk lebih lanjut, terutama terkait titik peledak jika acara tersebut batal terlaksana
Kami percaya keputusan Anda dilakukan rahasia, tidak menimbulkan kegaduhan/kepanikan masal yang tidak perlu, dan terpenting, tidak melibatkan aparat.
Keputusan lain apa pun adalah taruhan langsung dengannya.
Ini adalah Peringatan Pertama dan Terakhir Anda. Bertindak bijak, atau hadapi konsekuensinya.
7 November 2024, Astana Anyar
Jamaah Ansharut Daulah
جماعة الشاروت دوله
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.