Kasus Carok Maut di Madura, Jimmy Sejak Awal Tak Berniat Melawan, Datang Tanpa Bawa Senjata
Dengan mengenakan sarung dan baju biru lengan panjang, Jimmy terkapar setelah dihujam celurit.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG - Jimmy Sugito Putra, yang kesehariannya adalah seorang petugas PLN, menjadi korban penganiayaan brutal oleh lima orang di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.
Dengan mengenakan sarung dan baju biru lengan panjang, Jimmy terkapar setelah dihujam celurit.
Ia kehilangan nyawanya akibat perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Sampang 2024.
Jimmy Sugito Putra adalah saksi pasangan calon bupati nomor urut 2 Slamet Junaidi (Aba Idi) dan Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh).
Ia menjadi korban pengeroyokan brutal oleh lima orang yang menggunakan senjata tajam jenis celurit.
Kejadian itu terekam dalam sebuah video yang viral dengan tagar carok di media sosial.
“Dari kecil sampai dia punya anak, gak pernah nekoneko sama tetangga. Dia orangnya tata krama,” ungkap Abu Sidik, paman Jimmy, ketika menceritakan tentang karakter keponakannya yang tidak hanya dihargai oleh keluarga, tetapi juga oleh masyarakat sekitarnya.
Jimmy Sugito Putra bukan hanya seorang korban; ia adalah seorang ayah dan suami yang meninggalkan istri dan anak yang kini harus menghadapi kenyataan pahit tanpa sosok yang mereka cintai.
Akun TikTok @2bahar mengungkapkan bahwa istri Jimmy berasal dari Ketapang, yang menjadi alasan pemakaman Jimmy dilakukan di desa tersebut.
Keputusan ini bukan hanya soal lokasi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap kehidupan yang pernah ia jalani.
“Keberadaan anak istri juga menjadi alasan pemilihan tempat pemakaman,” tulis akun tersebut.
Ini menggambarkan betapa dalamnya keterikatan Jimmy dengan keluarganya, serta harapan mereka yang kini terpaksa harus hidup tanpa sosok ayah/suami di rumah.
Setelah kejadian yang mengejutkan ini, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengonfirmasi bahwa satu orang pelaku berinisial FS telah ditangkap dan sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
“Peran dari pelaku masih kita dalami,” katanya, menyiratkan bahwa langkah ke arah keadilan untuk Jimmy dan keluarganya akan terus diupayakan.
Tragisnya, sebelum insiden dikeroyok, Jimmy sudah beberapa kali diadang oleh sekelompok orang.
Meski dalam keadaan tertekan, ia tidak berniat melawan.
“Korban datang dengan tangan kosong karena tidak ada keinginan untuk melawan,” ujar Surya Novianto, Ketua tim pemenangan paslon yang didukung Jimmy.
Keluarga tak dendam
Keluarga besar Jimmy Sugito Putra, korban pembacokan di Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura, mengalami duka mendalam setelah kepergian anggota keluarga mereka.
Pembacokan yang terjadi pada Minggu (17/11/2024)melibatkan sekelompok orang dan meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga serta masyarakat sekitar.
Abu Sidik, paman korban, mengungkapkan Jimmy adalah sosok yang baik dan selalu mengedepankan sopan santun.
"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," ujarnya.
Menurut Abu, Jimmy selalu siap sedia bekerja meskipun harus pergi ke lokasi kerja di malam hari sebagai petugas PLN.
Keluarga korban meminta kepada penegak hukum untuk menangkap dan menghukum seluruh pelaku yang terlibat dalam pembacokan tersebut.
Ia menyatakan beberapa pelaku telah terekam video dan memiliki ciri-ciri yang jelas, sehingga diharapkan penegak hukum dapat segera bertindak.
"Insyallah kalau dari keluarga tidak akan melakukan tuntutan seperti balas dendam, karena kita orang berpendidikan," tuturnya.
"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," imbuhnya.
Update kasus
Setelah pihak kepolisian berhasil meringkus satu orang pelaku, kini pihak berwajib kembali menangkap dua orang pelaku pengeroyokan.
Mengutip TribunJatim.com, dalam sebuah video yang beredar, kedua pelaku dibawa ke Polsek Ketapang bersama barang bukti celurit.
Kabar ditangkapnya dua orang ini dikonfirmasi Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Dedy Dely Rasidie.
Namun, ia tak bisa memberikan keterangan karena kasus ini ditangani Polda Jatim.
"Sudah bukan kewenangan kami," ujarnya, Selasa (19/11/2024).
Ipda Dedy menuturkan, kedua pelaku ditangkap di Kecamatan Ketapang.
"Kalau berdasarkan video, dua pelaku ini juga sempat dibawa ke Mapolsek Ketapang tapi kami tidak tahu soal kronologi penangkapannya," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, seorang pelaku pembacokan juga sudah diamankan.
Pelaku yang berinisial FS ini diamankan pada Minggu (17/11/2024) malam.
Irjen Imam Sugianto, Kapolda Jatim menuturkan, FS merupakan warga setempat.
FS juga saat ini tengah diperiksa untuk pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.
"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ujarnya, dikutip dari TribunMadura.com.