Isu AKP Dadang Iskandar Punya Gangguan Mental, Polda Sumbar Bantah, Singgung Tes Urine
Polda Sumbar membantah isu yang mengatakan AKP Dadang Iskandar mengalami gangguan jiwa.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Di kesempatan yang sama, Dirkrimum Polda Sumbar, Kombes Andry Kurniawan, membeberkan fakta baru kasus penembakan AKP Ryanto oleh AKP Dadang.
AKP Dadang diketahui juga menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti, setelah "menargetkan" AKP Ryanto.
Sebagai informasi, rumah dinas AKBP Arief berjarak 20-25 meter dari Mapolres Solok Selatan yang juga merupakan lokasi penembakan.
Andry mengungkapkan, AKP Dadang menembak rumah dinas AKBP Arief sebanyak tujuh kali.
"Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres," ungkap Andry, Sabtu.
Terkait motif penembakan terhadap rumah dinas AKBP Arief, Andry menyebut pihaknya masih akan mendalami.
Baca juga: Penembakan di Polres Solok Selatan: AKP Dadang Jadi Tersangka
"(Motif) itu yang sedang didalami. Pemeriksaan masih berjalan," imbuhnya.
Saat penembakan itu, AKBP Arief sedang berada di dalam rumah dinas.
Tetapi, ia dipastikan tidak terkena tembakan AKP Dadang.
Motif AKP Dadang Tembak AKP Ryanto
Sebelumnya, Kombes Andry Kurniawan membeberkan motif AKP Dadang nekat menembak rekannya sendiri.
Hal ini didasari rasa tidak suka AKP Dadang terhadap AKP Ryanto karena telah menangkap temannya yang diduga pengusaha tambang ilegal.
"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif yang bersangkutan lakukan adalah rasa tidak senang. Rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan."
"Sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, kemudian tidak ada respons. Selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," jelas Andry.
Diketahui, penembakan yang dilakukan AKP Dadang terhadap AKP Ryanto terjadi di parkiran Mapolres Solok Selatan, Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB.