TRIBUNNEWS.COM - Gunung Dempo, yang terletak di Kota Pagar Alam, mengalami erupsi pada Sabtu, 23 November 2024.

Status gunung ini kini ditingkatkan menjadi level 2 atau waspada, sehingga masyarakat diimbau untuk tidak mendekati kawasan kawah dalam radius satu kilometer.

Erupsi terjadi pada pukul 13:38 WIB, dengan kolom abu yang teramati mencapai ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak gunung.

Aktivitas vulkanik ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi erupsi sekitar 4 menit.

Sebelumnya, Gunung Dempo juga mengalami erupsi pada 31 Mei 2024, dengan memuntahkan abu hingga ketinggian yang sama.

Respons Masyarakat

Walaupun terjadi erupsi, warga Kota Pagar Alam tampak tidak menyadari situasi tersebut.

Menurut Wawan, Ketua Desa Wisata Gunung Dempo, "Kami warga Gunung Dempo saja tidak tahu jika gunung api Dempo erupsi. Kami baru saja selesai membagikan dan menempatkan kotak sampah di kawasan Gunung Dempo." Ia menambahkan bahwa sejak siang hari, gunung tersebut tertutup awan, sehingga tidak terlihat adanya bekas abu vulkanik di sekitar kebun teh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagar Alam, Jon Hasman, juga menyatakan bahwa erupsi tidak menyebabkan kepanikan di masyarakat.

"Sampai saat ini tidak ada kepanikan di masyarakat Pagar Alam karena memang erupsi yang terjadi tidak besar. Hembusan abu vulkanik hanya setinggi 200 meter atau hanya di sekitar kawah Gunung Api Dempo," tegasnya.

Meskipun tidak ada kepanikan yang dirasakan oleh masyarakat, pihak BPBD masih mengumpulkan informasi terkait keberadaan pendaki yang mungkin masih berada di puncak gunung.

"Kami masih mencari informasi apakah ada pendaki yang teregistrasi di Brigade yang naik ke puncak," ujar Jon Hasman.

Baca juga: Gunung Dempo di Sumatera Selatan Erupsi, Status Naik Jadi Waspada hingga Warga Tak Menyadari

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang belum jelas sumbernya.

Pihak berwenang akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini terkait aktivitas Gunung Dempo.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).