Pemerintah Siapkan 442 Unit Hunian Sementara untuk Pengungsi Erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki
442 unit hunian sementara disiapkan pemerintah untuk keluarga terdampak erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
Ia menjelaskan bagi warga yang enggan tinggal di hunian sementara, pemerintah menyediakan dana tunggu hunian yang diberikan setiap bulan selama jangka waktu tertentu.
Fungsinya, lanjut Suharyanto, untuk membantu masyarakat dalam penghidupan sehari-hari.
"Kalau mau numpang di rumah keluarga lain, selama numpang dapat Rp 500 ribu per bulan selama enam bulan atau bisa ditambah lagi," ungkap dia.
Suharyanto juga memastikan semua warga baik yang menghuni hunian sementara ataupun menumpang di kerabat, dijamin akan mendapatkan hunian tetap.
"Hunian tetapnya tetap dapat," kata dia.
Suharyanto juga mengimbau seluruh warga dan pengujung tidak melakukan aktivitas atau memasuki Kawasan radius bahaya yang telah direkomendasikan oleh PMBG yaitu radius 7 kilometer dari puncak gunung dan sectoral sejauh 8 kilomter Barat Daya – Barat Laut.
Hal itu, karena menurutnya kondisi gunungapi yang masih dinamis.
"Gunung masih dinamis walaupun letusan tidak besar tapi masih berbahaya, kalau mau melihat kebun atau rumah lamanya jangan dulu sampai dengan ada pemberitahuan resmi dari pemerintah," kata Suharyanto.
Sebelumnya, rombongan pemerintah juga menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang di Kantor Bupati Flores Timur.
Rapat membahas penanganan yang telah dilakukan seluruh unsur sejak erupsi yang terjadi hampir tiga minggu yang lalu.
Rombongan kemudian juga meninjau gudang logistik yang menyimpan barang bantuan untuk masyarakat yang terdampak erupsi.
Stok barang bantuan di gudang dinilai masih cukup untuk beberapa minggu ke depan dan BNPB menyatakan akan menambahkan kembali jika memang masih diperlukan.
BNPB juga memastikan barang yang tersedia dalam kondisi baik dan dapat dipergunakan oleh masyarakat.
Setelah meninjau gudang logistik, rombongan bertolak ke Pos Pengungsian Lewolaga untuk berdialog dengan pengungsi sekaligus meninjau fasilitas yang ada di pos pengungsian tersebut.
Di sela-sela kunjungan ke pos pengungsian, Menko PMK, Kepala BNPB dan Wakil Menteri Dalam Negeri juga memberikan sejumlah simbolis barang bantuan bagi para pengungsi.