Polisi Memang Tembak Pelajar SMKN di Semarang: Alasan Ada Tawuran Gangster, Sudah Diperiksa Propam
Kapolrestabes Semarang mengakui adanya penembakan oleh polisi hingga mengakibatkan adanya pelajar dari SMKN 4 meninggal dunia.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Bantahan terkait keterangan dari Kapolrestabes Semarang itu disampaikan oleh satpam yang berjaga di sekitar lokasi yang disebut terjadi tawuran dan pihak SMKN 4 Semarang tempat Gamma bersekolah.
Masih dikutip dari Tribun Jateng, satpam yang enggan disebutkan namanya itu membantah terjadinya ada tawuran di lokasi tempatnya berjaga.
Dia menegaskan, jika memang terjadi tawuran, maka dirinya memastikan akan melapor ke atasannya.
"Tidak ada tawuran di sini. Rekan saya yang bertugas malam juga memastikan tidak ada kejadian seperti itu. Kalau ada tawuran, kami pasti tahu dan melapor ke atasan," ujar satpam yang enggan disebutkan namanya.
Sementara, staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus B, membantah Gamma adalah anggota gangster 'Pojok Tanggul' seperti yang disampaikan Irwan.
Dia mengungkapkan Gamma adalah sosok yang berprestasi di sekolah.
"Kalau korban tergabung dalam gangster, kami tidak tahu. Tapi dari rekam jejaknya, dia itu anak yang baik dan berprestasi. Jadi, kesimpulan kami, kecil kemungkinan dia terlibat gangster," terangnya.
Korban Tewas di RS, Derita Luka Tembak di Pinggul
Sementara, Gamma sempat dilarikan ke RSUP Dr Kariadi setelah menderita luka tembak di pinggulnya.
Hal ini disampaikan oleh Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya.
"Pasien mengalami luka di pinggulnya," tuturnya pada Senin (25/11/2024).
Aditya menuturkan mulanya Gamma terlebih dahulu dibawa ke IGD RSUP Dr Kariadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Ketika sampai IGD, Gamma awalnya belum diketahui identitasnya. Kendati demikian, korban tetap langsung dibawa ke ruang bedah.
"Kondisinya pinggul kanan terlihat luka dengan dugaan terkena tembak," imbuhnya.